Dua Dosen Gizi Untidar Ikuti Pelatihan Intensif Peningkatan Kompetensi Konselor PMBA

Yogyakarta, 16 Juli 2024 – Dunia gizi dan kesehatan semakin kompleks, menuntut para ahli di bidang ini untuk terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, dua dosen gizi dari Universitas Tidar, Rizka Qurrota A’yun, S.Gz., M.P.H dan Netta Meridianti Putri, S.Gz., M.Si., secara aktif mengikuti Pelatihan Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang diselenggarakan oleh LDP Gizi Svashta Harena pada tanggal 13 – 16 Juli 2024.

Pelatihan intensif selama 31 jam yang berlangsung di Hotel Top Malioboro, Yogyakarta, ini menjadi wadah bagi para peserta untuk mendalami berbagai aspek penting dalam konseling PMBA. Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan standar Kementerian Kesehatan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan konseling gizi di Indonesia, khususnya dalam konteks pemberian makan bayi dan anak. Nantinya kedua Dosen tersebut resmi menjadi konselor PMBA dan sudah tersertifikasi.

Mengapa Konseling PMBA Penting?

Pemberian makan bayi dan anak merupakan salah satu aspek krusial dalam tumbuh kembang anak. Praktik pemberian makan yang tepat sejak dini dapat mencegah berbagai masalah kesehatan pada masa kanak-kanak dan dewasa. Namun, banyak orang tua masih menghadapi tantangan dalam menentukan makanan yang tepat dan memberikannya dengan cara yang benar.

Konselor PMBA berperan penting dalam memberikan dukungan dan informasi yang akurat kepada orang tua. Dengan keterampilan konseling yang memadai, konselor dapat membantu orang tua mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemberian makan bayi dan anak, seperti kesulitan menyusui, pemilihan makanan pendamping ASI, dan penanganan picky eater.

Pelatihan konseling PMBA yang diikuti oleh Rizka dan Netta mencakup materi yang sangat komprehensif dan relevan dengan praktik konseling sehari-hari. Beberapa materi yang dibahas antara lain dasar-dasar Gizi dengan memahami kebutuhan nutrisi bayi dan anak pada setiap tahap pertumbuhan, serta pentingnya ASI eksklusif. Menguasai berbagai teknik komunikasi yang efektif untuk memberikan informasi dan dukungan kepada orang tua. Memilih makanan yang bergizi dan aman untuk bayi dan anak, serta cara memperkenalkan makanan baru. Memahami pentingnya memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara teratur, serta tanda-tanda gangguan pertumbuhan. Mengatasi masalah-masalah umum yang sering dihadapi oleh orang tua, seperti kesulitan menyusui, picky eater, dan obesitas pada anak.

Selain materi yang padat, metode pelatihan yang digunakan juga sangat menarik dan interaktif. Peserta tidak hanya mendengarkan materi secara pasif, tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas seperti diskusi kelompok, studi kasus, role-play, dan praktik langsung dengan probandus. Metode pelatihan yang bervariasi ini membuat peserta lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.

Dengan mengikuti pelatihan ini, Rizka dan Netta diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan konseling gizi yang mereka berikan. Beberapa dampak positif yang dapat diharapkan antara lain:

  1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan: Kedua dosen dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pelatihan dalam memberikan konseling kepada mahasiswa, ibu hamil, dan ibu menyusui.
  2. Meningkatkan kualitas layanan konseling di kampus: Mahasiswa gizi di Universitas Tidar akan mendapatkan layanan konseling yang lebih berkualitas.
  3. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi: Melalui kegiatan penyuluhan dan edukasi, Rizka dan Netta dapat membantu masyarakat memahami pentingnya gizi untuk tumbuh kembang anak.

Meskipun pelatihan ini telah memberikan bekal yang sangat berharga, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia. Beberapa di antaranya adalah kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, keterbatasan akses terhadap makanan bergizi, dan kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih di bidang gizi.

Namun, di balik tantangan tersebut, terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah dengan memperkuat kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan lembaga swadaya masyarakat dalam upaya meningkatkan gizi masyarakat. Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi juga dapat menjadi salah satu solusi untuk memperluas akses masyarakat terhadap informasi tentang gizi dan kesehatan.

Penulis : Yusnia Diniari

Menuju Kesejahteraan Keluarga Indonesia Melalui Pelatihan Konseling Menyusui Standar WHO

Yogyakarta, 7-11 Juli 2024 – Mira Dian Naufalina, S.Gz, M.Gizi, Dosen Program Studi Gizi dari Fakultas Pertanian Universitas Tidar (UNTIDAR), berkesempatan mengikuti Pelatihan Konseling Menyusui yang diselenggarakan oleh Perinasia. Pelatihan ini menggunakan Modul 40 Jam Konseling Menyusui yang sesuai dengan standar WHO, Kementerian Kesehatan, dan UNICEF.

Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan pemberian ASI eksklusif yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia. Dengan mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi konselor ASI yang kompeten di tempat kerja mereka masing-masing.

Pelatihan ini berlangsung selama 40 jam dan dibagi menjadi 32 sesi yang mencakup berbagai topik penting, seperti pentingnya menyusui, menilai dan mengamati kegiatan menyusui, mengatur posisi bayi pada payudara, membangun percaya diri ibu, kondisi menyusu dan menolak menyusu, memerah asi, mengatasi masalah asi tidak cukup, menangani bayi dengan berat badan lahir rendah (bblr) dan bayi sakit, gizi, kesehatan, dan kesuburan Wanita, mempertahankan menyusui bagi ibu bekerja, mengkritisi promosi komersial produk pengganti asi, mengubah praktik pelayanan kesehatan.

Pelatihan ini dipandu oleh konselor ASI senior dari berbagai profesi, termasuk dokter anak dan ahli kesehatan masyarakat, seperti:

– dr. Ekawaty Luthfia Haksari, MPH, SpA(K), IBCLC

– dr. Setya Wandita, MKes, Sp.A(K)

– dr. Jeanne Roos Tikoalu, SpA, IBCLC

– dr. Alifah Anggraini, MSc, SpA

– Lis Martinah, SKM

Sebagai seorang dosen gizi, Mira telah lama memiliki ketertarikan pada topik menyusui. Namun, melalui pelatihan ini, ia mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang lebih luas tentang konseling menyusui.

“Pelatihan ini benar-benar membuka mata saya,” ujar Mira. “Saya tidak hanya belajar tentang anatomi payudara dan teknik menyusui yang benar, tetapi juga tentang pentingnya dukungan emosional bagi ibu menyusui. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat.”

Selain fasilitas selama pelatihan, peserta juga mendapatkan dukungan setelah pelatihan. Setelah lulus, peserta telah berkompetensi menjadi konselor ASI di area kerja mereka. Sebagai pendidik, ilmu dan keterampilan yang dipelajari dan diasah dalam pelatihan ini akan di tularkan  kepada mahasiswa dalam materi pembelajaran dan kepada sejawat tenaga pendidik agar pemahaman mengenai menyusui dapat terbentuk di lingkungan institusi pendidikan.

Pelatihan Konseling Menyusui ini merupakan langkah penting dalam memastikan pemberian ASI eksklusif yang optimal dan meningkatkan pengetahuan melalui materi pembelajaran di lingkungan institusi pendidikan. Dengan adanya konselor ASI yang kompeten, diharapkan angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia dapat meningkat, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan kuat.

Penulis : Yusnia Diniari

SMK Al Quran dan Dakwah Alam Secang Berkunjung ke Prodi Akuakultur Faperta Untidar

Pada tanggal 10 Juli 2024, SMK Al Quran dan Dakwah Alam Secang (SMK ADA) melakukan kunjungan ke Program Studi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar). Kunjungan ini disambut meriah oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P dan Prodi Akuakultur Untidar.

Acara diawali dengan sambutan dari Koordinator Prodi Akuakultur, Dekan Untidar, dan pihak SMK ADA. Dalam sambutannya, koordinator prodi Akuakultur, Waluyo, S.Pi., M.Si.  menyampaikan rasa bahagianya atas kunjungan SMK ADA dan berharap kunjungan ini dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara kedua institusi. Dekan Faperta juga menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan SMK ADA ke Prodi Akuakultur  dan berharap kedua institusi menjalin kerjasama dan memajukan pendidikan di bidang akuakultur.

Pihak SMK ADA menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Prodi Akuakultur Untidar dan potensi kerjasama antara kedua institusi. SMK ADA memiliki pendidikan formal dan tahfidz, yang saat ini baru tersedia jurusan budidaya perairan tawar. SMK ADA berharap jurusan ini dapat relevan dan mampu bekerja sama dengan Prodi Akuakultur Untidar.

Acara selanjutnya adalah pemaparan profil Prodi Akuakultur Untidar oleh kaprodi. Kaprodi menyampaikan tentang visi, misi, tujuan, kurikulum, sarana prasarana, dan lulusan Prodi Akuakultur Untidar. Kaprodi juga menyampaikan harapannya agar Prodi Akuakultur Untidar dapat terus berkembang dan menjadi salah satu prodi akuakultur terbaik di Indonesia.

Kaprodi Akuakultur Untidar juga menekankan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh Prodi Akuakultur, yaitu:

Peka terhadap perubahan isu dan zaman. Prodi Akuakultur harus selalu mengikuti perkembangan terbaru di bidang akuakultur dan menyesuaikan kurikulumnya dengan kebutuhan industri.

Membangun atmosfer yang nyaman tanpa intimidasi. Prodi Akuakultur harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi mahasiswa sehingga mereka dapat belajar dengan nyaman dan tanpa rasa takut.

Membangun networking yang kuat dan luas. Prodi Akuakultur harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik institusi pendidikan, industri, maupun pemerintah, untuk mendukung perkembangan prodi.

Sesi selanjutnya adalah tanya jawab. Para siswa SMK ADA antusias mengajukan pertanyaan kepada kaprodi Akuakultur Untidar tentang berbagai hal terkait prodi, seperti peluang kerja, beasiswa, dan kegiatan kemahasiswaan.

Acara diakhiri dengan kunjungan ke Lab Terpadu Untidar. Para siswa SMK ADA diajak untuk melihat langsung fasilitas laboratorium dan praktikum yang dimiliki Prodi Akuakultur Untidar.

Kunjungan SMK ADA ke Prodi Akuakultur Untidar diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua institusi. SMK ADA dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang Prodi Akuakultur Untidar dan potensi kerjasama antara kedua institusi. Prodi Akuakultur Untidar dapat menjalin hubungan dengan SMK ADA dan membuka peluang untuk menjaring calon mahasiswa baru.

Penulis : Yusnia Diniari

Fakultas Pertanian Untidar Menjadi Tempat Pelepasan 1.593 Mahasiswa KKN

Universitas Tidar (Untidar) resmi menerjunkan 1.593 mahasiswanya dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode Juli-Agustus 2024. Acara pelepasan yang penuh semangat ini dilaksanakan di halaman Gedung Kuliah Terpadu Kampus Sidotopo Fakultas Pertanian pada tanggal 9 Juli 2024.

Acara diawali dengan pengibaran bendera raksasa berukuran 9 x 12 meter oleh Mapala Sulfur Untidar dari lantai lima Gedung Kuliah Terpadu. Pemandangan bendera raksasa yang berkibar gagah diiringi lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan khidmat oleh seluruh peserta KKN memberikan suasana yang penuh semangat dan membangkitkan rasa cinta tanah air. Pengibaran bendera raksasa ini juga disaksikan oleh warga sekitar yang turut terharu dan bangga melihat semangat para mahasiswa KKN Untidar.

Kepala LPPM Untidar, Dr. Eny Boedi Orbawati, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan harapan agar ilmu yang diperoleh mahasiswa di bangku kuliah dapat diimplementasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di lokasi KKN. Beliau juga berpesan agar para mahasiswa KKN dapat menjaga nama baik almamater Untidar dengan berperilaku sopan, santun, dan mengedepankan etika dalam setiap interaksi dengan masyarakat.

Rektor Untidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., memberikan arahan khusus kepada para peserta KKN. Beliau mengapresiasi terobosan baru dalam acara pelepasan KKN kali ini dengan pengibaran bendera raksasa. “Pengibaran bendera ini semoga menjadi inspirasi buat kita semua, agar kita terus berinovasi dan berkarya dengan penuh semangat. KKN ini adalah kesempatan bagi kalian untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan mengabdikan diri kepada masyarakat. Jadikan KKN ini sebagai pengalaman berharga yang akan membentuk diri kalian menjadi insan yang lebih dewasa dan berkarakter,” ujarnya.

Acara pelepasan KKN Untidar ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ir. Ibrahim Nawawi, S.T., M.T., selaku Kepala Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran. Doa bersama ini memanjatkan harapan agar para mahasiswa KKN diberikan kelancaran, keselamatan, dan kesuksesan dalam menjalankan tugasnya di lokasi KKN.

Pelepasan 1.593 mahasiswa KKN Untidar dengan pengibaran bendera raksasa menjadi simbol semangat baru, inovasi, dan dedikasi para mahasiswa Untidar untuk mengabdi kepada masyarakat. Diharapkan melalui KKN ini, para mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Penulis : Yusnia Diniari

Dosen Fakultas Pertanian Untidar Raih Sertifikasi Kompetensi K3: Tingkatkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dengan capaian sertifikasi bagi para kepala laboratorium. Pada hari Sabtu, 6 Juli 2023, enam kepala laboratorium Untidar berhasil lulus sertifikasi K3 yang diselenggarakan oleh Lab Mania Indonesia di Kuta, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Kepala Laboratorium yang Mendapatkan Sertifikasi antara lain Dr. Ir. Yudhi Arnandha, M.T. (Kepala UPA Taman Agroteknologi), Ir. Historiawati, M.P. (Kepala Laboratorium Bandongan Teaching Farm & Kledung Research Park), Dr. Ir. Agus Suprapto, S.P., M.P., IPM (Kepala Laboratorium Pertanian), Muhammad Radian Nur Alamsyah, S.Pd., M.Pd. (Kepala Laboratorium MIPA), Tholibah Mujtahidah, S.Pi., M.P. (Kepala Laboratorium Peternakan & Perikanan) dan M. Iqbal Fanani Gunawan, S.TP., M.Si. (Kepala Laboratorium Gizi, Tekpang & Farmasi).

Kegiatan sertifikasi diawali dengan pelatihan K3 umum yang disampaikan oleh narasumber K3 Nasional, I Nyoman Theo Mahendra, S.ST. Par., M.M., CEE., CHA. Dalam materinya, beliau memaparkan pentingnya penerapan K3 untuk meminimalisir bahaya di tempat kerja.

Para peserta juga mendapatkan materi tentang teknik-teknik mitigasi risiko, prosedur evakuasi darurat, dan penanganan bahan kimia berbahaya. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kemampuan para kepala laboratorium dalam menerapkan standar K3 di lingkungan kerja mereka.

Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki potensi bahaya yang tinggi. Oleh karena itu, penerapan K3 di lingkungan laboratorium sangatlah penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerja.

Pencapaian sertifikasi K3 bagi para kepala laboratorium Untidar ini merupakan bukti komitmen Untidar dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi seluruh sivitas akademika. Dengan penerapan K3 yang baik, diharapkan dapat meminimalisir kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas kerja.

Untidar terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap K3 melalui berbagai pelatihan dan edukasi. Diharapkan dengan upaya ini, Untidar dapat menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya dalam menerapkan K3 yang baik dan bertanggung jawab.

Penulis : Yusnia Diniari

Gelar Syukuran Sambut Prodi Baru Farmasi Sebagai Semangat Baru untuk Maju Bersama

Pada tanggal 4 Juli 2024, Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) menyelenggarakan acara syukuran dalam rangka menyambut berdirinya Program Studi (Prodi) Farmasi. Acara yang penuh semangat dan kebahagiaan ini dihadiri oleh seluruh dosen dan tenaga kependidikan Prodi Gizi, Teknologi Pangan, dan Farmasi yang tergabung dalam Jurusan Gizi, Teknologi Pangan, dan Farmasi (GTPF).

Acara diawali dengan sambutan penuh syukur dari Ketua Jurusan GTPF, Andri Nofreeana, S.Pi., M.Sc. Beliau menyampaikan rasa syukur dan antusiasme yang tinggi atas diresmikannya Prodi Farmasi di Untidar. Beliau yakin bahwa Prodi Farmasi akan menjadi babak baru yang gemilang bagi Jurusan GTPF dan Untidar secara keseluruhan.

Suasana semakin khusyuk saat doa bersama dipimpin oleh Koordinator Prodi Teknologi Pangan, Pradipta Bayuaji Pramono, S.Pt., M.Sc. Doa ini memanjatkan harapan agar Prodi Farmasi selalu diberkahi dan dilimpahi kesuksesan dalam mencetak generasi farmasis yang kompeten dan berdedikasi.

Momen puncak acara ditandai dengan simbolis pemotongan tumpeng yang diwakilkan oleh Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Tri Suwarni Wahyudiningsih. Pemotongan tumpeng ini melambangkan kesatuan dan komitmen seluruh sivitas akademika Jurusan GTPF untuk mendukung kemajuan Prodi Farmasi.

Tumpeng kemudian diserahkan kepada Ketua Jurusan dan dilanjutkan kepada Koordinator Prodi Farmasi. Penyerahan ini menandakan kepercayaan dan tanggung jawab yang besar kepada Koordinator Prodi Farmasi untuk memimpin prodi baru ini menuju masa depan yang gemilang.

Acara syukuran ditutup dengan makan bersama seluruh dosen dan tenaga kependidikan Jurusan GTPF. Momen ini menjadi kesempatan untuk mempererat silaturahmi, membangun kekompakan, dan meningkatkan semangat kekeluargaan di antara sivitas akademika.

Berdirinya Prodi Farmasi di Untidar merupakan sebuah langkah maju yang patut diapresiasi. Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras, dedikasi, dan semangat pantang menyerah seluruh sivitas akademika Jurusan GTPF.

Dengan semangat baru yang berkobar, Prodi Farmasi Untidar siap untuk mencetak generasi farmasis yang unggul, berintegritas, dan siap berkontribusi dalam memajukan dunia kesehatan di Indonesia.

Penulis : Yusnia Diniari

Himagi dan Himakua Gelar Pengabdian Masyarakat di Desa Citrosono

Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) dan Himpunan Mahasiswa Gizi (HIMAGI) FAPERTA Universitas Tidar (Untidar) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat (Penmas) dengan tema “Optimalisasi Potensi Desa Citrosono Dalam Budidaya Ikan dan Pemenuhan Gizi Pada Balita di Era Milenial”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 29 Juni 2024 di Balai Desa Citrosono, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

Kegiatan Penmas ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Citrosono tentang budidaya ikan dan pemenuhan gizi pada balita di era milenial. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen Gizi Untidar, Resti Kurnia Triastanti, S.Gz., M.P.H., sebagai narasumber, serta para perangkat desa, warga masyarakat, dan mahasiswa Untidar.

Dalam sambutannya, Ketua HIMAKUA, Sultan Jibran Rizqulloh, menyampaikan bahwa kegiatan Penmas ini merupakan salah satu bentuk komitmen HIMAKUA untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. “Desa Citrosono memiliki potensi yang besar untuk budidaya ikan, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui cara budidaya ikan yang baik dan benar. Oleh karena itu, kami ingin memberikan edukasi kepada masyarakat tentang budidaya ikan yang tepat sehingga dapat meningkatkan hasil panen dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua HIMAGI, Hafizh Rizky Pradana, menyampaikan bahwa pemenuhan gizi pada balita di era milenial menjadi perhatian penting bagi HIMAGI. “Di era milenial ini, banyak anak-anak yang mengalami stunting dan kekurangan gizi. Oleh karena itu, kami ingin memberikan edukasi kepada ibu-ibu di Desa Citrosono tentang pentingnya pemenuhan gizi pada balita dan bagaimana cara memberikan makanan yang bergizi seimbang kepada anak,” ujarnya.

Kegiatan Penmas ini diisi dengan berbagai materi, tentang Pemenuhan gizi pada balita dan bagaimana cara memasak makanan bergizi seimbang untuk balita. Selain itu juga ada pengukuran berat dan tinggi badan balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangannya serta dapat menggambarkan status gizi balita.

Masyarakat Desa Citrosono sangat antusias mengikuti kegiatan Penmas ini. Mereka banyak mengajukan pertanyaan kepada narasumber dan meminta saran tentang budidaya ikan dan pemenuhan gizi pada balita.

Kegiatan Penmas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Citrosono. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Citrosono dapat meningkatkan hasil panen budidaya ikan dan memberikan makanan yang bergizi seimbang kepada balita sehingga dapat mencegah stunting dan kekurangan gizi.

Penulis : Yusnia Diniari

Untidar Raih Medali Perunggu di Tangkai Lomba Tari PEKSIMIDA Jateng 2024

Mahasiswa Prodi Gizi Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) kembali menorehkan prestasi membanggakan. Tim tari Untidar yang terdiri dari Aulia Devi, Aprilia Mila, Rindy Anna Rizka, Zulfa Nur Azzizah, dan Atika Wardhani berhasil meraih skor medali perunggu bersertifikat apresiasi  dalam Tangkai Lomba Tari Pekan Seni Mahasiswa Daerah (PEKSIMIDA) Provinsi Jawa Tengah 2024 yang diselenggarakan di ISI Surakarta pada tanggal 23-28 Juni 2024.

Keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi tim tari Untidar yang telah berlatih dengan giat selama berbulan-bulan. Mereka dibimbing oleh pembimbing yang berpengalaman dan berbakat dalam bidang tari.

Penampilan tim tari Untidar di PEKSIMIDA memukau para juri dan penonton. Mereka menampilkan tarian tradisional dengan penuh semangat dan energi. Kostum yang indah dan koreografi yang apik semakin menambah keindahan penampilan mereka.

Prestasi ini menjadi bukti komitmen Untidar dalam mengembangkan bakat dan minat mahasiswa di bidang seni dan budaya. Untidar selalu memberikan dukungan penuh kepada mahasiswa untuk berprestasi di berbagai bidang, termasuk seni dan budaya.

Koordinator Prodi Gizi Ibu Farida, S.Gz. M.P.H menyampaikan rasa bangganya atas prestasi tim tari Untidar di PEKSIMIDA. “Saya sangat bangga dengan prestasi tim tari Untidar. Ini merupakan bukti bahwa Untidar memiliki mahasiswa yang berbakat dan kreatif. Saya harap prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa Untidar lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang,” ujarnya.

Prestasi ini juga menjadi motivasi bagi tim tari Untidar untuk terus meningkatkan kemampuan dan prestasinya di masa depan. Mereka bertekad untuk kembali mengikuti PEKSIMIDA di tahun depan dan meraih hasil yang lebih baik.

Mari kita dukung tim tari Untidar agar terus berprestasi di berbagai ajang.

Penulis : Yusnia Diniari

Benchmarking Program Studi D3 Farmasi: Sebuah Langkah Menuju Peningkatan Kualitas Pendidikan

Pada Kamis tanggal 27 Juni 2024, Program Studi D3 Farmasi Universitas Tidar (Untidar) melakukan kunjungan benchmarking ke Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) di ruang meeting Sekolah Vokasi UNS yang beralamat di Jl Kolonel Sutarto 150K, Jebres, Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dekan Fakultas Pertanian Untidar, Wakil Dekan Bidang Akademik, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan, Kaprodi D3 Farmasi Untidar, Ka. Subbag Umum Faperta serta dosen-dosen D3 Farmasi Untidar. Kedatangan rombongan dari Untidar disambut hangat oleh Dekan Sekolah Vokasi UNS, Wakil Dekan 1 Sekolah Vokasi UNS Kaprodi D3 Farmasi UNS dan dosen-dosen D3 Farmasi UNS.

Acara diawali dengan sambutan dari dekan Fakultas Pertanian Untidar yang mengutarakan maksud kunjungan benchmarking yaitu untuk mempelajari praktik terbaik dalam pengelolaan Program Studi D3 Farmasi UNS. Kemudian, sambutan dari dekan Sekolah Vokasi UNS menyambut dengan hangat rombongan Untidar dan menyampaikan rasa bangga atas terselenggaranya kegiatan benchmarking ini. Acara dilanjutkan dengan serah terima plakat Universitas Tidar dan Sekolah Vokasi UNS sebagai tanda persahabatan dan kerjasama antar kedua institusi.

Selanjutnya, Kaprodi D3 Farmasi UNS memaparkan profil Program Studi D3 Farmasi UNS. Pemaparan ini meliputi visi, misi, profil lulusan, akreditasi, kurikulum, sarana laboratorium, perolehan hibah penelitian, dan produk karya mahasiswa. Pemaparan ini memberikan gambaran yang komprehensif tentang Program Studi D3 Farmasi UNS kepada para peserta benchmarking.

Acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Diskusi ini membahas berbagai aspek terkait pengelolaan Program Studi D3 Farmasi, seperti penciri prodi, kurikulum prodi, kegiatan pendidikan baik berupa praktikum maupun magang, ujian kompetensi dan OSCE, hingga strategi untuk meningkatkan persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu.

Kegiatan benchmarking ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan Program Studi D3 Farmasi Untidar. Melalui pertukaran informasi dan pengalaman dengan Program Studi Farmasi UNS, Program Studi D3 Farmasi Untidar dapat mempelajari praktik terbaik dan mengimplementasikannya dalam pengembangan program studi. Diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, Program Studi D3 Farmasi Untidar dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menghasilkan lulusan yang kompeten.

Melalui kegiatan benchmarking ini, Untidar memperoleh banyak informasi dan pengalaman berharga dari UNS. Untidar dapat belajar dari praktik terbaik UNS dalam pengelolaan Program Studi D3 Farmasi, seperti:

  1. Pengembangan kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan dunia kerja.

UNS telah mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja sehingga lulusannya memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri.

  • Pelaksanaan kegiatan pendidikan yang terintegrasi antara teori dan praktik.

UNS menerapkan sistem pembelajaran yang menggabungkan teori dan praktik sehingga mahasiswa dapat lebih memahami konsep dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.

  • Peningkatan kualitas dosen melalui pelatihan dan pengembangan.

UNS secara berkelanjutan meningkatkan kualitas dosen melalui pelatihan dan pengembangan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang terbaru dalam bidang farmasi.

  • Pengembangan sarana dan prasarana laboratorium.

UNS memiliki laboratorium yang lengkap dan modern untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa.

Untidar berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan Program Studi D3 Farmasi. Dengan menerapkan praktik terbaik yang dipelajari dari UNS, Untidar yakin dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

Kegiatan benchmarking Program Studi D3 Farmasi UNS dan Untidar merupakan sebuah langkah yang strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui pertukaran informasi dan pengalaman, kedua program studi dapat belajar dari satu sama lain dan menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan program studi. Diharapkan bahwa melalui kegiatan ini, kedua program studi dapat menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di dunia kerja.

Penulis : Yusnia Diniari

Mujahadah Pembangunan Masjid 17 Sidotopo: Semangat Kebersamaan untuk Mewujudkan Mimpi

Pada hari Rabu, 20 Juni 2024, selasar Lantai 1 Gedung Kuliah Terpadu Fakultas Pertanian diramaikan oleh para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat umum yang menghadiri Mujahadah Pembangunan Masjid 17 Sidotopo. Dalam acara ini turut hadir Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., dan Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., sebagai bentuk dukungan dan komitmen bersama untuk mewujudkan mimpi pembangunan Masjid 17 Sidotopo.

Mujahadah ini tidak hanya menjadi momen untuk menggalang dana, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat silaturahmi dan semangat kebersamaan di antara civitas akademika UNTIDAR dan masyarakat sekitar. Rektor UNTIDAR, Prof. Gi, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar Masjid 17 Sidotopo dapat menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

Acara Mujahadah dimeriahkan dengan kajian agama yang disampaikan oleh KH. Arif Mafatichul Huda, pengasuh Pondok Pesantren Qul Hadzihi Sabili Payaman. Beliau menyampaikan kajian tentang keutamaan sholat sunah badiyah Isya, yang mana 2 menit sholat sunah badiyah Isya lebih baik daripada sholat Tarawih 23 rakaat. Kajian ini memberikan pencerahan spiritual dan motivasi bagi para peserta untuk meningkatkan ketaatan dan keimanan mereka.

Pembangunan Masjid 17 Sidotopo membutuhkan dana yang tidak sedikit. Oleh karena itu, Mujahadah ini menjadi salah satu upaya untuk menggalang dana dari berbagai pihak. Semangat gotong royong dan kontribusi dari berbagai pihak sangatlah penting untuk mewujudkan mimpi pembangunan Masjid 17 Sidotopo. Masjid ini diharapkan dapat menjadi tempat ibadah yang nyaman dan representatif bagi masyarakat, serta menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi umat.

Mari kita bersama-sama mendukung pembangunan Masjid 17 Sidotopo dengan memberikan doa terbaik. Semoga mimpi mulia ini dapat segera terwujud dan membawa manfaat bagi Masyarakat.

Penulis : Yusnia Diniari