Kunjungi BPPPMBTP Unit Wijilan Kulon Progo, Mahasiswa Agroteknologi UNTIDAR Belajar Produksi Benih Padi dan Tahapan Sertifikasi Benih
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar mengunjungi UPTD Balai Pengembangan Perbenihan dan Pengawasan Mutu Benih Tanaman Pertanian (BPPPMBTP) Yogyakarta, Unit Produksi Wijilan, Kulon Progo dalam rangka melaksanakan praktikum lapang mata kuliah Teknologi Produksi Benih dan Bibit. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 30 Oktober 2023 dengan tujuan menambah wawasan mahasiswa di lapangan secara langsung. Praktikum lapang ini dihadiri oleh dosen Agroteknologi yaitu Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P. dan Ir. Yullia Eko Susilowati, M.P., laboran, asisten praktikum, asisten perkuliahan serta 143 Mahasiswa Agroteknologi Angkatan 2021. Selain itu, dihadiri pula Ir. Subintoro, M.Si selaku Kepala BPPPMBTP, Ir. Edi Santoso Asrori selaku Koordinator PBT dan Narasumber 1, serta Muhammad Arifin selaku Narasumber 2.
Dalam sambutan yang disampaikan oleh Kepala BPPPMBTP, Beliau mengingatkan agar para lulusan program agroteknologi untuk berperan sebagai petani milenial yang dapat berperan sebagai produsen benih bersertifikat di wilayah mereka masing-masing. Tujuan dari pesan ini adalah untuk mendukung keberlanjutan keamanan dan ketahanan pangan di Indonesia melalui penggunaan benih yang memiliki mutu unggul.
Materi pertama dalam praktikum lapang disampaikan oleh Ir. Edi Santoso Asrori selaku Koordinator PBT. Isi materi yang diberikan mencakup berbagai aspek, seperti prosedur pengelolaan lahan, teknik penyemaian benih, strategi produksi benih yang berkelanjutan melalui metode isolasi jarak dan isolasi waktu, pengawasan terhadap parameter-parameter selama proses produksi benih, serta penataan lot-lot benih di dalam fasilitas gudang penyimpanan. Disamping itu, peserta pelatihan juga diajak untuk menjalani kunjungan lapangan ke beragam lokasi, yang mencakup pameran peralatan produksi, eksplorasi area produksi tanaman, serta peninjauan fasilitas gudang penyimpanan, bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap aspek-aspek penting dalam produksi benih.
Muhammad Arifin, yang bertindak sebagai Narasumber 2, memaparkan materi yang berkaitan dengan proses sertifikasi benih, yang mencakup beberapa tahapan pengujian kritis, seperti penentuan kadar air, evaluasi daya tumbuh, serta pengukuran tingkat kemurnian benih. Kriteria standar yang harus dipenuhi adalah bahwa kadar air benih padi tidak boleh melebihi 13%, daya tumbuh minimal harus mencapai 80%, dan tingkat kemurnian benih minimal harus mencapai 99%. Hasil pengujian ini akan menentukan apakah benih tersebut dapat dinyatakan lulus atau tidak. Apabila memenuhi syarat, maka benih akan diberi label sesuai dengan jenis benih yang sedang disertifikasi. Lebih lanjut, proses sertifikasi juga mencakup inspeksi lapangan yang dilakukan oleh petugas lapangan dari BPPPMBTP, meliputi tahapan pemeriksaan awal, pemantauan fase vegetatif dan generatif, inspeksi menjelang panen, serta pengecekan alat dan fasilitas gudang penyimpanan.
Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.