Praktikum Lapang Mata Kuliah Aquaculture Engineering: Mengamati Konstruksi Kolam/Tambak dari Kegiatan Pembesaran dan Pembenihan Komoditas Budidaya

Mahasiswa Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian UNTIDAR, peserta Mata Kuliah Aquaculture Engineering mengikuti kuliah lapang pada Jum’at, 1 Desember 2023 di BBPBAP Jepara. Fokus kegiatannya adalah mengamati konstruksi kolam/tambak dari kegiatan pembesaran dan pembenihan komoditas budidaya. Kegiatan diawali dengan sambutan dari Bapak Muh. Azril, M.Sc, sebagai dosen pengampu mata kuliah Aquaculture Engineering. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak BBPBAP Jepara atas penerimaan kunjungan mahasiswa Akuakultur Universitas Tidar untuk melaksanakan praktikum lapang. Harapannya, kerjasama yang baik ini dapat memungkinkan kegiatan serupa berlangsung setiap tahun.

Penyampaian materi pertama oleh Bapak Supito, selaku Kepala BBPBAP Jepara, berkaitan dengan pengembangan kompetensi. Seluruh mahasiswa program studi Akuakultur diharapkan memperoleh kompetensi di sektor perikanan guna meningkatkan keterampilan mereka, sehingga mampu bersaing secara nasional maupun internasional dalam dunia kerja. Di samping itu, diharapkan pula bahwa mahasiswa dapat aktif dalam kegiatan berorganisasi dan berkontribusi pada masyarakat. Materi selanjutnya disampaikan oleh Bapak Amri yang mencakup aspek manajemen budidaya, khususnya dalam konteks pembesaran udang. Materi diberikan penekanan pada variasi wadah budidaya yang berbeda, seiring dengan penggunaan teknologi yang bervariasi.

Kegiatan berlanjut dengan praktikan melakukan observasi pada pembenihan udang. Di hatchery, dijelaskan detail mengenai konstruksi yang terdapat di dalamnya, termasuk jenis wadah dan fungsinya. Unit berikutnya yang dikunjungi adalah apartemen kepiting, di mana para praktikan mengamati konstruksi wadah budidaya kepiting yang tersusun secara vertikal, dengan tujuan untuk menghemat ruang dan meningkatkan efisiensi dalam pengamatan pertumbuhan kepiting. Setelah mengunjungi lokasi pembenihan udang dan apartemen kepiting, praktikan melanjutkan perjalanan menuju tambak bandeng dan tambak millenial untuk melaksanakan pengambilan data praktikum. Di area tambak millenial, praktikan dikelompokkan dan dibimbing oleh pendamping lapang masing-masing. Mereka terlibat dalam diskusi dengan pendamping lapang mengenai konstruksi dan kegiatan budidaya yang terdapat di area tambak millenial tersebut.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Mengupas Peran Kunci Sektor Pertanian dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

Mahasiswa Fakultas Pertanian UNTIDAR, peserta Mata Kuliah Pembangunan dan Kebijakan Pertanian mengikuti kuliah praktisi dengan tema “Peran Sektor Pertanian dalam  Pembangunan Ekonomi di Jawa Tengah”. Narasumber dalam acara tersebut adalah Supriyanto, S.P., M.P selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Kuliah praktisi berlangsung pada hari Rabu, 1 November 2023 di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H.R. Suparsono Universitas Tidar.  Acara diawali dengan pembukaan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. Acara kuliah praktisi ini dihadiri oleh sekitar 97 mahasiswa, asisten mata kuliah dan praktikum, serta para dosen dan tamu undangan.

Supriyanto, S.P., M.P selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa sektor pertanian di Jawa Tengah memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi daerah, yang tercermin dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan ukuran nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Pada triwulan II 2023, ekonomi Jawa Tengah mencatat pertumbuhan sebesar 5,23% (yoy), mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya dan melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa dan nasional. Meskipun share ekonominya (14,45%) berada di urutan keempat di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, pertumbuhan yang positif tersebut menandakan kontribusi signifikan Jawa Tengah terhadap perekonomian regional dan nasional.

Sektor pertanian tidak hanya memberikan sumbangan materi dalam bentuk PDRB, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap aspek sosial, terutama dalam menciptakan kesempatan kerja. Sebagai contoh, sekitar 23,74% dari total tenaga kerja di Jawa Tengah terlibat langsung atau tidak langsung dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian berperan sebagai penopang utama dalam menciptakan lapangan pekerjaan di provinsi Jawa Tengah.

Jawa Tengah memiliki kemampuan yang signifikan dalam menyediakan keragaman pangan, terutama dalam konteks neraca lahan dan kebutuhan beras. Meskipun lahan yang tersedia dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, Jawa Tengah tetap berperan sebagai penyangga utama nasional, menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat nasional, sementara terus berupaya meningkatkan kontribusi dalam rangka mendukung keberlanjutan pangan di Indonesia.

Kemampuan Jawa Tengah dalam mendukung perkembangan industri hulu dan hilir, khususnya dalam produksi padi, terlihat dari kenaikan persentase kontribusinya terhadap produksi nasional. Pada tahun 2018, persentase kontribusi produksi padi Jawa Tengah terhadap produksi nasional mengalami peningkatan signifikan, naik dari 14,04% menjadi 17,74%. Kenaikan ini mencerminkan peran yang semakin besar dari sektor pertanian Jawa Tengah dalam menyuplai bahan baku bagi industri pengolahan pangan dan pakan ternak di tingkat nasional.

Potensi Jawa Tengah untuk menghasilkan produk pertanian yang dapat diekspor, seperti kopi, menunjukkan diversifikasi ekonomi provinsi ini. Kopi dari Jawa Tengah memiliki daya saing di pasar internasional, dan volume ekspornya dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam memasarkan produk pertanian secara global. Dengan memanfaatkan potensi ini, Jawa Tengah dapat tidak hanya memperluas pasar untuk produk pertaniannya tetapi juga meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian, memberikan kontribusi positif pada perekonomian regional dan nasional.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.

Fakultas Pertanian Gelar Rapat Kerja 2020 di Yogyakarta

Yogyakarta – Fakultas Pertanian Universitas Tidar melaksanakan rapat kerja (Raker) evaluasi kinerja 2020 dan penyusunan program kerja tahun 2021 di Yogyakarta. Rapat yang dilaksanakan 23 – 24 November 2020 tersebut dihadiri oleh seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan di lingkungan Fakultas Pertanian.

Selain itu, raker juga dihadiri oleh beberapa narasumber diantaranya Rektor Universitas Tidar Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc., Wakil Rektor Bidang 2 Dr. Jaka Isgiyarta, M.Si. CA., Akt., Kepala Bagian Keuangan Biro Umum dan Keuangan Universitas Tidar Drs. Didik Sinung Haryadi, M.M. dan beberapa narasumber lain yang berkaitan dengan perencanaan.

Gambar 1 : Pembukaan Raker oleh Dekan Fakultas Pertanian Ir. Usman Siswanto, M.Sc., Ph. D.

Dalam sambutannya Rektor Universitas Tidar mengatakan bahwa Fakultas Pertanian harus meningkatkan kualitas akreditasinya. Kualitas tersebut dapat berupa peningkatan  nilai akrditasi baik itu skornya maupun peringkatnya. Sebagai contoh untuk prodi yang semula mempunyai peringkat C harus meningkat ke B atau yang tadinya mempunyai peringkat Baik harus meningkat menjadi Sangat Baik.

Selain itu, Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. juga menyampaikan bahwa saat Untidar telah menyiapkan dan membangun Fasilitas di lahan yang berlokasi di Kabupaten Temanggung. Lahan tersebut telah dibangun embung, mes mahasiswa, listrik dan sejumlah fasilitas lainnya. Diharapkan Fakultas Pertanian dapat mengelola lahan tersebut untuk penelitian Mahasiswa maupun penelitian Dosen.

Gambar 2 : Pemaparan materi oleh Kepala Bagian Keuangan dan Perencanaan Universitas Tidar

Wakil Rektor Bidang 2 Universitas Tidar dalam materinya menyampaikan Universitas Tidar saat ini terus mengupayakan pembangunan insfrastruktur pendukung pembelajaran. Insfrastruktur tersebut berupa pembangunan gedung perkuliahan, laboratorium, tempat parkir, auditorium dan fasilitas lainnya. selain itu Untidar juga telah malakukan pembebasan/pembelian tanah untuk akses jalan masuk ke lahan Bandongan Kabupaten Magelang.

Gambar 3 : Evaluasi Program Kerja 2020 Fakultas Pertanian Oleh Pimpinan Fakultas

Dalam rapat kerja Fakultas Pertanian juga disampaikan beberapa evaluasi program kerja yang disampaikan langsung oleh Pimpinan Fakultas Pertanian dan Ketua Jurusan Agronomi. (Ahm, 2020)

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Kuliah Umum oleh Kepala Puslitbang Perkebunan

Kepada Yth,
Pejabat Struktural, Peneliti dan Mahasiswa

PENGUMUMAN

Ikuti dan Simak Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Puslitbang Perkebunan dengan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS), Fakultas Pertanian Universitas Tidar (UNTIDAR) dan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) dan Kuliah Umum oleh Kepala Puslitbang Perkebunan Ir. Syafaruddin, Ph.D dengan tema “Puslitbang Perkebunan dan Kinerjanya dalam Mendukung Program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar” Selasa, 29 September 2020, Pukul 09.00-12.00 WIB

Link Register (Free Sertificate): http://bit.ly/kerjasama-kuliahumum2020

Link Live Youtube : http://bit.ly/YoutubePuslitbangPerkebunan

Join Zoom Meeting : http://bit.ly/kerjasamabun2020

ID: 895 2565 6785
Password: BUN2020

Contact Person
1.Dr. Saefudin/0878-7381-4580 (Puslitbang Perkebuanan)
2.Dr. Dwiningtyas Padmaningrum/0813-2901-0063 (UNS)
3.Dr. Adeleyda M. W Lumingkewas/0852-5671-4226 (UNSRAT)
4.Ayu Lestiyani, SP,. M.Sc/0815-7822-4505 (UNTIDAR)

(Ahm, 2020)

(REVISI 1) PEDOMAN PENULISAN SERTA PELAKSANAAN PKL DAN SKRIPSI FAKULTAS PERTANIAN

Kepada :
Yth. Civitas Akademika Fakultas Pertanian

Dengan hormat,
Dengan ini kami umumkan bahwa Pedoman PKL dan Skripsi Fakultas Pertanian tahun 2020 (REVISI 1)  telah diterbitkan. Kepada seluruh civitas Fakultas Pertanian dimohon untuk dapat menggunakan Pedoman PKL dan Skripsi terbaru ini.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,
ttd
(Wakil Dekan Bidang 1 Fakultas Pertanian)

 

Unduh Pedoman Penulisan serta Pelaksanaan PKL dan Skripsi Fakultas Pertanian pada link di bawah ini :

(REVISI 1) PEDOMAN PKL 2020 UNDUH DISINI

 

(REVISI 1) PEDOMAN SKRIPSI 2020 UNDUH DISINI

 

                                                                                                                           dipost tanggal 25 Februari 2020 (Ahm)

                                                                                                                           diperbarui tanggal 27 April 2020 (Ahm)

                                                                                                                           direvisi tanggal 3 September 2020 (Ahm)

GUBERNUR JAWA TENGAH APRESIASI AKUAPETPONIK FP1 SEBAGAI UPAYA PENDUKUNG PROGRAM KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Borobudur – Fakultas Pertanian bersama Bank BPD Jateng telah menyelesaikan Kerjasama guna mendukung ketahanan pangan nasional. Kerjasama tersebut berupa pembuatan Prototype “AKUAPETPONIK FP1”. Prototype “AKUAPETPONIK FP1” merupakan sebuah alat atau instalasi menyatukan 3 unsur utama yaitu perikanan, peternakan dan pertanian, dalam satu kesatuan yang saling berkaitan. Dalam sistem ini terdapat 3 produk yang mewakili 3 program studi di Fakultas Pertanian Universitas Tidar, yaitu Program Studi S1 Peternakan, Program Studi Akuakultur dan Program Studi S1 Agroteknologi. Kelinci mewakili bidang peternakan, ikan nila dan lele mewakili bidang akuakultur/perikanan dan sayuran mewakili bidang pertanian/agroteknologi.

Gambar 1  : Akuapetponik FP 1 hasil kerjasama Fakultas Pertanian dengan Bank BPD Jawa Tengah

Cara kerja dari sistem ini adalah urin kelinci ditampung dan difermentasi selama 14 hari, kemudian hasil fermentasi urin tersebut dimasukan dalam kolam ikan dan dinaikan keinstalasi hidroponik untuk nutrisi tanaman. Selain itu, kotoran ikan dalam kolam juga berfungsi sebagai penambah nutrisi tanaman sehingga tanaman dapat lebih subur.

Gambar 2 : Tim Akuapetponik FP 1 dari Fakultas Pertanian dan Bank BPD Jawa Tengah didampingi oleh Rektor Universitas Tidar (Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc.) beserta Dekan Fakultas Pertanian (Ir. Usman Siswanto, M.Sc., P.hD.)

Tanaman yang kurang sehat serta sisa-sisa tanaman yang di masak dapat diberikan kepada kelinci sehingga kebutuhan kelinci terpenuhi. Air yang turun dari instalasi hidroponik dapat menambah oksigen bagi ikan di dalam kolam serta berfungsi sebagai filter air secara alami. Dengan prototype model ini, masyarakat mempunyai 1 alat, tetapi dapat menghasilkan 3 manfaat sekaligus. Selain itu dengan tampilan Akuapetponik yang menarik mempunyai nilai seni cukup tinggi sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang sedang berada di area wisata borobudur.

Video : Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo di stand Akupetponik FP 1 dalam sela sela Acara Jelajah Borobudur

Prototype Akuapetponik FP1 terbut baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak @ganjar_pranowo dalam sela sela acara Jelajah Borobudur. Jalajah Borobudur merupakan sebuah acara yang diinisiasi oleh Bank BPD Jawa Tengah. Kerjasama Fakultas Pertanian dengan Bank BPD Jawa Tengah tersebut diketuai oleh Ir. Murti Astiningrum, M.P. dan dianggotai oleh Eric Armando, S.Pi., M.P. dan Muhammad Triaji, S.Pi., M.Kel. (Dosen Akuakultur), Pradipta Bayuaji Promono, S.Pt., M.Sc. (Dosen S1 Peternakan), Miftahudin Fahmi (Mahasiswa Agroteknologi) sedangkan Prototype Akuapetponik FP1 didesain oleh Hony Kharisma Sejati, S.P. Teknisi Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Diharapkan dengan adanya prototype Akuapetponik FP1 tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan Nasional khususnya untuk warga di daerah Wisata Punthuk Setumbu Borobudur Magelang. (Ahm, 2020)

FAKULTAS PERTANIAN GELAR WEBINAR SERI 1 DENGAN TEMA “BELAJAR MENGHARGAI WARISAN TUMBUHAN LOKAL”  

Magelang – Kamis (30/7) Fakultas Pertanian Universitas Tidar menggelar Webinar seri 1 dengan  menghadirkan narasumber dari beberapa bidang keilmuan, antara lain bidang budidaya, bidang peneliti serta dokter. Narasumber bidang budidaya tanaman yaitu  Ir. Usman Siswanto, M.Sc., Ph.D. beliau berbicara tentang “Eksplorasi, Pemanfaatan, dan Konservasi Tumbuhan Obat Lokal”. Selain itu, narasumber bidang peneliti yaitu Dr. Yulia Widiyastuti, beliau membahas materi berkaitan dengan “Produksi Bahan Baku Jamu Berkualitas dan Berkesinambungan”. Narusumber bidang kedokteran yaitu dr. Ulfatun Nisa beliau membahas terkait “Pemanfaatan Tanaman Obat dalam Penelitian Berbasis Pelayanan di RRJ Hortus Medicus Tawangmangu”.

 

Gambar : Webinar seri 1 Fakultas Pertanian

Warisan tumbuhan lokal di Indonesia merujuk pada pengobatan tradisonal yang memanfaatkan tanaman obat atau biasa disebut jamu. Pengobatan tradisional sudah digunakan sejak zaman sebelum masehi. Bahan baku agroindustri tanaman obat urutan 5 terbesar di Indonesia adalah jahe, kunyit, temulawak, kencur dan cabe jawa. Di wilayah eks karisidenan kedu sendiri memiliki keragaman tumbuhan obat misalnya purwoceng, kapulaga, kayu manis, cengkeh, cabe jawa, kemukus, empon-empon dan adas. namun sekarang Purwoceng telah mengalami penurunan produksi karena eksploitasi tanaman yang berlebihan tanpa diikuti konservasi tanaman purwoceng yang benar.

Berbicara produksi jamu, maka hal tersebut sangat berkaitan dengan proses budidaya, karena jamu adalah produk berbasis alam.  Jamu 90% berbahan baku berupa tanaman obat dan 85% dapat dipanen dari alam dan bukan dari hasil budidaya. Sisanya 15% budidaya berskala kecil, memengah dan bukan usaha ekonom produktif. Minimnya hasil budidaya disebabkan karena penguasaan teknologi petani yang masih rendah. Selain itu, belum ada dukungan program yang jelas dari pemangku kepentingan.

Pendukung produksi jamu yang berkualitas terdiri dari tiga poin penting yaitu budidaya, produksi dan pascapanen. Dengan budidaya yang benar, produktivitas dapat ditingkatkan sehingga suplai bahan baku bisa kontinu. Tanaman obat harus dipanen pada periode musim atau periode waktu yang paling optimal. Waktu panen tergantung pada bagian tanaman yang akan digunakan, misalnnya daun, bunga, batang, buah, atau rimpang yang akan digunakan sebagai bahan obat.

Pengelolaan pascapanen harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada materi asing, gulma atau tanaman beracun dicampur dengan bahan tanaman obat yang dipanen. Tanaman obat harus dipanen dalam kondisi cuaca terbaik, hindari embun, hujan atau kelembaban yang sangat tinggi. Jika panen terjadi dalam kondisi basah, material yang dipanen harus diangkut segera ke fasilitas pengeringan dalam ruangan untuk mempercepat pengeringan sehingga mencegah kemungkinan efek merusak karena tingkat kelembaban yang meningkat, yang meningkatkan fermentasi dan jamur mikroba. Bahan baku bermutu akan menjamin produk jamu aman, berkualitas dan berkhasiat.

Komposisi ramuan jamu berdasarkan gejala atau penyebab penyakit kemudian dilakukan penyusunan ramuan berdasarkan pendekatan holistic ilmiah. Misalnya, jamu hipertensi ringan direkomendasikan dengan ramuan jamu yang terdiri dari herba seledri, herba pegagan, daun kumis kucing, rimpang temulawak, rimpang kunyit, serta herba meniran. Jamu hiperkolesterolemia direkomendasikan dengan ramuan jamu daun jati cina, daun jati belanda, herba tempuyung, teh hijau, rimpang temulawak, rimpang kunyit, serta herba meniran, serta masih banyak lagi komposisi ramuan jamu yang lain. Jadi, produk jamu yang sudah dikomersilkan adalah hasil atau produk penelitian yang sudah diuji sesuai dengan parameter khasiat serta keamanan jamu yang merupakan bukti ilmiah jamu sesuai dengan standar pelayanan kesehatan formal (sesuai aturan BPOM). (AL/Ahm, 2020)

Tim KDMI Fakultas Pertanian Raih Juara (3) Tiga dalam Lomba Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia Tingkat Universitas

Magelang – Dalam  masa New Normal seperti sekarang ini Universitas Tidar tetap manjalankan kegiatan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) tingkat Universitas Tidar.  KDMI yang sebelumnya dilaksanakan secara tatap muka kini pada masa Pandemi Virus Covid-19, KDMI dilaksanakan secara online melalui aplikasi Zoom Meeting. KDMI tingkat Universitas Tidar dilakukan selama dua hari, yaitu babak seleksi pada hari pertama dan  Semifinal serta Grand final pada hari kedua. Dalam ajang lomba debat ini Fakultas Pertanian diwakili oleh dua tim yang dibimbing langsung oleh Mikael Sihite, S.Pt., M.Si. (Dosen S1 Peternakan), Ayu Lestiyani, S.P., M.Sc. (Dosen S1 Agroteknologi) dan Putri Laeshita, S.P., M.Sc. (Dosen S1 Agroteknologi). Setiap Tim berisi 3 mahasiswa dari lintas program studi di lingkungan Fakultas Pertanian. Salah satu Tim KDMI Fakultas Pertanian mencapai babak semifinal dan berhasil meraih Juara 3 serta sebagai tim pembicara terbaik dalam lomba debat tersebut. Semoga pencapaian ini dapat menjadi bahan evaluasi serta motivasi bagi tim KDMI Fakultas Pertanian sehingga dapat belajar lebih maksimal dan dapat meraih prestasi yang lebih baik  pada tahun berikutnya. Selain itu, pencapaian ini tentunya dapat menjadi salah satu motivasi bagi Mahasiswa Fakultas Pertanian  untuk lebih aktif dalam segala perlombaan baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

Gambar : Lomba Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Universitas yang diselenggarakan secara online Via Aplikasi Zoom

Tim KDMI Fakultas Pertanian berada dibawah bimbingan langsung Tim Gugus Kemahasiswaan Fakultas Pertanian. Gugus yang di ketuai oleh Tri Puji Rahayu S.P., M.Pt. (Dosen Prodi S1 Peternakan)  ini telah beberapa kali meraih juara dalam berbagai lomba baik tingkat Universitas maupun tingkat Nasional. Kedepan diharapakan gugus kemahasiswaan Fakultas Pertanian dapat meraih prestasi ditingkat Internasional. (TP/Ahm, 2020)

Dalam Masa New Normal Layanan Laboratorium Fakultas Pertanian Tetap Dibuka

Magelang – Dalam masa New Normal layanan Laboratorium Fakultas Pertanian tetap dibuka. Pelayanan laboratorium diprioritaskan untuk Dosen dan Mahasiswa yang sedang melaksanakan penelitian/riset. Selain itu, pelayanan juga dibuka untuk mahasiswa PKL, peminjaman alat laboratorium, lahan, greenhouse dan lain2 untuk menunjang proses penelitian, pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

Baru baru ini beberapa mahasiswa Program Studi Agroteknologi melakukan pengujian awal terhadap beberapa jenis benih gandum. Pengujian awal tersebut dilakukan untuk mengetahui berapa kandungan Gluten, Protein dan Moisture dalam benih gandum yang akan diteliti. Selanjutnya benih gandum akan ditanam sesuai dengan perlakuan pada masing – masing metode penelitian mahasiswa.

Gambar 1 : Pembelajaran pengujian benih menggunakan alat Mininfra Smart Grain Analizer

Setelah panen, benih akan kembali diuji untuk mengetahui perlakuan mana yang paling efektif untuk dapat meningkatkan kadar Gluten dan Protein pada gandum.

Gambar 2 : Pengujian Benih Gandum dengan menggunakan alat Mininfra Smart Grain Analizer

Pengujian di laboratorium Fakultas Pertanian tersebut dilakukan dengan menggunakan alat Mininfra Smart Grain Analizer.  Alat tersebut dapat melakukan pengujian secara digital dengan keakuratan tinggi sehingga hasil pengujian dapat lebih baik jika dibandingkan dengan alat uji benih model lainnya. Dengan dibukanya layanan laboratorium tersebut diharapkan dapat menghasilkan luaran penelitian yang berkualitas baik pada penelitian dosen maupun pada penelitian mahasiswa. (Ahm/Mk, 2020)

IKATAN ALUMNI FAKULTAS PERTANIAN RESMI BERDIRI

Sabtu, 23 November 2019 Fakultas Pertanian menggelar pertemuan Alumni Angkatan 1979 – 2019 di Rumah Makan Kebun Semilir Kota Magelang. Berbeda dengan Forum Alumni sebelumnya, forum alumni tahun ini menargetkan dapat membentuk serta meresmikan pengurus Ikatan Alumni Fakultas Pertanian.  Acara yang dihadiri oleh seluruh pimpinan di lingkungan Fakultas Pertanian ini tergolong sukses digelar. Alumni yang hadir dalam forum ini tidak hanya berasal dari Jawa Tengah, namun peserta juga berasal dari Bekasi, Surabaya hingga Makassar.

 

Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Usman Siswanto, M.Sc., Ph. D. meresmikan dan melantik Pengurus Pusat Ikatan Alumni Fakultas Pertanian

Dalam Forum Alumni ini telah dipilih secara aklamasi saudara Budi Mudoyo, S.P. Alumni angkatan 1987 menjadi Ketua Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Tidar.  Untuk melaksanakan tugas dan program kerjanya beliau didampingi Oleh Ir. Agus Jaka Prastya Alumni 1989 sebagai sekretaris dan Ir. Budi Herwanto sebagai Bendahara.  Pengurus pusat Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Untidar juga dibantu oleh koordinator2 daerah yang akan ditetapkan kemudian.  Ir. Hadi Rianto, M.Sc. Dosen sekaligus ketua penyelenggara Forum ini mengatakan setelah pembentukan ini, para pengurus akan mendapatkan SK dari Dekan Fakultas Pertanian sebagai dasar hukum organisasi ini.  Dalam acara ini juga diperkenalkan Tracer Studi untuk melacak keberadaan atau sebaran alumni Fakultas Pertanian. Adapun tracer studi dapat diisi oleh seluruh alumni secara online di Website siluni.untidar.ac.id dan faperta.untidar.ac.id

Selamat dan Sukses untuk Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Terpilih, semoga dapat membawa ikatan Alumni Fakultas Pertanian kearah yang lebih baik. (Ahm, 2019)