Faperta UNTIDAR jalin kerjasama dengan FP UNIB

Dekan Faperta UNTIDAR, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. beserta tim mengadakan kunjungan resmi ke Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu (Kamis, 21 Desember 2023). Dalam kunjungan kerja tersebut delegasi Faperta UNTIDAR diterima oleh  Dekan Fakultas Pertanian UNIB, Prof. Dr. Ir. Dwi Wahyuni Ganefianti, M.S dan jajarannya.

Fokus utama dari kunjungan ini adalah untuk memulai kerjasama antar-institusi dalam konteks pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, terutama di bidang pertanian. Langkah awal ini diharapkan dapat mengintensifkan kolaborasi akademik antara kedua lembaga. Dalam pertemuan tersebut, Faperta UNTIDAR dan FP UNIB merancang berbagai program kerjasama yang mencakup pendidikan, pengabdian kepada masyarakat, dan penelitian. Tujuannya adalah agar kerjasama ini dapat terus berkembang, menjadi tonggak produktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan di Indonesia.

Beberapa kegiatan yang direncanakan untuk kedepannya mencakup:

  1. Perumusan bentuk kerjasama dalam pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang agroteknologi.
  2. Pelaksanaan program magang di sektor kelapa sawit di Bengkulu.
  3. Kerjasama di bidang pengembangan anggrek, penelitian, dan penyelenggaraan kuliah tamu.

Selain itu, kunjungan ini juga membahas tentang proses akreditasi internasional, mengingat Faperta UNTIDAR sedang mempersiapkan diri untuk meraih akreditasi internasional. Dengan fokus tersebut, kunjungan ini memberikan dorongan tambahan bagi Faperta UNTIDAR dalam merinci strategi dan perbaikan yang diperlukan.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Benchmarking Prodi Gizi UNTIDAR Ke Departemen Gizi Undip

Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Faperta UNTIDAR, Dr. Tri Suwarni, S.Si., M.Si. beserta Tim Prodi Gizi (Farida, S.Gz, M.P.H., Resti Kurnia Triastanti, S.Gz, M.P.H., Netta Meridianti Putri, S.Gz, M.Si., Rizka Qurrata A’yun, S.Gz, M.P.H., dan Mira Dian Naufalina, S.Gz, M.Gizi) mengadakan kunjungan ke Departemen Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Kamis, 14 Desember 2023). Fokus utama kunjungan kerja ini melibatkan aspek kurikulum, kegiatan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka  (MBKM), dan peningkatan fasilitas pembelajaran khususnya laboratorium.

Dalam kunjungan kerja tersebut delegasi UNTIDAR diterima oleh Koordinator Program Studi Gizi Undip, Prof. Dr. Diana Nur Afifah, S.TP., M.Si., dan Sekprodi, Fillah Fithra Dieny, S.Gz, M.Si. di Ruang Diskusi Gedung Departemen Gizi Undip.

Koorprodi Gizi Undip menyambut baik upaya Gizi Untidar dalam meningkatkan performa dan kualitas Prodi Gizi UNTIDAR untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU). Pada kesempatan tersebut, Prof. Diana Nur Afifah menjelaskan tentang kurikulum program studi, termasuk pengadopsian konsep kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Delegasi dari Program Studi Gizi UNTIDAR juga diberikan kesempatan untuk mengamati fasilitas, seperti ruang kuliah dan laboratorium, yang digunakan untuk mendukung kegiatan mahasiswa tingkat Sarjana (S1) dan Magister (S2). Hasil dari kunjungan ini akan diikuti dengan upaya lebih mendalam dalam menjalin kerjasama untuk mengembangkan Program Studi Gizi UNTIDAR, serta membuka peluang  kolaborasi dalam penelitian.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

DOSEN PROGRAM STUDI PETERNAKAN UNIVERISTAS TIDAR AJAK PETERNAK KAMBING PERAHTRAJU MAS DESA KALIREJO MAGELANG CIPTAKAN BANK PAKAN 

MAGELANG – Permasalahan utama pengembangan kambing perah di Kelompok Traju Mas menyangkut ketersediaan dan kontinuitas pakan hijauan yang terbatas, umumnya para peternak disana sering kali memberikan pakan dengan jumlah dan kualitas seadanya sesuai kondisi saat itu. Jumlah kebutuhan nutrien untuk hidup pokok, produksi dan reproduksi kambing tidak mencukupi sehingga produksi susu yang dihasilkan tidak optimal. Padahal potensi di sektor pertanian dan perkebunan disana sangat mendukung. Dosen Prodi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Tidar hadir di tengah-tengah Kelompok Ternak Traju Mas membantu menyelesaikan atas permasalahan tersebut melalui penggadaan bank pakan. 

Program pengadaan bank pakan dikemas dalam kegiatan pengabdian yang pelaksanaannya direncanakan dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Tim dosen yang mendampingi dalam kegiatan ini sebanyak 5 orang dosen yang tergabung pada Kelompok Bidang Keilmuan (KBK) Pakan dan Nutrisi Ternak Program Studi Peternakan Universitas Tidar.  Pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan meliputi: 1). Penyuluhan pertama tentang pemanfaatan pakan berdasarkan potensi wilayah; 2) Penyuluhan tentang manajemen tata Kelola hijauan pakan ternak; dan 3). Penyuluhan tentang teknik penananaman hijauan pakan dan dilanjutkan praktik penanaman hijauan pakan di lahan ketua Kelompok Ternak Traju Mas. 

Penyampaian materi tentang pemanfaatan pakan berdasarkan potensi wilayah disampaikan oleh M. Haris Septian, S.Pt., M.Pt., sekaligus ketua program pengabdian dan Dr. Lilis Hartati, S.Pt., M.P. selaku anggota pengabdian, yang dilaksanakan pada tanggal 1 November 2023.  Dalam presentasinya menyampaikan bahwa wilayah Desa Kalirejo ini sangat cocok jika mengembangkan bank pakan guna pemenuhan kebutuhan pakan hijauan, karena potensi sumber daya alam yang ada sangat melimpah.   Dalam kegiatan ini dihadiri oleh seluruh anggota Kelompok Ternak Traju Mas berjumlah 13 orang peternak. 

Kegiatan selanjutnya penyampaian tentang manajemen tata Kelola hijauan pakan ternak Mikael Sihite, S.Pt., pada tanggal 4 November 2023 pukul 21.00 – 23.30 WIB. Dalam diskusinya, para anggota kelompok yang hadir dalam kegiatan tersebut sangat antusias dan semangat terbukti kegiatan terpaksa diselesaikan karena waktu sudah larut malam. 

Dilanjutkan dengan agenda inti dalam program pengabdian yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 2 Desember 2023 adalah penjelasan tentang teknik penanaman hijauan pakan ternak pada sesi pertama dan sesi kedua dilaksanakan praktik penanaman pakan hijauan di lahan milik ketua Kelompok Ternak Traju Mas.  Dalam penjelasannya Tri Puji Rahayu, S.Pt., M.P. menyampaikan bahwa dalam penanaman hijauan pakan dapat dilakukan dengan berbagai macam diantaranya melalui biji, stek batang, rhizoma, sobekan rumpun (pols).  Dalam penanaman rumput, perlu diperhatikan beberapa hal seperti pengolahan lahan, pemupukan, pemeliharaan dan waktu potong (defoliasi).  Rumput dengan manajemen yang baik akan menghasilkan produktivitas dan kualitas rumput secara optimal. Bahkan jika peternak mau menanam rumput dalam satu kali tanam bisa dipanen maksimal 8-10 tahun, dengan manajemen pemeliharaan yang baik. Praktik penanaman hijauan pakan dipandu langsung oleh seluruh tim pengabdian.  Beberapa jenis rumput yang ditanam antara lain: rumput BB Biogen, Gamma Umami, dan Red Napier sebanyak 2.400 stek batang. 

Semua anggota kelompok ternak sangat antusias dan semangat terbukti keikutsertaan penanaman dan penyelesaian proses tanam pada hari itu.  Pak Slamet selaku ketua Kelompok Ternak Traju Mas sangat senang dan berterimakasih atas pelaksanaan kegiatan menunjang ketersediaan dan kontinuitas hijauan pakan kambing perah dikelompoknya, dan juga bersyukur akan segera mempunyai bank pakan sendiri.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Praktikum Lapang Mata Kuliah Aquaculture Engineering: Mengamati Konstruksi Kolam/Tambak dari Kegiatan Pembesaran dan Pembenihan Komoditas Budidaya

Mahasiswa Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian UNTIDAR, peserta Mata Kuliah Aquaculture Engineering mengikuti kuliah lapang pada Jum’at, 1 Desember 2023 di BBPBAP Jepara. Fokus kegiatannya adalah mengamati konstruksi kolam/tambak dari kegiatan pembesaran dan pembenihan komoditas budidaya. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Bapak Muh. Azril, M.Sc, sebagai dosen pengampu mata kuliah Aquaculture Engineering. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak BBPBAP Jepara atas penerimaan kunjungan mahasiswa Akuakultur Universitas Tidar untuk melaksanakan praktikum lapang. Harapannya, kerjasama yang baik ini dapat memungkinkan kegiatan serupa berlangsung setiap tahun.

Penyampaian materi pertama oleh Bapak Supito, selaku Kepala BBPBAP Jepara, berkaitan dengan pengembangan kompetensi. Seluruh mahasiswa program studi Akuakultur diharapkan memperoleh kompetensi di sektor perikanan guna meningkatkan keterampilan mereka, sehingga mampu bersaing secara nasional maupun internasional dalam dunia kerja. Di samping itu, diharapkan pula bahwa mahasiswa dapat aktif dalam kegiatan berorganisasi dan berkontribusi pada masyarakat. Materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Amri yang mencakup aspek manajemen budidaya, khususnya dalam konteks pembesaran udang. Materi diberikan penekanan pada variasi wadah budidaya yang berbeda, seiring dengan penggunaan teknologi yang bervariasi.

Kegiatan berlanjut dengan praktikan melakukan observasi pada pembenihan udang. Di hatchery, dijelaskan detail mengenai konstruksi yang terdapat di dalamnya, termasuk jenis wadah dan fungsinya. Unit berikutnya yang dikunjungi adalah apartemen kepiting, di mana para praktikan mengamati konstruksi wadah budidaya kepiting yang tersusun secara vertikal, dengan tujuan untuk menghemat ruang dan meningkatkan efisiensi dalam pengamatan pertumbuhan kepiting. Setelah mengunjungi lokasi pembenihan udang dan apartemen kepiting, praktikan melanjutkan perjalanan menuju tambak bandeng dan tambak millenial untuk melaksanakan pengambilan data praktikum. Di area tambak millenial, praktikan dikelompokkan dan dibimbing oleh pendamping lapang masing-masing. Mereka terlibat dalam diskusi dengan pendamping lapang mengenai konstruksi dan kegiatan budidaya yang terdapat di area tambak millenial tersebut.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

DOSEN DAN MAHASISWA PRODI TEKPANG UNTIDAR MENDUKUNG PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI DI DESA GANDUSARI MELALUI EDUKASI PEMBUATAN SIRUP TOMAT DAN TORAKUR(Tomat Rasa Kurma)

MAGELANG – Kelompok Wanita Tani “Permai Tani” menjadi mitra dalam kegiatan edukasi pelatihan dan pendampingan pembuatan  sirup tomat dan torakur yang dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa dari Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar, Kamis (16/11/2023) di Dusun Grenjeng, Desa Gandusari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang.

Desa Gandusari merupakan Desa yang memiliki lahan pertanian yang memiliki produk utama tomat. Sebagai desa dengan produksi tomat yang melimpah, Desa Gandusari menghadapi tantangan dalam menjual tomatnya dalam bentuk mentah karena harga jualnya cenderung rendah. Dengan mengolah tomat menjadi produk lain seperti sirup tomat dan tomat rasa kurma, diharapkan nilai jual produk pertanian mereka dapat meningkat. Melalui proses pengolahan ini juga diharapkan para anggota Kelompok Wanita Tani “Permai Tani” dapat memahami pengolahan tomat menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dosen dan mahasiswa berharap bahwa peningkatan nilai jual produk tersebut dapat memberikan dampak positif secara ekonomi bagi masyarakat Desa Gandusari, dan memperluas kesempatan untuk meraih pendapatan yang lebih baik dari usaha pertanian mereka.

Kegiatan edukasi pembuatan sirup tomat dan torakur diawali dengan sambutan dari bapak Mustofa Kamil Selaku Lurah Desa Gandusari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Beliau menyampaikan “Terimakasih kepada pihak Universitas Tidar yang telah mengadakan pengabdian di desa kami, khususnya kepada Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian. Semoga melalui acara ini, ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani bisa belajar banyak dari mas-mas dan juga mbak-mbak semua. Seperti yang kita tahu, makanan yang diolah akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi apalagi jika dikemas dengan sedemikian rupa akan memberikan nilai tambah, melalui pembuatan torakur dan sirup tomat ini diharapkan ibu-ibu bisa mengolah tomat yang sudah dipetik bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi daripada menjual tomat yang belum diolah”.

Pada saat kegiatan edukasi ini dimulai, anggota Kelompok Wanita Tani “Permai Tani” sangat antusias dalam mendengarkan dan memperhatikan rangkaian kegiatan dan materi mengenai pembuatan tomat rasa kurma dan juga sirup tomat, yang disampaikan oleh Soraya Kusuma Putri, S.T.P., M.Sc selaku Dosen Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar dan Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat pada kegiatan ini. Acara dilanjutkan dengan demonstrasi prosedur pembuatan sirup tomat dan torakur oleh mahasiswa sambil dijelaskan mengenai detail proses dan bahan bahan tambahan yang digunakan. Ibu Soraya Kusuma Putri, S.T.P., M.Sc. menjelaskan juga tentang manfaat bahan-bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan sirup tomat seperti asam nitrat, asam benzoat, CMC (Carboxy Methyl Cellulose) dan gula. Untuk pembuatan torakur membutuhkan bahan yang lebih sederhana, yaitu hanya kapur sirih dan gula. Dengan memahami peran masing-masing bahan ini dalam pembuatan sirup tomat dan torakur, ibu-ibu anggota Kelompok Kelompok Tani diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan ini secara efektif dalam proses pembuatan sirup tomat dan torakur mereka, sehingga menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi. Berdasarkan edukasi pembuatan sirup buah tomat dan torakur, terlihat bahwa anggota Kelompok Wanita Tani “Permai Tani” dapat memahami materi yang disampaikan dengan baik dan sangat antusias dalam memperhatikan materi sehingga kondisi edukasi  pembuatan sirup tomat dan torakur dapat berjalan dengan baik dan kondusif.

Pada akhir kegiatan ini, dilakukan review kembali oleh Bapak Muhammad Iqbal Fanani Gunawan, S.T.P., M.Si. dan Ibu Rahayu Wulan, S.Si., M.Si. selaku Dosen Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Beliau menjelaskan kembali prosedur pembuatan sirup tomat dan torakur serta berbagai bahan bahan tambahan yang digunakan beserta fungsinya. Sebagai penutup, Ibu Chosiyah selaku Sekretaris Kelompok Wanita Tani “Permai Tani”  menyampaikan  “Semoga dengan kegiatan pelatihan ini kita dapat memajukan kelompok tani kita”.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Workshop Kurikulum: “ReFormulasi Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE) Fakultas Pertanian Universitas Tidar”

Di era pendidikan yang terus mengalami perkembangan pesat, permintaan masyarakat terhadap lulusan perguruan tinggi yang memiliki kompetensi yang relevan dan dapat segera diterapkan dalam dunia kerja semakin meningkat. Sebagai respons terhadap tuntutan ini, lembaga pendidikan tinggi di Indonesia sedang mengembangkan kurikulum yang berfokus pada Outcome-Based Education(OBE). Dengan menerapkan kurikulum berbasis OBE, program studi dapat memastikan bahwa para lulusan mereka memiliki keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Konsep OBE telah menjadi tren global dalam pengembangan kurikulum. Melalui penerapan kurikulum berbasis OBE, program studi di Fakultas Ilmu Budaya akan dapat mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan dan memastikan bahwa metode pengajaran dan pembelajaran yang diterapkan tetap efektif dan relevan.

Sebagai langkah dalam menerapkan kurikulum berbasis OBE, Fakultas Pertanian UNTIDAR sukses mengadakan kegiatan Workshop Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) dan Pemantapan Kurikulum pada tanggal 15 November 2023 di Gedung Kuliah Terpadu Kampus Sidotopo. Workshop ini merupakan bagian dari usaha untuk memberikan panduan kepada program studi di Faperta UNTIDAR dalam merancang kurikulum berbasis OBE yang efektif dan sesuai dengan perkembangan terkini. Kegiatan ini dihadiri oleh Dosen di lingkungan Fakultas pertanian, dengan Agenda Kegiatan :

  1. Pemaparan Kurikulum Outcome Based Education (OBE) oleh Prof. Dr. Sarwanto, S.Pd., M.Si. dari UNS Surakarta.
  2. Pemaparan Kurikulum Program Studi Agroteknologi oleh Koorprodi Agroteknologi dengan Narasumber Dr. Muji Rahayu, S.P., M.P. dari UNS Surakarta.
  3. Pemaparan Kurikulum Program Studi Peternakan oleh Koorprodi Peternakan dengan Narasumber Prof. Ir. Mukh Arifin, M.Sc., Ph.D. dari Undip Semarang.
  4. Pemaparan Kurikulum Program Studi Akuakultur oleh Koorprodi Akuakultur dengan Narasumber Prof. Dr. Dedi Jusadi dari IPB Bogor.

Dalam sesi workshop, narasumber secara detail menjelaskan bahwa penilaian kualitas perguruan tinggi seringkali terkait dengan kualitas dan kompetensi lulusannya. Industri dan sektor kerja membutuhkan lulusan yang memiliki keterampilan, namun saat ini lulusan perguruan tinggi sering dinilai berdasarkan daftar nilai atau transkrip akademis. Oleh karena itu, seorang lulusan tidak hanya perlu memiliki ijazah dan catatan akademis, tetapi juga perlu memiliki daftar kompetensi yang terukur. Sebagai contoh, perusahaan terkemuka seperti Google saat ini merekrut karyawan tanpa persyaratan ijazah, fokus pada penilaian kompetensi yang dimiliki oleh calon karyawan.

Untuk menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul, diperlukan proses pendidikan yang berkualitas. Proses ini erat kaitannya dengan metode pembelajaran yang diimplementasikan, dan inilah salah satu alasan di balik pengembangan kurikulum Outcome-Based Education (OBE). OBE adalah sistem pendidikan yang menitikberatkan pada pencapaian hasil pembelajaran, di mana fokusnya tidak hanya pada materi yang diajarkan tetapi juga pada pencapaian hasil. Dengan kata lain, kurikulum ini menekankan kelangsungan pembelajaran yang inovatif, efektif, dan interaktif, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan baru yang mempersiapkan mereka secara global.

Sistem pembelajaran tradisional terbatas pada satu kriteria, yaitu penguasaan pengetahuan. Sementara OBE mencakup kriteria ganda, melibatkan penguasaan pengetahuan dan keterampilan. Langkah-langkah yang perlu diambil melibatkan: 1. Menyampaikan kepada dosen dan mahasiswa bahwa penilaian tidak hanya melibatkan penguasaan pengetahuan tetapi juga keterampilan. 2. Dosen tidak hanya mengajar untuk menyampaikan pengetahuan, melainkan juga untuk mengembangkan keterampilan individu setiap mahasiswa. 3. Penilaian harus terukur dan bersifat reliable.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Membangun Fondasi Bersih: Langkah Fakultas Pertanian Universitas Tidar dalam Mewujudkan WBK/WBBM

Pada hari Kamis, tanggal 9 November 2023 di Gedung Kuliah Terpadu Kampus Sidotopo. Fakultas Pertanian Universitas Tidar melaksanakan kegiatan Pencanangan Zona Integritas di Lingkungan Fakultas Pertanian, menuju pencapaian Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Acara ini diawali dengan Pembacaan Ikrar Deklarasi Janji Kinerja Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM dan Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, disaksikan oleh Rektor.

Inisiatif Pembangunan Zona Integritas ini terkait dengan partisipasi Faperta UNTIDAR dalam Reformasi Birokrasi yang diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Meskipun demikian, ditegaskan bahwa upaya pencanangan Zona Integritas bukan semata-mata formalitas, melainkan merupakan tekad Faperta UNTIDAR untuk terus meningkatkan kinerja, menjalankan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien, serta memberikan pelayanan publik yang bermutu.

Dalam upaya menjalankan pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab, Faperta UNTIDAR dan seluruh struktur organisasinya telah meningkatkan peran kepatuhan internal, meluncurkan sistem pengaduan masyarakat terhadap praktik korupsi, serta menginisiasi pembangunan Zona Integritas.

Dalam konteks birokrasi yang efektif dan efisien, Faperta UNTIDAR dan seluruh stafnya telah melakukan perbaikan pada layanan unggulan, memperkuat komunikasi untuk berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait, dan melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap umpan balik dan masukan dari pihak terkait terhadap kegiatan yang dilaksanakan.

Untuk memberikan layanan publik yang berkualitas, Faperta dan semua jajarannya berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada pemangku kepentingan dengan mematuhi peraturan, sehingga mempercepat proses pelayanan. Faperta juga menggagas inovasi-inovasi untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan, dengan terus mengembangkan layanan administrasi berbasis internet.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Mengupas Peran Kunci Sektor Pertanian dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

Mahasiswa Fakultas Pertanian UNTIDAR, peserta Mata Kuliah Pembangunan dan Kebijakan Pertanian mengikuti kuliah praktisi dengan tema “Peran Sektor Pertanian dalam  Pembangunan Ekonomi di Jawa Tengah”. Narasumber dalam acara tersebut adalah Supriyanto, S.P., M.P selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Kuliah praktisi berlangsung pada hari Rabu, 1 November 2023 di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H.R. Suparsono Universitas Tidar.  Acara diawali dengan pembukaan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. Acara kuliah praktisi ini dihadiri oleh sekitar 97 mahasiswa, asisten mata kuliah dan praktikum, serta para dosen dan tamu undangan.

Supriyanto, S.P., M.P selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa sektor pertanian di Jawa Tengah memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi daerah, yang tercermin dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan ukuran nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Pada triwulan II 2023, ekonomi Jawa Tengah mencatat pertumbuhan sebesar 5,23% (yoy), mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya dan melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa dan nasional. Meskipun share ekonominya (14,45%) berada di urutan keempat di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, pertumbuhan yang positif tersebut menandakan kontribusi signifikan Jawa Tengah terhadap perekonomian regional dan nasional.

Sektor pertanian tidak hanya memberikan sumbangan materi dalam bentuk PDRB, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap aspek sosial, terutama dalam menciptakan kesempatan kerja. Sebagai contoh, sekitar 23,74% dari total tenaga kerja di Jawa Tengah terlibat langsung atau tidak langsung dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian berperan sebagai penopang utama dalam menciptakan lapangan pekerjaan di provinsi Jawa Tengah.

Jawa Tengah memiliki kemampuan yang signifikan dalam menyediakan keragaman pangan, terutama dalam konteks neraca lahan dan kebutuhan beras. Meskipun lahan yang tersedia dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, Jawa Tengah tetap berperan sebagai penyangga utama nasional, menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat nasional, sementara terus berupaya meningkatkan kontribusi dalam rangka mendukung keberlanjutan pangan di Indonesia.

Kemampuan Jawa Tengah dalam mendukung perkembangan industri hulu dan hilir, khususnya dalam produksi padi, terlihat dari kenaikan persentase kontribusinya terhadap produksi nasional. Pada tahun 2018, persentase kontribusi produksi padi Jawa Tengah terhadap produksi nasional mengalami peningkatan signifikan, naik dari 14,04% menjadi 17,74%. Kenaikan ini mencerminkan peran yang semakin besar dari sektor pertanian Jawa Tengah dalam menyuplai bahan baku bagi industri pengolahan pangan dan pakan ternak di tingkat nasional.

Potensi Jawa Tengah untuk menghasilkan produk pertanian yang dapat diekspor, seperti kopi, menunjukkan diversifikasi ekonomi provinsi ini. Kopi dari Jawa Tengah memiliki daya saing di pasar internasional, dan volume ekspornya dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam memasarkan produk pertanian secara global. Dengan memanfaatkan potensi ini, Jawa Tengah dapat tidak hanya memperluas pasar untuk produk pertaniannya tetapi juga meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian, memberikan kontribusi positif pada perekonomian regional dan nasional.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Kunjungi BPPPMBTP Unit Wijilan Kulon Progo, Mahasiswa Agroteknologi UNTIDAR Belajar Produksi Benih Padi dan Tahapan Sertifikasi Benih

Mahasiswa Program Studi Agroteknologi  Fakultas Pertanian Universitas Tidar mengunjungi UPTD Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian (BPPPMBTP) Yogyakarta, Unit Produksi Wijilan, Kulon Progo dalam rangka melaksanakan praktikum lapang mata kuliah Teknologi Produksi Benih dan Bibit. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 30 Oktober 2023 dengan tujuan menambah wawasan mahasiswa di lapangan secara langsung. Praktikum lapang ini dihadiri oleh dosen Agroteknologi yaitu Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P. dan Ir. Yullia Eko Susilowati, M.P., laboran, asisten praktikum, asisten perkuliahan serta 143 Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2021. Selain itu, dihadiri pula Ir. Subintoro, M.Si selaku Kepala BPPPMBTP, Ir. Edi Santoso Asrori selaku Koordinator PBT dan Narasumber 1, serta Muhammad Arifin selaku Narasumber 2.

Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala BPPPMBTP, Beliau mengingatkan agar para lulusan program agroteknologi untuk berperan sebagai petani milenial yang dapat berperan sebagai produsen benih bersertifikat di wilayah mereka masing-masing. Tujuan dari pesan ini adalah untuk mendukung keberlanjutan keamanan dan ketahanan pangan di Indonesia melalui penggunaan benih yang memiliki mutu unggul.

Materi pertama dalam praktikum lapang disampaikan oleh Ir. Edi Santoso Asrori selaku Koordinator PBT. Isi materi yang diberikan mencakup berbagai aspek, seperti prosedur pengelolaan lahan, teknik penyemaian benih, strategi produksi benih yang berkelanjutan melalui metode isolasi jarak dan isolasi waktu, pengawasan terhadap parameter-parameter selama proses produksi benih, serta penataan lot-lot benih di dalam fasilitas gudang penyimpanan. Disamping itu, peserta pelatihan juga diajak untuk menjalani kunjungan lapangan ke beragam lokasi, yang mencakup pameran peralatan produksi, eksplorasi area produksi tanaman, serta peninjauan fasilitas gudang penyimpanan, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap aspek-aspek penting dalam produksi benih.

Muhammad Arifin, yang bertindak sebagai Narasumber 2, memaparkan materi yang berkaitan dengan proses sertifikasi benih, yang mencakup beberapa tahapan pengujian kritis, seperti penentuan kadar air, evaluasi daya tumbuh, serta pengukuran tingkat kemurnian benih. Kriteria standar yang harus dipenuhi adalah bahwa kadar air benih padi tidak boleh melebihi 13%, daya tumbuh minimal harus mencapai 80%, dan tingkat kemurnian benih minimal harus mencapai 99%. Hasil pengujian ini akan menentukan apakah benih tersebut dapat dinyatakan lulus atau tidak. Apabila memenuhi syarat, maka benih akan diberi label sesuai dengan jenis benih yang sedang disertifikasi. Lebih lanjut, proses sertifikasi juga mencakup inspeksi lapangan yang dilakukan oleh petugas lapangan dari BPPPMBTP, meliputi tahapan pemeriksaan awal, pemantauan fase vegetatif dan generatif, inspeksi menjelang panen, serta pengecekan alat dan fasilitas gudang penyimpanan.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.