(REVISI 1) PEDOMAN PENULISAN SERTA PELAKSANAAN PKL DAN SKRIPSI FAKULTAS PERTANIAN

Kepada :
Yth. Civitas Akademika Fakultas Pertanian

Dengan hormat,
Dengan ini kami umumkan bahwa Pedoman PKL dan Skripsi Fakultas Pertanian tahun 2020 (REVISI 1)  telah diterbitkan. Kepada seluruh civitas Fakultas Pertanian dimohon untuk dapat menggunakan Pedoman PKL dan Skripsi terbaru ini.

Demikian pengumuman ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami,
ttd
(Wakil Dekan Bidang 1 Fakultas Pertanian)

 

Unduh Pedoman Penulisan serta Pelaksanaan PKL dan Skripsi Fakultas Pertanian pada link di bawah ini :

(REVISI 1) PEDOMAN PKL 2020 UNDUH DISINI

 

(REVISI 1) PEDOMAN SKRIPSI 2020 UNDUH DISINI

 

                                                                                                                           dipost tanggal 25 Februari 2020 (Ahm)

                                                                                                                           diperbarui tanggal 27 April 2020 (Ahm)

                                                                                                                           direvisi tanggal 3 September 2020 (Ahm)

GUBERNUR JAWA TENGAH APRESIASI AKUAPETPONIK FP1 SEBAGAI UPAYA PENDUKUNG PROGRAM KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Borobudur – Fakultas Pertanian bersama Bank BPD Jateng telah menyelesaikan Kerjasama guna mendukung ketahanan pangan nasional. Kerjasama tersebut berupa pembuatan Prototype “AKUAPETPONIK FP1”. Prototype “AKUAPETPONIK FP1” merupakan sebuah alat atau instalasi menyatukan 3 unsur utama yaitu perikanan, peternakan dan pertanian, dalam satu kesatuan yang saling berkaitan. Dalam sistem ini terdapat 3 produk yang mewakili 3 program studi di Fakultas Pertanian Universitas Tidar, yaitu Program Studi S1 Peternakan, Program Studi Akuakultur dan Program Studi S1 Agroteknologi. Kelinci mewakili bidang peternakan, ikan nila dan lele mewakili bidang akuakultur/perikanan dan sayuran mewakili bidang pertanian/agroteknologi.

Gambar 1  : Akuapetponik FP 1 hasil kerjasama Fakultas Pertanian dengan Bank BPD Jawa Tengah

Cara kerja dari sistem ini adalah urin kelinci ditampung dan difermentasi selama 14 hari, kemudian hasil fermentasi urin tersebut dimasukan dalam kolam ikan dan dinaikan keinstalasi hidroponik untuk nutrisi tanaman. Selain itu, kotoran ikan dalam kolam juga berfungsi sebagai penambah nutrisi tanaman sehingga tanaman dapat lebih subur.

Gambar 2 : Tim Akuapetponik FP 1 dari Fakultas Pertanian dan Bank BPD Jawa Tengah didampingi oleh Rektor Universitas Tidar (Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc.) beserta Dekan Fakultas Pertanian (Ir. Usman Siswanto, M.Sc., P.hD.)

Tanaman yang kurang sehat serta sisa-sisa tanaman yang di masak dapat diberikan kepada kelinci sehingga kebutuhan kelinci terpenuhi. Air yang turun dari instalasi hidroponik dapat menambah oksigen bagi ikan di dalam kolam serta berfungsi sebagai filter air secara alami. Dengan prototype model ini, masyarakat mempunyai 1 alat, tetapi dapat menghasilkan 3 manfaat sekaligus. Selain itu dengan tampilan Akuapetponik yang menarik mempunyai nilai seni cukup tinggi sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi wisatawan yang sedang berada di area wisata borobudur.

Video : Kunjungan Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo di stand Akupetponik FP 1 dalam sela sela Acara Jelajah Borobudur

Prototype Akuapetponik FP1 terbut baru saja diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah Bapak @ganjar_pranowo dalam sela sela acara Jelajah Borobudur. Jalajah Borobudur merupakan sebuah acara yang diinisiasi oleh Bank BPD Jawa Tengah. Kerjasama Fakultas Pertanian dengan Bank BPD Jawa Tengah tersebut diketuai oleh Ir. Murti Astiningrum, M.P. dan dianggotai oleh Eric Armando, S.Pi., M.P. dan Muhammad Triaji, S.Pi., M.Kel. (Dosen Akuakultur), Pradipta Bayuaji Promono, S.Pt., M.Sc. (Dosen S1 Peternakan), Miftahudin Fahmi (Mahasiswa Agroteknologi) sedangkan Prototype Akuapetponik FP1 didesain oleh Hony Kharisma Sejati, S.P. Teknisi Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Diharapkan dengan adanya prototype Akuapetponik FP1 tersebut dapat meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan Nasional khususnya untuk warga di daerah Wisata Punthuk Setumbu Borobudur Magelang. (Ahm, 2020)

PENGUMUMAN PENAMBAHAN KUOTA PESERTA TES TOEFL

 PENGUMUMAN

Diberitahukan  kepada Mahasiswa  Calon Wisudawan Periode Oktober di Universitas  Tidar bahwa UPI Bahasa akan menambah  kuota peserta  Tes TOEFL  Periode  September  2020  dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sebagai salah satu syarat mengikuti Wisuda. Berikut informasi penting terkait pelaksanaan  tes TOEFL.

PENGUMUMAN PENAMBAHAN KUOTA PESERTA TES TOEFL PERIODE SEPTEMBER UNDUH DISINI

 

BANK JATENG JALIN KERJASAMA DENGAN FAKULTAS PERTANIAN DALAM SUKSESKAN ACARA JELAJAH BOROBUDUR

Borobudur – Rabu (26/8) Pimpinan Fakultas Pertanian menghadiri pre- event Edukasi Masyarakat Punthuk Setumbu Borobudur Magelang yang diinisiasi oleh Bank Jateng. Acara tersebut merupakan pre – event dari  acara utama yang akan digelar tanggal 30 Agustus 2020. Acara tersebut yaitu JELAJAH BOROBUDUR powered by BANK JATENG. Direncanakan Jelajah Borobudur akan dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Bp. Ganjar Pranowo dan sejumlah pejabat lainnya.

Foto 1 : Dekan Fakultas Pertanian Ir. Usman Siswanto, M.Sc., Ph.D. dalam sesi wawancara usai acara pre-event edukasi masyarakat punthuk Setumbu Borobudur

Gambar : Tim Desain Akuaponik Fakultas Pertanian Universitas Tidar

Dalam acara ini Bank Jateng bekerjasama dengan Fakultas Pertanian membuat prototype dan  akuapetponik yang diperuntukan untuk pelaku UMKM Punthuk Setumbu Borobudur Magelang. Dengan adanya prototype dan akupetponik tersebut diharapakan dapat menggairahkan geliat ekonomi diarea wisata punthuk setumbu sekaligus dapat menjadi cadangan pangan untuk masyarakat.

Foto : Akuaponik Buatan Fakultas Pertanian dan Bank Jateng di Area Wisata Punthuk Setumbu Borobudur Magelang

Selain Pimpinan Fakultas acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah Dosen dan Tenaga Kependidikan Fakultas Pertanian. Muhammad Triaji, S.Pi., M.Kel. dalam materi yang disampaikan kepada masyakarat punthuk setumbu menyatakan bahwa Fakultas Pertanian dan Bank Jateng bekerja sama untuk dapat menanggulangi dampak Covid 19. Penanggulangan tersebut tentunya bukan dari segi kesehatan melainkan dari segi ekonomi melalui ketahanan pangan dalam bentuk akuaponik atau hidroponik. Setelah melakukan rapat internal akhirnya tim menyetujui akan membuat hidroponik dengan model  akuaponik dan akuapetponik, hal tersebut karena dari segi penampilan akuaponik dan akupetponik lebih menarik dan mempunyai nilai seni yang tinggi. Hal tersebut mengingat punthuk setumbu merupakan daerah wisata di area Situs Warisan Budaya Dunia Candi Borobudur. (Ahm, 2020)

 

 

 

FAKULTAS PERTANIAN SIAP GELAR PKKMB 2020 SECARA DARING

Magelang – Pandemi virus Covid 19 memaksa membuat berbagai perubahan besar diseluruh dunia. Perubahan tersebut terjadi tidak terkecuali di dunia pendidikan. Dengan adanya pandemi ini,  Fakultas Pertanian Universitas Tidar untuk pertama kalinya akan menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB)  secara daring/online.  PKKMB di Universitas Tidar dulu bernama Orientasi Tidar Muda atau OTADAMA. Saat ini, Kegiatan PKKMB dikemas jauh berbeda dengan Orientasi mahasiswa baru pada tahun-tahun sebelumnya. Dahulu banyak masyarakat menyebut kegiatan ini dengan sebutan “OSPEK”. Tidak bisa dipungkiri dulu banyak berita yang kurang baik untuk kegiatan yang identik dengan unsur senioritas di Kampus, namun seiring dengan perkembangan waktu banyak Universitas di Indonesia berinovasi untuk dapat merubah paradikma masyarakat sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar dan baik. Universitas Tidar saat ini telah berinovasi dengan menggelar kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan awalnya, yaitu pengenalan mahasiswa baru di lingkungan Universitas Tidar. Saat ini kegiatan PKKMB Universitas Tidar tidak hanya dipanitiai oleh mahasiswa/BEM saja, namun juga melibatkan Dosen dan Staf Kependidikan untuk mendukung berlangsungnya kegiatan tersebut.

Foto : Rapat Final check PKKMB Fakultas Pertanian 2020

PKKMB Fakultas Pertanian 2020 untuk pertama kalinya akan digelar secara on line/daring. Kegiatan tersebut nantinya akan mengenalkan Fakultas Pertanian secara lengkap melalui video video profile yang sudah disiapkan oleh panitia. Video tersebut meliputi video profil Fakultas Pertanian, video profil program studi, video perwalian atau panduan pengisian KRS dan video profil Organisasi Mahasiswa. Kegiatan PKKMB 2020 akan menghadirkan seluruh dosen di 3 program studi melalui aplikasi Zoom Meeting dan akan ditayangkan secara live melalui youtube channel Faperta Untidar. 

Foto : Logo Resmi PKKMB Fakultas Pertanian 2020

Panitia PKKMB Fakultas Pertanian 2020 telah melakukan final check pada tanggal 24 Agustus 2020 dan selanjutnya diagendakan tanggal 28 Agustus 2020 akan dilaksanakan gladi bersih dan ujicoba sistem yang akan digunakan dalam PKKMB 2020.  Kegiatan PKKMB Fakultas Pertanian akan dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2020 pukul 13.00 – 17.00.
Seluruh mahasiswa baru Fakultas Pertanian diwajibkan untuk mengikuti seluruh prosesi pada  kegiatan PKKMB 2020 ini. Informasi terbaru berkaitan dengan PKKMB Fakultas Pertanian 2020 akan disampaikan melalui akun instagram fapertauntidar, bemfapertauntidar dan pkkmb.faperta (Ahm, 2020)

 

PENGUMUMAN TANGGAPAN PELAKSANAAN WISUDA

PENGUMUMAN

Berdasarkan rekomendasi Satgas Covid-19 Kota Magelang dimohon calon wisudawan untuk memberikan tanggapan mengenai rencana pelaksanaan Wisuda Periode Semester Genap T.A 2019/2020 / Wisuda Periode April 2020 melalui link berikut :

https://bit.ly/TanggapanRencanaWisuda

Tanggapan paling lambat diterima Senin, 17 Agustus 2020 pukul 23.55 WIB.
Terima kasih

 

 

Magelang, 14 Agustus 2020

ttd

Wakil Dekan Bidang 1

Pengumuman Hasil Rapat Bidang Akademik

Pengumuman

Diumumkan kepada segenap mahasiswa Fakultas Pertanian berkaitan dengan hasil rapat bidang akademik Universitas Tidar tentang pelaksanaan KRS dan Pelaksanaan perkuliahan semester gasal 2020/2021

Unduh Pengumuman Hasil Rapat Bidang Akademik Universitas Tidar Terkait Dengan Pelaksanaan KRS dan Pelaksanaan Perkuliahan Klik Disini

 

 

Magelang, 7 Agustus 2020

ttd

Ketua Jurusan

Dr. Agus Suprapto, S.P., M.P.

PROGRAM STUDI PETERNAKAN BERSAMA-SAMA DENGAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN MELAKSANAKAN PENGAWASAN PELAKSANAAN KURBAN

Magelang – Program Studi Peternakan, Universitas Tidar ikut serta melakukan pengawasan pemotongan ternak kurban bersama dengan Dinas Pertanian dan Pangan pada Idul Adha 1441 Hijriah di Kota Magelang. Dosen bersama-sama dengan beberapa perwakilan mahasiswa Program Studi Peternakan diutus ke masjid-masjid yang melakukan pemotongan dan penyembelihan di seluruh kota Magelang.

Foto bersama Program Studi Peternakan bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang sebelum menuju lokasi penyembelihan dan pemotongan ternak Kurban

Mahasiswa Program Studi Peternakan menunjukkan antusias yang tinggi untuk ikut serta dalam kegiatan pengawasan penyembelihan dan pemotongan ternak kurban kali ini. Mahasiswa yang mengajukan diri untuk diikutkan dalam kegiatan ini berasal dari semua angkatan program studi peternakan.

Rapat Program Studi Peternakan bersama Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang

Program Studi Peternakan bersama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang telah melakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan kota Magelang, Ir. Eri Widyo Saptoko, M.Si. beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan pengawasan Kurban ini. Satu hari sebelum Idul Adha, Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang melalui Kepala UPT RPH dan Laboratorium Kesmavet drh. Diana Widiastuti kembali memberikan pembekalan kepada mahasiswa-mahasiswa Program Studi Peternakan yang ikut serta dalam kegiatan ini.

Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang melalui drh. Diana Widiastuti memberikan form berisi daftar kelayakan ternak kurban mulai dari antemortem (sebelum penyembelihan) dan postmortem (setelah penyembelihan). Form tersebut diisi oleh mahasiswa-mahasiswa Program Studi Peternakan dan hasilnya akan dijadikan dasar pengambilan keputusan kelayakan ternak, daging, maupun jeroan yang akan dibagikan kepada masyarakat. Kegiatan pengawasan ini juga diikuti Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Ir. Mukh Arifin, M.Sc. sebagai salah satu dosen Program Studi Peternakan, Universitas Tidar.

Pemotongan daging Kurban di Masjid Istiqomah, Kelurahan Tidar Selatan

Kegiatan ini direncanakan menjadi agenda tahunan antara Program Studi Peternakan dan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Magelang sebagai wujud sinergi peningkatan ketahanan pangan oleh instansi pemerintah dan instansi pendidikan, suatu bentuk pengabdian Program Studi Peternakan Universitas Tidar kepada masyarakat di lingkungan Kota Magelang. (MK/Ahm, 2020)

FAKULTAS PERTANIAN GELAR WEBINAR SERI 1 DENGAN TEMA “BELAJAR MENGHARGAI WARISAN TUMBUHAN LOKAL”  

Magelang – Kamis (30/7) Fakultas Pertanian Universitas Tidar menggelar Webinar seri 1 dengan  menghadirkan narasumber dari beberapa bidang keilmuan, antara lain bidang budidaya, bidang peneliti serta dokter. Narasumber bidang budidaya tanaman yaitu  Ir. Usman Siswanto, M.Sc., Ph.D. beliau berbicara tentang “Eksplorasi, Pemanfaatan, dan Konservasi Tumbuhan Obat Lokal”. Selain itu, narasumber bidang peneliti yaitu Dr. Yulia Widiyastuti, beliau membahas materi berkaitan dengan “Produksi Bahan Baku Jamu Berkualitas dan Berkesinambungan”. Narusumber bidang kedokteran yaitu dr. Ulfatun Nisa beliau membahas terkait “Pemanfaatan Tanaman Obat dalam Penelitian Berbasis Pelayanan di RRJ Hortus Medicus Tawangmangu”.

 

Gambar : Webinar seri 1 Fakultas Pertanian

Warisan tumbuhan lokal di Indonesia merujuk pada pengobatan tradisonal yang memanfaatkan tanaman obat atau biasa disebut jamu. Pengobatan tradisional sudah digunakan sejak zaman sebelum masehi. Bahan baku agroindustri tanaman obat urutan 5 terbesar di Indonesia adalah jahe, kunyit, temulawak, kencur dan cabe jawa. Di wilayah eks karisidenan kedu sendiri memiliki keragaman tumbuhan obat misalnya purwoceng, kapulaga, kayu manis, cengkeh, cabe jawa, kemukus, empon-empon dan adas. namun sekarang Purwoceng telah mengalami penurunan produksi karena eksploitasi tanaman yang berlebihan tanpa diikuti konservasi tanaman purwoceng yang benar.

Berbicara produksi jamu, maka hal tersebut sangat berkaitan dengan proses budidaya, karena jamu adalah produk berbasis alam.  Jamu 90% berbahan baku berupa tanaman obat dan 85% dapat dipanen dari alam dan bukan dari hasil budidaya. Sisanya 15% budidaya berskala kecil, memengah dan bukan usaha ekonom produktif. Minimnya hasil budidaya disebabkan karena penguasaan teknologi petani yang masih rendah. Selain itu, belum ada dukungan program yang jelas dari pemangku kepentingan.

Pendukung produksi jamu yang berkualitas terdiri dari tiga poin penting yaitu budidaya, produksi dan pascapanen. Dengan budidaya yang benar, produktivitas dapat ditingkatkan sehingga suplai bahan baku bisa kontinu. Tanaman obat harus dipanen pada periode musim atau periode waktu yang paling optimal. Waktu panen tergantung pada bagian tanaman yang akan digunakan, misalnnya daun, bunga, batang, buah, atau rimpang yang akan digunakan sebagai bahan obat.

Pengelolaan pascapanen harus dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada materi asing, gulma atau tanaman beracun dicampur dengan bahan tanaman obat yang dipanen. Tanaman obat harus dipanen dalam kondisi cuaca terbaik, hindari embun, hujan atau kelembaban yang sangat tinggi. Jika panen terjadi dalam kondisi basah, material yang dipanen harus diangkut segera ke fasilitas pengeringan dalam ruangan untuk mempercepat pengeringan sehingga mencegah kemungkinan efek merusak karena tingkat kelembaban yang meningkat, yang meningkatkan fermentasi dan jamur mikroba. Bahan baku bermutu akan menjamin produk jamu aman, berkualitas dan berkhasiat.

Komposisi ramuan jamu berdasarkan gejala atau penyebab penyakit kemudian dilakukan penyusunan ramuan berdasarkan pendekatan holistic ilmiah. Misalnya, jamu hipertensi ringan direkomendasikan dengan ramuan jamu yang terdiri dari herba seledri, herba pegagan, daun kumis kucing, rimpang temulawak, rimpang kunyit, serta herba meniran. Jamu hiperkolesterolemia direkomendasikan dengan ramuan jamu daun jati cina, daun jati belanda, herba tempuyung, teh hijau, rimpang temulawak, rimpang kunyit, serta herba meniran, serta masih banyak lagi komposisi ramuan jamu yang lain. Jadi, produk jamu yang sudah dikomersilkan adalah hasil atau produk penelitian yang sudah diuji sesuai dengan parameter khasiat serta keamanan jamu yang merupakan bukti ilmiah jamu sesuai dengan standar pelayanan kesehatan formal (sesuai aturan BPOM). (AL/Ahm, 2020)