Mengupas Peran Kunci Sektor Pertanian dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah
Mahasiswa Fakultas Pertanian UNTIDAR, peserta Mata Kuliah Pembangunan dan Kebijakan Pertanian mengikuti kuliah praktisi dengan tema “Peran Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi di Jawa Tengah”. Narasumber dalam acara tersebut adalah Supriyanto, S.P., M.P selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Kuliah praktisi berlangsung pada hari Rabu, 1 November 2023 di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H.R. Suparsono Universitas Tidar. Acara diawali dengan pembukaan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. Acara kuliah praktisi ini dihadiri oleh sekitar 97 mahasiswa, asisten mata kuliah dan praktikum, serta para dosen dan tamu undangan.
Supriyanto, S.P., M.P selaku Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa sektor pertanian di Jawa Tengah memiliki peran krusial dalam pertumbuhan ekonomi daerah, yang tercermin dalam kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan ukuran nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Pada triwulan II 2023, ekonomi Jawa Tengah mencatat pertumbuhan sebesar 5,23% (yoy), mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya dan melampaui pertumbuhan ekonomi Jawa dan nasional. Meskipun share ekonominya (14,45%) berada di urutan keempat di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, pertumbuhan yang positif tersebut menandakan kontribusi signifikan Jawa Tengah terhadap perekonomian regional dan nasional.
Sektor pertanian tidak hanya memberikan sumbangan materi dalam bentuk PDRB, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap aspek sosial, terutama dalam menciptakan kesempatan kerja. Sebagai contoh, sekitar 23,74% dari total tenaga kerja di Jawa Tengah terlibat langsung atau tidak langsung dalam sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian berperan sebagai penopang utama dalam menciptakan lapangan pekerjaan di provinsi Jawa Tengah.
Jawa Tengah memiliki kemampuan yang signifikan dalam menyediakan keragaman pangan, terutama dalam konteks neraca lahan dan kebutuhan beras. Meskipun lahan yang tersedia dimaksimalkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal, Jawa Tengah tetap berperan sebagai penyangga utama nasional, menunjukkan peran strategisnya dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat nasional, sementara terus berupaya meningkatkan kontribusi dalam rangka mendukung keberlanjutan pangan di Indonesia.
Kemampuan Jawa Tengah dalam mendukung perkembangan industri hulu dan hilir, khususnya dalam produksi padi, terlihat dari kenaikan persentase kontribusinya terhadap produksi nasional. Pada tahun 2018, persentase kontribusi produksi padi Jawa Tengah terhadap produksi nasional mengalami peningkatan signifikan, naik dari 14,04% menjadi 17,74%. Kenaikan ini mencerminkan peran yang semakin besar dari sektor pertanian Jawa Tengah dalam menyuplai bahan baku bagi industri pengolahan pangan dan pakan ternak di tingkat nasional.
Potensi Jawa Tengah untuk menghasilkan produk pertanian yang dapat diekspor, seperti kopi, menunjukkan diversifikasi ekonomi provinsi ini. Kopi dari Jawa Tengah memiliki daya saing di pasar internasional, dan volume ekspornya dapat menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam memasarkan produk pertanian secara global. Dengan memanfaatkan potensi ini, Jawa Tengah dapat tidak hanya memperluas pasar untuk produk pertaniannya tetapi juga meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian, memberikan kontribusi positif pada perekonomian regional dan nasional.
Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.