FIND4S: Teknologi Pangan Untidar Mengikuti Workshop Pengembangan Kurikulum Berbasis Pangan Berkelanjutan

Dalam rangkaian kegiatan konsorsium FIND4S (Enhancing Higher Education Capacity for Sustainable Data Driven Food Systems in INDonesia), tim FIND4S Untidar mengikuti workshop tindak lanjut program yang sudah memasuki bulan keenal sejak resmi dimulai pada November 2024. Pemaparan tersebut disampaikan langsung oleh Yoga Pratama, S.T.P., M.Sc., Ph.D. selaku Person in Charge (PIC) proyek FIND4S dari Undip dalam forum konsorsium yang berlangsung pada tanggal 11–12 April 2025 di Hotel Grand Wahid, Salatiga. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 50 dosen dari berbagai perguruan tinggi anggota konsorsium.

Tim FIND4S dari Untidar dihadiri oleh Pradipta Bayuaji Pramono, S.Pt., M.Sc. selaku Koordinator Program Studi S1 Teknologi Pangan, Muhammad Iqbal Fanani Gunawan, S.T.P., M.Si. selaku Kepala Laboratorium Gizi, Teknologi Pangan, dan Farmasi, Soraya Kusuma Putri, S.T.P., M.Sc. selaku Ketua Kelompok Bidang Keilmuan (KBK) Kimia dan Teknologi Pengolahan Pangan, serta Rahayu Wulan, S.Si., M.Si. selaku Ketua Kelompok Bidang Keilmuan (KBK) Mikrobiologi dan Biokimia Pangan.

Hari pertama masing-masing tim FIND4S dari tiap universitas melalui perwakilannya akan menyampaikan topik-topik review online workshop sebelumnya.  Muhammad Iqbal Fanani Gunawan, S.T.P., M.Si. selaku perwakilan dari tim FIND4S Untidar memaparkan tentang topik “farm to fork food sustainability”. Hari kedua adalah pemaparan tentang rencana integrasi topik-topik yang sudah dipilih dan direview ke dalam kurikulum masing-masing universitas. “Terdapat 7 Topik yang nantinya akan coba diintegrasikan kedalam kurikulum Teknologi Pangan Untidar, terutama topik tentang data science dan sustainability. Kurikulum yang telah di integrasikan rencana akan diterapkan pada perkuliahan tahun 2026” ujar Iqbal.


“Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan FIND4S yang outputnya berupa kurikulum yang telah dikembangkan agar berbasis pangan berkelanjutan. Hal ini telah disepakati oleh seluruh anggota konsorsium dalam kesepakatan rencana pengembangan kurikulum berbasis pangan berkelanjutan yang telah ditanda tangani ketua program studi dari masing-masing universitas. Terdapat 7 topik yaitu data science, risk assessment, predictive microbiology, fermentation technology and bioprocess engineering, sustainability, sensory, dan food packaging. 7 topik tersebut nantinya akan diintegrasikan setidaknya ke dalam 10 matakuliah” ujar Bayu. Selain itu, kegiatan tersebut juga membahas tentang rangkaian kegiatan konsorsium FIND4S yang lain yaitu, benchmarking ke Eropa pada bulan Mei, pelatihan staf administrasi pada bulan Juli, dan Seminar Internasional sekaligus Inisiasi Pusat Riset Sistem Pangan Berkelanjutan/Food Research Center for Education (FORCE).

SERTIJAB KAJUR DAN KOORPRODI DI FAKULTAS PERTANIAN

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (Untidar) menggelar acara serah terima jabatan ketua jurusan (kajur) dan koordinator program studi (koorprodi). Acara ini berlangsung di Gedung Kuliah Terpadu Faperta Kampus Sidotopo dan dihadiri oleh jajaran pimpinan fakultas dan dosen, pada Selasa (18/2).

Dalam sambutannya Dekan Faperta, Prof. Sutrisno Hadi Purnomo Ph.D menyatakan bahwa tujuan undangan adalah untuk serah terima jabatan atau sertijab karena sudah keluar surat dari rektor untuk pergantian pejabat di jurusan pertanian atau agronomi, program studi agroteknologi, program studi agribisnis dan program studi peternakan.

Pada kesempatan ini ada 1 ketua jurusan dan 3 koordinator program studi yang mengalami pergantian kepemimpinan. Dekan Faperta menyerahkan Surat dari Rektor untuk jabatan sebagai berikut:

  1. Plt. Ketua Jurusan Agronomi kepada Dr. Tri Suwarni Wahyudiningsih, S.Si., M.Si.
  2. Plt. Koordinator Program Studi S1 Agroteknologi kepada Muzayyanah Rahmiyah, S.P., M.Si.
  3. Plt. Koordinator Program Studi S1 Agribisnis kepada Nurul Anindyawati, S.P., M.Sc.
  4. Plt. Koordinator Program Studi S1 Peternakan kepada Dr. Rahma Wulan Idayanti, S.Pt., M.Si.

Surat perintah pelaksana tugas dari Rektor Universitas Tidar tersebut, terhitung mulai tanggal 14 Februari 2025 sampai ditetapkannya pejabat definitif yang baru.

Pergantian ketua jurusan dan koorprodi ini karena adanya surat pengunduran diri untuk melanjutkan kuliah dari dosen yang bersangkutan, sehingga pada proses sertijab ini juga tidak bisa hadir untuk serah terima langsung. Dekan Faperta mengucapkan selamat melaksanakan tugas kepada pejabat yang baru.

Roadshow Program Studi Fakultas Pertanian UNTIDAR: Langkah Strategis Menyambut 2025 

Tanggal 21-31 Januari 2025, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (UNTIDAR) menggelar kegiatan roadshow yang melibatkan koordinasi dari 7 Program Studi (Prodi). Dipimpin langsung oleh Dekan Faperta, Prof. Sutrisno Hadi Purnomo, S.Pt., M.Si., Ph.D., acara ini fokus membahas tiga hal utama: anggaran kegiatan tahun 2025, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), serta inventarisasi permasalahan di masing-masing prodi. 

Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka langsung, memungkinkan terjalinnya komunikasi yang lebih intensif antara pimpinan fakultas dan prodi. Menurut Prof. Tris, metode ini dipilih untuk: 

– Mempercepat pengambilan keputusan. 

– Meningkatkan keterlibatan tim. 

– Memotivasi peserta agar lebih fokus mencapai target yang telah ditetapkan. 

Salah satu agenda utama roadshow ini adalah pembahasan rencana kegiatan dan anggaran untuk tahun 2025. Setiap prodi diminta memaparkan rencana strategis mereka, termasuk program unggulan yang akan dijalankan. Selain itu, dibahas juga cara mengoptimalkan anggaran yang ada untuk mendukung kegiatan akademik dan non-akademik. 

Setiap prodi memiliki ciri dan keunggulan tersendiri, baik dalam kurikulum maupun praktikum. Roadshow ini menjadi ajang untuk menunjukkan keunikan tersebut sekaligus mencari peluang kolaborasi antarprodi. Misalnya, integrasi antara teori yang diajarkan di kelas dengan kebutuhan industri. 

“Kita harus bisa menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan industri agar lulusan kita lebih siap bersaing,” tambah Prof.  Tris. 

Selain membahas rencana ke depan, roadshow ini juga menjadi momen untuk menginventarisasi permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing prodi. Mulai dari keterbatasan fasilitas, kendala dalam pelaksanaan praktikum, hingga tantangan dalam menjalin kerjasama dengan industri. 

Dengan adanya diskusi terbuka, diharapkan setiap masalah bisa segera diidentifikasi dan dicarikan solusinya. Misalnya, untuk prodi yang kekurangan alat praktikum atau ruang laboratorium, Dekan Faperta berjanji akan mengupayakan melalui anggaran tahun 2025. 

Roadshow ini bukan sekadar ajang koordinasi, tapi juga momentum untuk membangun sinergi antarprodi di Faperta UNTIDAR. Dengan komunikasi yang lebih intensif, kolaborasi yang lebih erat, serta rencana yang matang, diharapkan Faperta UNTIDAR bisa mencapai target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. 

Penulis : Yusnia Diniari

Pengenalan dan Pelatihan Tanaman Obat dan Fitofarmaka Bagi Peningkatan Kesehatan Keluarga dalam Pertemuan Rutin DWP Untidar 

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (UNTIDAR) menjadi tuan rumah acara pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNTIDAR, Kamis (23/1). Kegiatan ini digelar di Aula P4S Menoreh Herbal dengan mengusung tema *“Pengenalan dan Pelatihan Tanaman Obat dan Fitofarmaka Bagi Peningkatan Kesehatan Keluarga”*. Acara ini dihadiri oleh para anggota DWP UNTIDAR dengan tujuan mempererat tali silaturahmi sekaligus berbagi pengetahuan tentang produk-produk herbal lokal yang bermanfaat bagi kesehatan. 

Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar langsung dan mempraktikkan cara memanfaatkan bahan alami menjadi produk kesehatan. Beberapa hal yang diajarkan antara lain: 

– Pembuatan minuman herbal (jamu). 

– Teknik pengeringan tanaman obat. 

– Pengetahuan tentang jenis dan manfaat tanaman obat. 

– Mencicipi langsung jamu yang tersedia di depot Menoreh Herbal. 

Dengan begitu, peserta tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman langsung dalam mengolah tanaman herbal. 

Ketua DWP UNTIDAR dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya melestarikan tradisi herbal. Menurutnya, tanaman obat tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikembangkan dengan baik. 

“Kegiatan ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tapi juga wadah untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan. Kami berharap anggota DWP bisa memanfaatkan ilmu ini untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” ujarnya. 

Selain untuk kesehatan, kegiatan ini juga membuka wawasan baru bagi anggota DWP tentang peluang usaha yang bisa dijalankan dari rumah. Misalnya, pembuatan jamu dan produk biofarmaka lainnya. Dengan memanfaatkan tanaman herbal yang mudah ditemukan di sekitar, anggota DWP bisa menciptakan sumber penghasilan tambahan untuk keluarga. 

Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang acara. Mereka aktif bertanya dan mencoba langsung praktik yang diajarkan. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi pemicu bagi anggota DWP untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan tanaman herbal, baik untuk kesehatan keluarga maupun peluang usaha. 

“Saya sangat senang bisa belajar cara membuat jamu sendiri. Ini sangat bermanfaat untuk keluarga,” ujar salah satu peserta. 

Dengan semangat kolaborasi dan pengetahuan baru yang didapat, kegiatan ini diharapkan bisa terus berlanjut dan memberikan dampak positif bagi keluarga serta masyarakat luas.

Penulis : Yusnia Diniari

Pengumpulan Masukan untuk Pengembangan Akademik dan Penelitian 2025 Bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Tidar

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Tidar, Prof. Dr. Suyitno, S.T., M.Sc., melakukan kunjungan ke Fakultas Pertanian (Faperta) dalam rangka kegiatan pengumpulan masukan untuk program akademik, kerjasama, dan penelitian, Kamis (16/1).

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Kuliah Lantai 5 Gedung Kuliah Faperta, Kampus Sidotopo, dengan dihadiri oleh Dekan Faperta beserta seluruh dosen dari program studi di Faperta.

Agenda kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan akademik di program studi Faperta pada tahun 2025 sekaligus menetapkan fokus riset yang sesuai dengan visi keilmuan. Hal ini menjadi bagian dari langkah strategis UNTIDAR untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di lingkup universitas.

Dalam sambutannya, Prof. Suyitno memaparkan agenda penting di Bidang 1, yang meliputi:

1. Overview Kondisi dan Profil Lulusan Program Studi Tahun 2024

Beliau memberikan gambaran mengenai capaian dan kondisi lulusan program studi di Faperta hingga tahun 2024. Data ini mencakup pencapaian akademik, keterlibatan dalam penelitian, serta daya saing lulusan di dunia kerja.

2. Rekap Kegiatan Insentif IKU Tahun 2024

Prof. Suyitno juga menyampaikan hasil rekap kegiatan Indikator Kinerja Utama (IKU) bidang akademik dan kerjasama selama tahun 2024. Fokus ini mencakup berbagai program strategis yang telah dilaksanakan, seperti kerjasama internasional, peningkatan jumlah publikasi ilmiah, serta kolaborasi riset dengan mitra industri.

3. Masukan Program/Kegiatan Tahun 2025

Masukan dari pihak fakultas menjadi poin penting dalam penyusunan program akademik tahun 2025. Hal ini mencakup usulan kegiatan yang relevan dengan kebutuhan fakultas, peningkatan fasilitas laboratorium, hingga strategi memperluas jejaring kerjasama.

Dalam acara tersebut, hadir pula Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNTIDAR, Dr. Eny Boedi Orbawati, M.Si. Beliau memaparkan rencana program penelitian UNTIDAR untuk tahun 2025.

Dr. Eny menjelaskan, fokus penelitian UNTIDAR tahun depan akan diarahkan pada isu-isu strategis yang memiliki dampak luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan kerjasama dengan mitra eksternal untuk meningkatkan kualitas penelitian.

Kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi interaktif, di mana sebanyak 13 dosen Faperta menyampaikan pertanyaan, gagasan, dan permasalahan terkait kondisi fakultas maupun UNTIDAR secara umum. Topik yang dibahas meliputi:

Permasalahan dalam Penelitian: Beberapa dosen menyoroti tantangan dalam pelaksanaan riset, seperti keterbatasan fasilitas laboratorium dan dukungan pendanaan.

Peningkatan Program Akademik: Usulan untuk mengembangkan program akademik berbasis inovasi pertanian, yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

Strategi Kerjasama dengan Mitra Eksternal: Dosen mengajukan ide untuk memperluas jejaring kerjasama dengan lembaga penelitian, pemerintah daerah, dan sektor swasta, terutama dalam bidang pertanian berkelanjutan.

Dalam penutup diskusi, Dekan Fakultas Pertanian menyampaikan apresiasi atas kunjungan Wakil Rektor dan tim LPPM. Beliau berharap agar masukan yang disampaikan oleh dosen dapat diakomodasi dalam rencana strategis universitas ke depan.

Kunjungan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama ini menjadi momentum penting bagi Fakultas Pertanian untuk menyelaraskan visi dan misi dengan strategi universitas. Diskusi yang berlangsung menunjukkan semangat kolaboratif antara dosen, fakultas, dan pimpinan universitas dalam menghadapi tantangan pendidikan dan penelitian di masa depan.

Melalui masukan yang diperoleh, UNTIDAR diharapkan mampu merancang program akademik dan penelitian yang lebih inovatif, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas pendidikan di UNTIDAR, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat.

Penulis : Yusnia Diniari

Rapat Pimpinan Fakultas Pertanian UNTIDAR: Menyusun Strategi Pelaksanaan Anggaran TA 2025

Fakultas Pertanian Universitas Tidar (UNTIDAR) mengadakan Rapat Pimpinan Fakultas dengan agenda utama Penetapan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Penarikan Dana (RPD) untuk Anggaran DIPA Fakultas Pertanian Tahun Anggaran (TA) 2025, Rabu (15/1).

Rapat yang berlangsung di Ruang Rapat lantai 4 Gedung Kuliah Fakultas Pertanian ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian.

Turut hadir dalam rapat ini Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi, serta Ketua Gugus Fakultas Pertanian UNTIDAR. Pertemuan ini menjadi momen penting bagi seluruh pemangku kepentingan di lingkungan fakultas untuk memetakan langkah strategis dalam merealisasikan program kerja yang telah dirancang sesuai anggaran.

Rapat ini memiliki peran krusial dalam memastikan bahwa Rencana Usulan Kegiatan (RUK) yang telah tertuang di Anggaran DIPA TA 2025 dapat dilaksanakan dengan baik. Dekan Fakultas Pertanian, dalam sambutan pembukaannya, menekankan pentingnya kolaborasi antara setiap unit dan penanggung jawab kegiatan.

“RUK dan RPD bukan hanya sekadar dokumen administratif, tetapi panduan strategis yang harus diterjemahkan menjadi program-program nyata. Fakultas ini adalah wadah inovasi dan kolaborasi, maka pelaksanaannya harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab,” ujar Dekan.

Dalam diskusi yang berlangsung selama lebih dari dua jam, beberapa poin penting dibahas, di antaranya:

1. Penyesuaian Program Kerja dengan Anggaran Fakultas

Setiap unit kerja diminta untuk memastikan bahwa program-program yang direncanakan sesuai dengan prioritas fakultas, baik dalam konteks akademik, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Rapat juga membahas pembagian peran secara detail. Wakil Dekan diminta mengawasi pelaksanaan kegiatan, sementara Ketua Jurusan dan Koordinator Program Studi bertugas memonitor program-program di tingkat jurusan dan prodi masing-masing.

3. Optimalisasi Pemanfaatan Dana DIPA

Salah satu fokus utama adalah memastikan efisiensi penggunaan dana. Dekan menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana fakultas, sehingga tidak hanya tepat sasaran tetapi juga memberikan dampak nyata bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat.

Rapat juga memberikan ruang bagi para peserta untuk berdiskusi mengenai tantangan yang mungkin dihadapi dalam pelaksanaan program kerja tahun 2025. Beberapa isu yang mencuat meliputi:

Keterbatasan Fasilitas dan Infrastruktur: Beberapa kegiatan memerlukan dukungan infrastruktur yang lebih memadai, seperti laboratorium dan ruang belajar yang mendukung kegiatan riset dan pembelajaran berbasis teknologi.

Manajemen Waktu dan Sumber Daya: Penyesuaian jadwal kegiatan dengan kalender akademik menjadi tantangan yang membutuhkan solusi yang fleksibel.

Koordinasi Antarunit: Pentingnya komunikasi yang intensif antarunit untuk memastikan kelancaran program di berbagai lini fakultas.

Menanggapi berbagai masukan ini, Dekan memberikan arahan agar setiap unit lebih proaktif dalam mencari solusi, termasuk menjalin kerjasama dengan pihak eksternal, baik dalam bentuk pendanaan maupun penguatan fasilitas.

Rapat ini bukan sekadar membahas angka atau rincian administrasi, melainkan juga menjadi forum untuk memperkuat visi bersama. Fakultas Pertanian UNTIDAR, dengan semua sumber daya yang dimilikinya, terus berupaya menjadi institusi yang inovatif dan progresif, baik dalam dunia akademik maupun penelitian.

Salah satu program unggulan yang menjadi sorotan dalam rapat adalah upaya untuk memperluas dampak fakultas dalam masyarakat melalui program-program berbasis pertanian berkelanjutan dan teknologi inovasi agribisnis. Fakultas juga menargetkan peningkatan jumlah publikasi ilmiah dan kerjasama internasional sebagai bagian dari penguatan daya saing.

Dekan Fakultas Pertanian menutup rapat dengan optimisme. Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan RUK dan RPD TA 2025 harus menjadi langkah nyata dalam mewujudkan visi dan misi fakultas. “Kami tidak hanya ingin berjalan sesuai rencana, tetapi juga memberikan hasil yang melebihi ekspektasi, baik untuk mahasiswa, dosen, maupun masyarakat,” tegasnya.

Dengan rapat ini, Fakultas Pertanian UNTIDAR telah menetapkan arah yang jelas untuk tahun 2025. Kolaborasi yang erat, efisiensi dalam pengelolaan dana, dan semangat inovasi diharapkan menjadi kunci keberhasilan fakultas dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Kerjasama Faperta Untidar dan Terminal Tidar: Mewujudkan Taman Anggur Sebagai Ikon Hijau Magelang

Terminal Tidar Magelang kini tengah bertransformasi menjadi pusat aktivitas masyarakat yang lebih hijau dan inovatif. Melalui inisiasi kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Faperta Untidar), dilakukan langkah besar dalam mewujudkan taman anggur yang tidak hanya memperindah kawasan terminal, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat agrowisata dan edukasi. Pertemuan ini bertempat di Ruang Rapat lantai 4 Gedung Kuliah Terpadu Faperta Untidar, Rabu (8/1).

Terminal Tidar telah ditetapkan sebagai salah satu dari “Segitiga Emas Magelang,” bersama Alun-Alun Kota Magelang dan Gunung Tidar. Dengan aktivitas yang padat, seperti pameran lukisan, diskusi publik, hingga lomba tamiya, terminal ini berperan sebagai ruang publik yang vital. Kini, konsep nuansa hijau ditambahkan untuk meningkatkan daya tarik terminal sebagai pusat kegiatan.

Pembuatan taman anggur di kawasan terminal merupakan bagian dari rencana besar ini. Saat ini, sudah ditanam 125 pohon anggur dari 10 jenis berbeda, dengan harapan dapat menambah 50 pohon lagi melalui kerja sama dengan Faperta. Proyek ini bertujuan memanfaatkan lahan seluas 6.000 m² untuk pengembangan anggur sebagai komoditas agrowisata dan edukasi.

Taman anggur di Terminal Tidar dirancang untuk memberikan manfaat multifungsi. Selain sebagai sarana penelitian dan laboratorium bagi mahasiswa Universitas Tidar, taman ini juga dirancang menjadi destinasi agrowisata. Pengunjung dapat menikmati pengalaman unik, seperti memetik anggur langsung dari pohonnya, sambil menikmati fasilitas kafe dengan suasana asri.

Di sisi lain, taman anggur ini juga membuka peluang ekonomi yang signifikan. Dengan lalu lintas sekitar 2.000 penumpang per hari, Terminal Tidar memiliki potensi besar untuk menarik pengunjung ke agrowisata dan co-working space yang direncanakan. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga memperkenalkan konsep keberlanjutan kepada masyarakat.

Tidak berhenti pada taman anggur, Terminal Tidar juga akan dilengkapi dengan studio 5 dimensi yang memiliki dua teater. Studio ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang keselamatan lalu lintas kepada anak-anak secara interaktif. Selain itu, taman lalu lintas yang direncanakan akan menjadi yang pertama di Indonesia, memberikan pengalaman edukasi yang unik.

Meski memiliki prospek yang menjanjikan, proyek ini menghadapi tantangan terkait keterbatasan anggaran. Sementara Faperta dapat menyuplai bibit anggur, pembangunan infrastruktur seperti kanopi masih membutuhkan dukungan dari universitas atau pihak lain. Dengan biaya pembuatan taman mencapai Rp254 juta, kerja sama yang solid antara Faperta Untidar, pihak universitas, dan Terminal Tidar menjadi kunci keberhasilan proyek ini.

Kerja sama ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi Terminal Tidar dan Universitas Tidar, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan Magelang sebagai kota yang lebih hijau, inovatif, dan berkelanjutan.

Pertandingan Persahabatan Bulutangkis: Faperta Untidar dan Fapet UGM di GOR Djarum Magelang

GOR Djarum Magelang menjadi saksi hangatnya hubungan antar Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Faperta Untidar) dan Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (Fapet UGM), Sabtu (04/01).

Pertandingan persahabatan bulutangkis yang digelar hari itu tidak hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga momen untuk mempererat silaturahmi, meningkatkan jiwa sportivitas, dan memperkuat kerja sama antar kedua fakultas.

Sebagai tuan rumah, Faperta Untidar menyambut kedatangan tim Fapeta UGM dengan hangat. Dengan memanfaatkan lima lapangan yang tersedia, kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta, masing-masing fakultas mengirimkan 20 perwakilan terbaiknya. Pertandingan yang melibatkan berbagai kategori, seperti ganda putra, ganda putri, hingga ganda campuran, berlangsung seru dan penuh semangat.

“Ajang ini bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi bagaimana kami saling mendukung, berinteraksi, dan memperkuat hubungan baik di luar konteks akademik,” ujar salah satu pemain dari Fapet UGM.

Suasana GOR Djarum terasa penuh keakraban. Setiap smash yang terarah, dropshot yang cermat, hingga rally panjang di lapangan mengundang tepuk tangan dari para pendukung. Meskipun terdapat persaingan di lapangan, jiwa sportivitas tetap menjadi sorotan utama.

Perwakilan dari Faperta Untidar menyampaikan, “Kami senang bisa menjadi tuan rumah pertandingan ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan sebagai cara untuk menjaga hubungan baik antar fakultas.”

Pertandingan ini adalah wujud dari semangat kebersamaan. Tidak hanya melatih fisik, tetapi juga melahirkan pengalaman dan kenangan baru bagi para peserta. Momen istirahat di sela pertandingan pun diisi dengan obrolan ringan dan canda tawa antar pemain, menciptakan suasana yang lebih akrab.

“Kami berharap ajang ini menjadi inspirasi untuk menjalin kerja sama di bidang lain, termasuk dalam kegiatan akademik dan penelitian,” ungkap salah satu dosen pendamping dari Faperta Untidar.

Melalui kegiatan ini, baik Faperta Untidar maupun Fapet UGM berkomitmen untuk terus mendukung kolaborasi lintas universitas. Pertandingan persahabatan seperti ini diharapkan menjadi agenda rutin yang mampu menghubungkan civitas akademika dengan semangat kebersamaan yang lebih erat.

Pertandingan mungkin berakhir, tetapi semangat yang tercipta di GOR Djarum Magelang akan terus hidup sebagai pengingat bahwa di balik kompetisi, ada persahabatan yang jauh lebih berharga.

Mengelola Stres dan Mencapai Target Akhir Tahun: Catatan untuk Dosen, Tendik, dan Civitas Akademika Faperta

Akhir tahun sering kali menjadi masa yang penuh dinamika bagi dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan seluruh civitas akademika Fakultas Pertanian (Faperta). Tumpukan pekerjaan, target yang harus dicapai, dan tekanan untuk menyelesaikan segala sesuatu sebelum tahun berganti dapat menjadi sumber stres yang nyata. Namun, dengan pendekatan yang tepat, masa sibuk ini dapat diubah menjadi peluang untuk berkembang, berinovasi, dan menyelesaikan tanggung jawab dengan lebih bermakna.

Bagi seorang dosen, akhir tahun identik dengan menyelesaikan laporan penelitian, penilaian akhir mahasiswa, dan penyusunan strategi untuk semester mendatang. Tendik mungkin menghadapi tenggat administrasi seperti laporan keuangan atau akreditasi program studi. Sementara itu, mahasiswa sibuk mempersiapkan UAS sekaligus berharap pada kelancaran pelayanan akademik.

Di tengah semua ini, tuntutan menyelesaikan target sering kali mengarah pada stres. Tetapi apakah stres itu sepenuhnya buruk? Tidak selalu. Ketika dikelola dengan baik, stres justru bisa menjadi dorongan untuk bekerja lebih fokus dan kreatif.

Menghadapi stres pekerjaan di akhir tahun tidak harus selalu menjadi pengalaman yang membebani. Salah satu langkah penting adalah membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Jangan mencoba menyelesaikan semuanya sekaligus. Fokus pada satu hal pada satu waktu, misalnya menyelesaikan laporan dulu sebelum mengerjakan tugas akademik lainnya.

Selain itu, komunikasi menjadi kunci. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan rekan kerja atau pimpinan jika merasa beban kerja terlalu berat. Kadang, berbicara saja sudah cukup untuk mengurangi rasa tertekan.

Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi. Luangkan waktu sejenak untuk menikmati secangkir kopi, membaca buku, atau sekadar berbicara santai dengan kolega. Ketika pikiran lebih segar, produktivitas juga akan meningkat.

Akhir tahun adalah waktu untuk refleksi. Sebelum fokus pada target yang belum tercapai, luangkan waktu untuk melihat kembali apa saja yang sudah dicapai sepanjang tahun ini. Apresiasi diri sendiri atas semua kerja keras yang telah dilakukan.

Setelah itu, buat daftar prioritas. Tidak semua target harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas. Identifikasi mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa ditunda. Dengan cara ini, tugas terasa lebih terkelola dan tidak lagi membebani.

Bagi civitas akademika Faperta, akhir tahun juga dapat menjadi momen untuk mempererat kebersamaan. Acara kecil seperti gathering, makan bersama, atau sekadar berbagi cerita dapat meningkatkan semangat kolektif untuk menyelesaikan tanggung jawab bersama.

Saat kalender beralih ke tahun yang baru, tidak ada yang lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa semua tanggung jawab telah terselesaikan dengan baik. Stres mungkin ada, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, itu tidak lagi menjadi ancaman, melainkan bagian dari perjalanan yang membawa pertumbuhan.

Bagi dosen, tendik, dan seluruh civitas akademika Faperta, akhir tahun bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang bagaimana setiap individu berkontribusi pada keberhasilan institusi sambil tetap menjaga keseimbangan pribadi. Jadi, mari tutup tahun ini dengan kepala tegak dan hati yang penuh rasa syukur.

Penulis : Yusnia Diniari

Implementasi Kerjasama Faperta dan LPSPL Serang di Tahun 2025 mendatang

Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (Untidar) menyelenggarakan rapat koordinasi implementasi kerjasama antara Faperta dengan Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Ruang Rapat lantai 4 Gedung Kuliah Terpadu kampus Sidotopo, Senin (23/12).

Pada kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Faperta diantaranya Dekan, Wakil Dekan, Kajur Peterikan, Kaprodi Akuakultur dan semua dosen Prodi S1 Akukultur. Sementara itu dari KKP dihadiri oleh kepala LPSPL Serang, Bapak Santoso Budi Widiarto beserta jajaran pegawai dari UPT LPSPL Serang Wilayah kerja Jawa Tengah.

Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pada tanggal 24 April 2024 antara Dekan Faperta Untidar dengan Kepala LPSPL Serang. Perjanjian kerjasama tersebut tentang penguatan sumber daya manusia dalam pengelolaan sumber daya ekosistem dan biota perairan di provinsi Jawa Tengah.

Dalam implementasinya kegiatan ini dilaksanakan oleh Prodi akuakultur, salah satu kegiatannya yaitu tentang ekosistem ikan belida di Rawa Pening Salatiga provinsi Jawa Tengah. Ikan belida adalah ikan yang terancam punah dan perlu pelindungan dan pelestarian, sehingga LPSPL perlu turun tangan untuk melaksanakan tugas tersebut dengan menggandeng Untidar untuk bekerja sama.

LPSPL Serang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan pengelolaan meliputi antara lain pelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil, serta ekosistemnya secara berkelanjutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

LPSPL Serang juga mempunyai wilayah kerja yang luas yang tersebar di 8 provinsi yaitu

1. UPT LPSPL Serang

2. UPT LPSPL Serang Wilker Bengkulu

3. UPT LPSPL Serang Wilker Lampung

4. UPT LPSPL Serang Wilker Jawa Barat

5. UPT LPSPL Serang Wilker DKI Jakarta

6. UPT LPSPL Serang Wilker Jawa Tengah

7. UPT LPSPL Serang Wilker DI Yogyakarta

8. UPT LPSPL Serang Wilker Bangka Belitung

Dalam rapat koordinasi ini dibahas tentang tindak lanjut implementasi kerjasama dan program yang akan dilaksanakan di tahun 2025. Salah satunya adalah memperkuat dukungan tentang penelitian ikan belida yang telah dilaksanakan agar bisa dipublikasikan ke dalam jurnal penelitian serta keberlanjutan penelitian di tahun mendatang.

Dalam diskusi yang berlangsung juga disampaikan agar bisa melibatkan mahasiswa yang lebih banyak dalam penelitian tersebut untuk menambah pengetahuan mahasiswa langsung di lapangan. LPSPL Serang juga terbuka untuk mahasiswa yang akan melaksanakan praktik kerja lapangan atau magang.

Semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat untuk kedua institusi dan keberhasilannya dapat diterapkan di tempat lain di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.