Kerjasama Faperta Untidar dan Terminal Tidar: Mewujudkan Taman Anggur Sebagai Ikon Hijau Magelang

Terminal Tidar Magelang kini tengah bertransformasi menjadi pusat aktivitas masyarakat yang lebih hijau dan inovatif. Melalui inisiasi kerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Faperta Untidar), dilakukan langkah besar dalam mewujudkan taman anggur yang tidak hanya memperindah kawasan terminal, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat agrowisata dan edukasi. Pertemuan ini bertempat di Ruang Rapat lantai 4 Gedung Kuliah Terpadu Faperta Untidar, Rabu (8/1).
Terminal Tidar telah ditetapkan sebagai salah satu dari “Segitiga Emas Magelang,” bersama Alun-Alun Kota Magelang dan Gunung Tidar. Dengan aktivitas yang padat, seperti pameran lukisan, diskusi publik, hingga lomba tamiya, terminal ini berperan sebagai ruang publik yang vital. Kini, konsep nuansa hijau ditambahkan untuk meningkatkan daya tarik terminal sebagai pusat kegiatan.
Pembuatan taman anggur di kawasan terminal merupakan bagian dari rencana besar ini. Saat ini, sudah ditanam 125 pohon anggur dari 10 jenis berbeda, dengan harapan dapat menambah 50 pohon lagi melalui kerja sama dengan Faperta. Proyek ini bertujuan memanfaatkan lahan seluas 6.000 m² untuk pengembangan anggur sebagai komoditas agrowisata dan edukasi.
Taman anggur di Terminal Tidar dirancang untuk memberikan manfaat multifungsi. Selain sebagai sarana penelitian dan laboratorium bagi mahasiswa Universitas Tidar, taman ini juga dirancang menjadi destinasi agrowisata. Pengunjung dapat menikmati pengalaman unik, seperti memetik anggur langsung dari pohonnya, sambil menikmati fasilitas kafe dengan suasana asri.



Di sisi lain, taman anggur ini juga membuka peluang ekonomi yang signifikan. Dengan lalu lintas sekitar 2.000 penumpang per hari, Terminal Tidar memiliki potensi besar untuk menarik pengunjung ke agrowisata dan co-working space yang direncanakan. Hal ini tidak hanya mendukung perekonomian lokal, tetapi juga memperkenalkan konsep keberlanjutan kepada masyarakat.
Tidak berhenti pada taman anggur, Terminal Tidar juga akan dilengkapi dengan studio 5 dimensi yang memiliki dua teater. Studio ini dirancang untuk memberikan edukasi tentang keselamatan lalu lintas kepada anak-anak secara interaktif. Selain itu, taman lalu lintas yang direncanakan akan menjadi yang pertama di Indonesia, memberikan pengalaman edukasi yang unik.
Meski memiliki prospek yang menjanjikan, proyek ini menghadapi tantangan terkait keterbatasan anggaran. Sementara Faperta dapat menyuplai bibit anggur, pembangunan infrastruktur seperti kanopi masih membutuhkan dukungan dari universitas atau pihak lain. Dengan biaya pembuatan taman mencapai Rp254 juta, kerja sama yang solid antara Faperta Untidar, pihak universitas, dan Terminal Tidar menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
Kerja sama ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi Terminal Tidar dan Universitas Tidar, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan Magelang sebagai kota yang lebih hijau, inovatif, dan berkelanjutan.