Menuju Kesejahteraan Keluarga Indonesia Melalui Pelatihan Konseling Menyusui Standar WHO

Yogyakarta, 7-11 Juli 2024 – Mira Dian Naufalina, S.Gz, M.Gizi, Dosen Program Studi Gizi dari Fakultas Pertanian Universitas Tidar (UNTIDAR), berkesempatan mengikuti Pelatihan Konseling Menyusui yang diselenggarakan oleh Perinasia. Pelatihan ini menggunakan Modul 40 Jam Konseling Menyusui yang sesuai dengan standar WHO, Kementerian Kesehatan, dan UNICEF.

Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan pemberian ASI eksklusif yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan keluarga di Indonesia. Dengan mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi konselor ASI yang kompeten di tempat kerja mereka masing-masing.

Pelatihan ini berlangsung selama 40 jam dan dibagi menjadi 32 sesi yang mencakup berbagai topik penting, seperti pentingnya menyusui, menilai dan mengamati kegiatan menyusui, mengatur posisi bayi pada payudara, membangun percaya diri ibu, kondisi menyusu dan menolak menyusu, memerah asi, mengatasi masalah asi tidak cukup, menangani bayi dengan berat badan lahir rendah (bblr) dan bayi sakit, gizi, kesehatan, dan kesuburan Wanita, mempertahankan menyusui bagi ibu bekerja, mengkritisi promosi komersial produk pengganti asi, mengubah praktik pelayanan kesehatan.

Pelatihan ini dipandu oleh konselor ASI senior dari berbagai profesi, termasuk dokter anak dan ahli kesehatan masyarakat, seperti:

– dr. Ekawaty Luthfia Haksari, MPH, SpA(K), IBCLC

– dr. Setya Wandita, MKes, Sp.A(K)

– dr. Jeanne Roos Tikoalu, SpA, IBCLC

– dr. Alifah Anggraini, MSc, SpA

– Lis Martinah, SKM

Sebagai seorang dosen gizi, Mira telah lama memiliki ketertarikan pada topik menyusui. Namun, melalui pelatihan ini, ia mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan keterampilan yang lebih luas tentang konseling menyusui.

“Pelatihan ini benar-benar membuka mata saya,” ujar Mira. “Saya tidak hanya belajar tentang anatomi payudara dan teknik menyusui yang benar, tetapi juga tentang pentingnya dukungan emosional bagi ibu menyusui. Saya merasa sangat beruntung bisa mengikuti pelatihan ini dan mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat.”

Selain fasilitas selama pelatihan, peserta juga mendapatkan dukungan setelah pelatihan. Setelah lulus, peserta telah berkompetensi menjadi konselor ASI di area kerja mereka. Sebagai pendidik, ilmu dan keterampilan yang dipelajari dan diasah dalam pelatihan ini akan di tularkan  kepada mahasiswa dalam materi pembelajaran dan kepada sejawat tenaga pendidik agar pemahaman mengenai menyusui dapat terbentuk di lingkungan institusi pendidikan.

Pelatihan Konseling Menyusui ini merupakan langkah penting dalam memastikan pemberian ASI eksklusif yang optimal dan meningkatkan pengetahuan melalui materi pembelajaran di lingkungan institusi pendidikan. Dengan adanya konselor ASI yang kompeten, diharapkan angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia dapat meningkat, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh sehat dan kuat.

Penulis : Yusnia Diniari