Mengelola Stres dan Mencapai Target Akhir Tahun: Catatan untuk Dosen, Tendik, dan Civitas Akademika Faperta

Akhir tahun sering kali menjadi masa yang penuh dinamika bagi dosen, tenaga kependidikan (tendik), dan seluruh civitas akademika Fakultas Pertanian (Faperta). Tumpukan pekerjaan, target yang harus dicapai, dan tekanan untuk menyelesaikan segala sesuatu sebelum tahun berganti dapat menjadi sumber stres yang nyata. Namun, dengan pendekatan yang tepat, masa sibuk ini dapat diubah menjadi peluang untuk berkembang, berinovasi, dan menyelesaikan tanggung jawab dengan lebih bermakna.

Bagi seorang dosen, akhir tahun identik dengan menyelesaikan laporan penelitian, penilaian akhir mahasiswa, dan penyusunan strategi untuk semester mendatang. Tendik mungkin menghadapi tenggat administrasi seperti laporan keuangan atau akreditasi program studi. Sementara itu, mahasiswa sibuk mempersiapkan UAS sekaligus berharap pada kelancaran pelayanan akademik.

Di tengah semua ini, tuntutan menyelesaikan target sering kali mengarah pada stres. Tetapi apakah stres itu sepenuhnya buruk? Tidak selalu. Ketika dikelola dengan baik, stres justru bisa menjadi dorongan untuk bekerja lebih fokus dan kreatif.

Menghadapi stres pekerjaan di akhir tahun tidak harus selalu menjadi pengalaman yang membebani. Salah satu langkah penting adalah membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Jangan mencoba menyelesaikan semuanya sekaligus. Fokus pada satu hal pada satu waktu, misalnya menyelesaikan laporan dulu sebelum mengerjakan tugas akademik lainnya.

Selain itu, komunikasi menjadi kunci. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan rekan kerja atau pimpinan jika merasa beban kerja terlalu berat. Kadang, berbicara saja sudah cukup untuk mengurangi rasa tertekan.

Hal yang tidak kalah penting adalah menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu pribadi. Luangkan waktu sejenak untuk menikmati secangkir kopi, membaca buku, atau sekadar berbicara santai dengan kolega. Ketika pikiran lebih segar, produktivitas juga akan meningkat.

Akhir tahun adalah waktu untuk refleksi. Sebelum fokus pada target yang belum tercapai, luangkan waktu untuk melihat kembali apa saja yang sudah dicapai sepanjang tahun ini. Apresiasi diri sendiri atas semua kerja keras yang telah dilakukan.

Setelah itu, buat daftar prioritas. Tidak semua target harus diselesaikan dalam waktu yang terbatas. Identifikasi mana yang benar-benar penting dan mana yang bisa ditunda. Dengan cara ini, tugas terasa lebih terkelola dan tidak lagi membebani.

Bagi civitas akademika Faperta, akhir tahun juga dapat menjadi momen untuk mempererat kebersamaan. Acara kecil seperti gathering, makan bersama, atau sekadar berbagi cerita dapat meningkatkan semangat kolektif untuk menyelesaikan tanggung jawab bersama.

Saat kalender beralih ke tahun yang baru, tidak ada yang lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa semua tanggung jawab telah terselesaikan dengan baik. Stres mungkin ada, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, itu tidak lagi menjadi ancaman, melainkan bagian dari perjalanan yang membawa pertumbuhan.

Bagi dosen, tendik, dan seluruh civitas akademika Faperta, akhir tahun bukan hanya tentang pekerjaan, tetapi juga tentang bagaimana setiap individu berkontribusi pada keberhasilan institusi sambil tetap menjaga keseimbangan pribadi. Jadi, mari tutup tahun ini dengan kepala tegak dan hati yang penuh rasa syukur.

Penulis : Yusnia Diniari