Menjelajahi Masa Depan Akuakultur: Webinar Nasional Prodi Akuakultur Untidar

Pada tanggal 25 Mei 2024 Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) sukses menyelenggarakan Webinar Nasional dengan tema “Peluang dan Tantangan Akuakultur Tahun 2050, Menuju Akuakultur Modern yang Berkelanjutan” melalui platform Zoom. Acara yang dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan ini menghadirkan dua narasumber ahli di bidang akuakultur:

  • Prof. Dr. Ir. Dedi Jusadi, M.Sc., Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
  • Eric Armando, S.Pi., M.P., Dosen Akuakultur Universitas Tidar

Dalam webinar ini, para narasumber membahas berbagai peluang dan tantangan yang akan dihadapi sektor akuakultur di tahun 2050. Prof. Dedi Jusadi menekankan bahwa akuakultur memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pangan utama di masa depan, mengingat populasi global yang terus meningkat dan kebutuhan protein yang semakin tinggi. Beliau juga menyampaikan beberapa tantangan yang perlu dihadapi, seperti perubahan iklim, ketersediaan sumber daya air, dan penyakit ikan.

Eric Armando, di sisi lain, fokus pada pentingnya pengembangan akuakultur modern yang berkelanjutan. Beliau menjelaskan bahwa untuk mencapai akuakultur yang berkelanjutan, diperlukan penerapan berbagai strategi, seperti penggunaan teknologi inovatif, peningkatan efisiensi pakan, dan penerapan praktik budidaya yang ramah lingkungan.

Diskusi panel yang dipandu oleh moderator Mufida Noor Hashifah, Mahasiswi Akuakultur Universitas Tidar, menjadi forum yang menarik bagi para peserta untuk mendapatkan informasi dan bertukar ide tentang masa depan akuakultur. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar, menunjukkan antusiasme mereka terhadap topik ini.

Webinar Nasional Prodi Akuakultur Untidar ini memberikan wawasan yang mendalam tentang peluang dan tantangan yang akan dihadapi sektor akuakultur di tahun 2050. Acara ini juga menjadi platform penting untuk mendorong kolaborasi dan diskusi antar pemangku kepentingan dalam upaya mencapai akuakultur yang modern dan berkelanjutan.

Akuakultur memiliki potensi besar untuk menjadi sumber pangan utama di masa depan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi akuakultur di tahun 2050 adalah perubahan iklim, ketersediaan sumber daya air, dan penyakit ikan. Untuk mencapai akuakultur yang berkelanjutan, diperlukan penerapan berbagai strategi, seperti penggunaan teknologi inovatif, peningkatan efisiensi pakan, dan penerapan praktik budidaya yang ramah lingkungan. Kolaborasi antar pemangku kepentingan sangat penting untuk mencapai akuakultur yang modern dan berkelanjutan.

Prodi Akuakultur Untidar berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan edukasi dan pelatihan yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan di bidang akuakultur. Dengan bekerja sama, kita dapat memastikan bahwa akuakultur akan terus berkembang dan menjadi sumber pangan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Penulis : Yusnia Diniari

Mengasah Kemampuan Fruit Carving dan Garnish: Kuliah Praktisi Prodi Gizi Untidar

Mahasiswa Prodi Gizi Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengasah keterampilan Fruit Carving dan Garnish dalam Kuliah Praktisi Mata Kuliah Gizi Kuliner pada tanggal 22 Mei 2024. Acara yang bertema “Meningkatkan Kreativitas dan Estetika Penyajian Makanan Melalui Fruit Carving dan Garnish” ini menghadirkan narasumber ahli di bidang Fruit Carving dan Bakery, Rudi Haryanto, S.Pd., dari SMK Negeri 3 Magelang.

Di awal sesi, Pak Rudi memperkenalkan berbagai jenis pisau dan fungsinya dalam Fruit Carving. Beliau menjelaskan bagaimana memilih buah yang tepat untuk diukir dan bagaimana memperlakukannya dengan baik agar hasil ukiran maksimal. Para mahasiswa antusias mendengarkan penjelasan Pak Rudi dan mengamati dengan seksama demonstrasi teknik-teknik dasar Fruit Carving.

Setelah pemaparan teori, tibalah saatnya para mahasiswa mempraktikkan langsung keterampilan Fruit Carving. Di bawah bimbingan Pak Rudi, mereka terbagi menjadi 8 kelompok dan berlatih mengukir buah-buahan seperti melon, semangka, wortel, cabai, timun, tomat, dan lain sebagainya. Kreativitas dan ketelatenan para mahasiswa diuji saat mereka berusaha menghasilkan ukiran yang indah dan menarik.

Pak Rudi menekankan bahwa Fruit Carving adalah seni yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Pisau yang digunakan harus tajam, dan pikiran serta tangan harus bekerja sama dengan baik untuk menghasilkan ukiran yang presisi dan estetis. Beliau juga mengingatkan para mahasiswa untuk selalu memperhatikan keamanan saat menggunakan pisau.

Kuliah Praktisi ini memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa Prodi Gizi Untidar. Mereka tidak hanya belajar teknik-teknik Fruit Carving, tetapi juga memahami pentingnya estetika dan kreativitas dalam penyajian makanan. Keterampilan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka di masa depan, baik dalam dunia kuliner maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Yusnia Diniari

Menjelajahi Inovasi Budidaya Udang di Marine Science Techno Park: Praktikum Lapang Prodi Akuakultur Untidar

Pada hari Rabu, 22 Mei 2024, sebanyak 92 mahasiswa Program Studi Akuakultur Universitas Tidar (Untidar) dengan penuh semangat mengikuti Praktikum Lapangan Mata Kuliah Manajemen Akuakultur Payau dan Laut serta Manajemen Tata Lingkungan Budidaya Perikanan. Kegiatan ini bertempat di Marine Science Techno Park (MSTP) Universitas Diponegoro (UNDIP), Teluk Awur, Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Pemilihan MSTP UNDIP sebagai lokasi praktikum didasari atas kelengkapan fasilitasnya yang mendukung pencapaian target dan capaian mata kuliah dalam hal observasi, seperti Sumber air dan filtrasi, Pemupukan substrat, Manajemen kualitas air, Biosecurity dan penanganan penyakit, IPAL.

Di bawah bimbingan dosen pengampu Muh. Azril, S.S.T.Pi., M.Sc., staf administrasi Faperta, dan satu laboran, para mahasiswa mendapatkan kesempatan langka untuk mempelajari secara langsung bagaimana praktik budidaya udang yang efektif dan berkelanjutan di MSTP UNDIP Jepara. Mereka mengamati secara seksama sistem budidaya udang yang diterapkan di sana, mulai dari sumber air dan filtrasi, pemupukan substrat, hingga pengelolaan kualitas air.

Salah satu fokus utama praktikum ini adalah mempelajari manajemen kualitas air yang baik dalam budidaya udang. Para mahasiswa diajak untuk memahami pentingnya menjaga parameter kualitas air seperti kadar pH, salinitas, DO, dan kadar amonia dalam kisaran optimal untuk pertumbuhan udang yang optimal. Mereka juga berkesempatan untuk melakukan pengukuran kualitas air pada sumber air, kolam, dan IPAL di MSTP UNDIP.

Praktikum Lapangan ini menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa Prodi Akuakultur Untidar. Mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis tentang manajemen akuakultur payau dan laut, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam mengamati dan mempraktikkan teknik-teknik budidaya udang yang modern dan berkelanjutan. Pengalaman ini diharapkan dapat membekali mereka dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi ahli akuakultur yang handal dan mampu berkontribusi dalam pengembangan budidaya perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

Praktikum Lapangan Mata Kuliah Manajemen Akuakultur Payau dan Laut serta Manajemen Tata Lingkungan Budidaya Perikanan di MSTP UNDIP Jepara merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi para mahasiswa Prodi Akuakultur Untidar. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan budidaya perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

Penulis : Yusnia Diniari

Tim Mahasiswa Prodi Peternakan FAPERTA Raih Silver Medal Lomba Bisnis Plan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kabar gembira datang dari Universitas Tidar (Untidar). Tim mahasiswa Prodi Peternakan Fakultas Pertanian berhasil meraih Silver Medal dalam Lomba Bisnis Plan yang diadakan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 11-13 Mei 2024.

Lomba ini diikuti oleh 94 tim dari 7 subtema bisnis plan. Tim Untidar yang mewakili tema bisnis plan kesehatan terdiri dari 13 tim. Keempat mahasiswa yang tergabung dalam tim pemenang antara lain Shefani Eka Putri, Mzkyv A’idah Adniw Nda-Nda, Reni Septiyaningsih dan Tulus Setyobudi.

Tim ini mengangkat tema bisnis plan kesehatan dengan judul “GUMAVIT: Kapsul Serbuk Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Campuran Serbuk Kunyit (Curcuma longa) dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) sebagai Pengobatan Diare pada Kelinci.”

GUMAVIT merupakan produk inovatif berupa kapsul serbuk daun jambu biji, kunyit, dan temulawak yang diformulasikan khusus untuk mengatasi diare pada kelinci. Produk ini memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan dan memiliki khasiat antibakteri, antiinflamasi, dan antidiare.

Keberhasilan tim Untidar dalam lomba ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kreativitas mahasiswa Prodi Peternakan dalam mengembangkan ide-ide bisnis yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Prestasi ini juga menjadi kebanggaan bagi Untidar dan menunjukkan kualitas pendidikan yang tinggi di bidang peternakan.

Penulis : Yusnia Diniari

Praktikum Lapangan Pengamatan Profil Tanah dan Pemanfaatan Informasi Iklim: Pengalaman Berharga Bagi Mahasiswa Agroteknologi

Pada hari Selasa, 14 Mei 2024, mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian (FAPERTA) Universitas Tidar (Untidar) mengikuti praktikum lapangan yang berfokus pada pengamatan profil tanah di Unit Riset Bogor Getas dan pemanfaatan informasi iklim dan peralatan observasi di BMKG Jawa Tengah. Praktikum ini didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Agroklimatologi, Ir. Historiawati, M.P. dan apt. Fania Putri L., S.Farm., M.Si., serta dosen pengampu mata kuliah Ilmu Tanah, Ir. Murti Astiningrum, M.P. dan Dr. Agus Suprapto, S.P., M.P., IPM.

Praktikum lapangan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung kepada mahasiswa mengenai:

Pengamatan profil tanah: Mahasiswa mempelajari cara mengidentifikasi dan menganalisis profil tanah, termasuk tekstur, struktur, tata cara, dan kandungan air.

Pemanfaatan informasi iklim: Mahasiswa mempelajari cara mengakses dan memanfaatkan informasi iklim dari BMKG Jawa Tengah untuk mendukung kegiatan pertanian.

Penggunaan peralatan observasi: Mahasiswa mempelajari cara menggunakan berbagai peralatan observasi cuaca/iklim di BMKG Jawa Tengah, seperti termometer, higrometer, anemometer, dan pluviometer.

Praktikum lapangan ini dilaksanakan di dua lokasi:

Unit Riset Bogor Getas, Berlokasi di Jl. Pattimura Km.6, Salatiga, Jawa Tengah. Di sini, mahasiswa melakukan pengamatan profil tanah secara langsung dan BMKG Jawa Tengah: Berlokasi di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No.14, Semarang, Jawa Tengah. Di sini, mahasiswa mempelajari pemanfaatan informasi iklim dan peralatan observasi.

Praktikum lapangan ini memberikan banyak manfaat bagi mahasiswa, antara lain:

a. Meningkatkan pemahaman: Mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang profil tanah dan pemanfaatan informasi iklim untuk kegiatan pertanian.

b. Mengembangkan keterampilan:*Mahasiswa mengembangkan keterampilan dalam pengamatan profil tanah, pengolahan data, dan analisis informasi iklim.

c. Meningkatkan kesadaran: Mahasiswa menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kesehatan tanah dan memanfaatkan informasi iklim secara optimal untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

Praktikum lapangan pengamatan profil tanah dan pemanfaatan informasi iklim merupakan pengalaman berharga bagi mahasiswa Agroteknologi Untidar. Praktikum ini memberikan pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi mereka dalam mengembangkan karir di bidang pertanian.

Penulis:  Yusnia Diniari

Audiensi Pimpinan FAPERTA dengan BEM dan DPM Faperta untuk Membangun Sinergitas Faperta Hijau Berjaya

Audiensi Pimpinan Fakultas Pertanian (Faperta) dengan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Faperta Untidar di Ruang Kelas Gedung Kuliah Terpadu Fakultas Pertanian Kampus UNTIDAR Sidotopo, pada Rabu (15/6).

Pimpinan Faperta yang hadir yaitu Dekan, Wakil Dekan I dan II, Gugus Kemahasiswaan, Kasubbag Umum dan Kepala Laboratorium Fakultas Pertanian serta Dosen Pembina Ormawa. Sedangkan dari ORMAWA Faperta dihadiri oleh Ketua DPM dan Ketua BEM Faperta, beserta anggotanya.

Dekan Faperta membuka acara dengan menyampaikan tentang visi dan misi faperta serta tipe-tipe mahasiswa di dunia perkuliahan. Bahwa menurut beliau ada 3 tipe mahasiswa, yang pertama adalah mahaiswa yang mempunyai prestasi akademik bagus, ikut berorganisasi juga di kampus, tipe yang kedua adalah mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang, kuliah pulang) bisa jadi akademiknya bagus tapi diajak organisasi tidak mau, dan tipe yang ketiga adalah prestasi akademiknya jelek tapi organisasinya bagus misalnya ikut di BEM atau DPM dan sebagainya tapi prestasinya jelek. Harapannya Mahasiswa Faperta yang ikut di ormawa faperta ini merupakan tipe mahasiswa yang pertama.

Acara diisi dengan pemaparan terkait program kerja Ormawa pada Tahun 2024 ini, yang pertama dari DPM Faperta dengan Ketua DPM Faperta yaitu Rapa Bagus Panuntun menyampaikan program kerja di tahun 2024 ini, kemudian dilanjutkan dengan BEM Faperta yaitu Naufal Nursyahbani. Pimpinan Faperta berpesan agar dana yang ada pada ormawa dapat dipergunakan sebaik-baiknya dan dapat dipertanggungjawabkan dan laporan pertanggungjawaban diharapkan selesai secara administrasi di bulan Oktober. Dekan Faperta juga berpesan bahwa “dengan anggaran yang terbatas, ormawa bisa membuat kegiatan yang luar biasa, karena menurutnya kalau anggaran besar buat kegiatan besar itu biasa, tetapi dengan anggaran yang terbatas kita bisa membuat kegiatan yang besar itu baru luar biasa, karena saya juga dulu ikut berorganisasi”.

Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Diskusi yang disampaikan antara lain tentang mekanisme penentuan besaran UKT mahasiswa baru, keterbukaan informasi tentang banding keringanan atau angsuran UKT, sarana prasarana perkuliahan dan laboratorium serta fasilitas kegiatan kemahasiswaan dan juga terkait kesiapan Fakultas pertanian dalam transformasi status UNTIDAR dari Satker menjadi BLU.

Audiensi ini berlangsung dalam suasana yang santai dan penuh keakraban dari pimpinan faperta dan ketua/anggota ormawa faperta, mendiskusikan banyak hal dan keluhan dari mahasiswa faperta dan bagaimana solusinya untuk membuat kampus faperta lebih maju.

Audiensi ini bertujuan untuk Membangun Sinergitas Faperta Hijau Berjaya sesuai dengan slogan dari Dekan Faperta UNTIDAR.

penulis : Md.

Kuliah Praktisi Akuakultur: Mendalami Teknik Budidaya Udang Vannamei dan Windu di BBPBAP Jepara

Mahasiswa Akuakultur Angkatan 2021 Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti Kuliah Praktisi dengan tema “Manajemen dan Teknik Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) dan Udang Windu (Penaeus monodon) di Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara” pada tanggal 14 Mei 2024.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Bapak Muh. Azril, S.S., T. Pi., M.Sc. (pengampu mata kuliah Manajemen Akuakultur Payau dan Laut) dan Bapak Waluyo S.Pi., M.Si. (Koordinator Program Studi Akuakultur) ini menghadirkan pembicara utama Amri Yudhistira, S.Si., M.Sc., seorang praktisi dari BBPBAP Jepara.

Dalam paparannya, Amri Yudhistira menjelaskan secara detail mengenai manajemen dan teknik budidaya udang vannamei dan udang windu yang dilakukan di BBPBAP Jepara. Ia memaparkan mulai dari pemilihan benih, persiapan kolam, pemberian pakan, pemeliharaan, hingga panen.

Mahasiswa tampak antusias mengikuti pemaparan dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Amri Yudhistira dengan sabar menjawab semua pertanyaan dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi para mahasiswa.

Kuliah praktisi ini merupakan bentuk implementasi IKU 4 Universitas Tidar, yaitu meningkatkan jumlah dosen praktisi, dan IKU 6, yaitu meningkatkan implementasi kerjasama antara Program Studi Akuakultur dengan instansi terkait.

Kuliah praktisi akuakultur ini memberikan pengalaman berharga bagi para mahasiswa untuk memahami secara mendalam teknik budidaya udang vannamei dan windu. Pengetahuan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka dalam mengembangkan usaha budidaya udang di masa depan.

Penulis : Yusnia Diniari

Menjelajahi Dunia Budidaya Karet dan Kelapa Sawit: Kuliah Praktisi Prodi Agroteknologi Untidar

Mahasiswa Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) mendapatkan pengalaman berharga dalam Kuliah Praktisi Teknologi Produksi Tanaman Tahunan bertema “Budidaya Tanaman Tahunan Karet dan Kelapa Sawit” yang diadakan pada hari Senin, 13 Mei 2024, di Stiper Edu Agro Tourism, Semarang.

Kuliah praktisi ini didampingi oleh dosen pengampu mata kuliah Teknologi Produksi Tanaman Tahunan, Siti Nurul Iftitah, S.P., M.P., dan Ir. Murti Astiningrum, M.P. Kedatangan para mahasiswa disambut hangat oleh pihak Stiper Edu Agro Tourism Semarang, yang siap berbagi ilmu dan pengalaman mereka dalam budidaya tanaman tahunan karet dan kelapa sawit.

Hartono, S.P., M.Si., membuka sesi dengan menjelaskan luas area perkebunan kelapa sawit yang dimiliki Stiper Edu Agro Tourism Semarang dan luas perkebunan sawit di Indonesia secara keseluruhan. Beliau menekankan bahwa Indonesia merupakan negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas di dunia, dengan luas areal mencapai 16,38 juta ha pada tahun 2022.

Hartono kemudian memaparkan flow proses perkebunan kelapa sawit, mulai dari persiapan lahan hingga panen. Beliau menjelaskan secara detail tentang manajemen produksi kelapa sawit, yang meliputi identifikasi faktor-faktor penentu produktivitas seperti iklim, tanah, bahan tanaman, intersepsi cahaya, dan umur tanam. Faktor-faktor ini kemudian dihubungkan dengan pengaruhnya terhadap produktivitas kelapa sawit.

Setelah pemaparan teori, para mahasiswa diajak turun ke lapangan untuk melihat langsung proses budidaya kelapa sawit, mulai dari pembibitan, penanaman, hingga perawatan. Para praktisi di Stiper Edu Agro Tourism Semarang dengan sabar menjelaskan setiap tahapannya, memberikan gambaran yang jelas tentang proses budidaya kelapa sawit secara praktis.

Sesi berikutnya fokus pada budidaya tanaman karet. Para mahasiswa mempelajari berbagai aspek penting dalam budidaya karet, seperti pemilihan biji, persemaian, persiapan lahan, pembibitan, perawatan, dan panen lateks. Para praktisi menjelaskan secara detail setiap tahapannya, menekankan pentingnya penerapan teknik budidaya yang tepat untuk menghasilkan panen lateks yang optimal.

Kuliah praktisi ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi para mahasiswa Prodi Agroteknologi Untidar, yaitu :

– Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang budidaya tanaman tahunan karet dan kelapa sawit.

– Memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengamati dan mempelajari proses budidaya di lapangan.

– Mengembangkan keterampilan praktek mahasiswa dalam budidaya tanaman tahunan.

– Meningkatkan rasa cinta dan keingintahuan mahasiswa terhadap bidang pertanian.

Kuliah Praktisi Teknologi Produksi Tanaman Tahunan di Stiper Edu Agro Tourism Semarang merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi para mahasiswa Prodi Agroteknologi Untidar. Pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat menjadi bekal bagi mereka untuk menjadi ahli pertanian yang handal dan mampu berkontribusi dalam pengembangan budidaya tanaman tahunan di Indonesia.

Penulis : Yusnia Diniari

Praktikum Lapangan Biologi Laut: Menjelajahi Keanekaragaman Ekosistem Laut di Wana Tirta dan Pantai Glagah

Pada Senin, 6 Mei 2024, mahasiswa Prodi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) dengan penuh antusias mengikuti Praktikum Lapangan Mata Kuliah Biologi Laut. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 05.00 hingga 19.00 WIB ini membawa para mahasiswa menyelami kekayaan ekosistem laut di dua lokasi: Kawasan Mangrove Wana Tirta dan Kawasan Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta.

Dipandu oleh Muh. Azril, S.S.T.Pi., M.Sc., dan Shobrina Silmi Qori Tartila, M.Si. dosen pengampu mata kuliah Biologi Laut, dan asisten praktikum, para mahasiswa berkesempatan untuk mengamati secara langsung berbagai organisme laut yang mendiami ekosistem mangrove, pantai, dan laut lepas. Pengalaman langsung ini menjadi momen berharga bagi mereka untuk memahami keragaman hayati dan peran penting ekosistem laut dalam keseimbangan alam.

Di Kawasan Mangrove Wana Tirta, fokus utama praktikum adalah mempelajari ekosistem mangrove. Para mahasiswa mengamati berbagai jenis pohon mangrove yang hidup di area tersebut, serta organisme-organisme yang beradaptasi dengan habitat unik ini. Mereka juga mempelajari peran penting mangrove dalam mencegah abrasi pantai dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.

Perjalanan kemudian berlanjut ke Kawasan Pantai Glagah. Di sini, para mahasiswa disuguhkan dengan panorama laut lepas yang luas dan indah. Mereka mengamati berbagai jenis plankton, nekton, dan bentos yang hidup di perairan pantai. Praktikum ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari tentang kualitas air laut dan faktor-faktor yang memengaruhi kesehatannya.

Pemilihan Kawasan Mangrove Wana Tirta dan Kawasan Pantai Glagah sebagai lokasi praktikum didasarkan pada kekayaan ekosistem laut yang dapat dipelajari di kedua tempat tersebut. Selain itu, pertimbangan keamanan dan keselamatan praktikan juga menjadi faktor penting dalam menentukan lokasi.

Praktikum Lapangan Biologi Laut ini merupakan bagian penting dari proses pembelajaran bagi mahasiswa Prodi Akuakultur Untidar. Pengalaman langsung mengamati dan mempelajari ekosistem laut diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dan mengembangkan budidaya akuakultur yang berkelanjutan.

Penulis : Yusnia Diniari

FAPERTA UNTIDAR Gelar Kuliah Umum: Membedah Seluk Beluk Pemasaran dan Risiko dalam Usaha Tani

Mahasiswa Agroteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tidar mendapat kesempatan emas untuk mengikuti Kuliah Umum bertajuk “Pemasaran Pertanian dan Risiko Usaha Tani” yang menghadirkan pakar ternama di bidangnya, Prof. Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, M.S. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 3 Mei 2024 ini menjadi momen penting bagi para mahasiswa untuk memahami peran krusial sektor pertanian dan pangan dalam pembangunan nasional.

Prof. Endang, dalam paparannya, menekankan bahwa meskipun peran pertanian dan pangan masih menduduki posisi dominan dan strategis, namun sektor ini masih dihadapkan pada berbagai tantangan, khususnya dalam hal pemasaran dan risiko usaha tani. Sifat khusus produk pertanian yang mudah rusak dan memiliki masa simpan pendek menjadi salah satu faktor utama yang menimbulkan risiko besar bagi para pelaku usaha tani.

Lebih lanjut, Prof. Endang menjelaskan bahwa tataniaga pertanian memegang peranan penting dalam memaksimalkan potensi sektor ini. Melalui tataniaga yang efektif, optimalisasi penggunaan sumber daya, manajemen output yang tepat, peningkatan pendapatan petani, perluasan pasar, dan pertumbuhan agroindustri dapat terwujud.

Namun, Prof. Endang juga tidak memungkiri bahwa tataniaga pertanian masih diwarnai berbagai persoalan. Fluktuasi harga produk pertanian, infrastruktur yang belum memadai, dan akses pasar yang terbatas menjadi beberapa contoh permasalahan yang dihadapi.

Di sinilah esensi karakteristik produk pertanian menjadi kunci dalam memahami dan mengelola risiko usaha tani. Pemahaman mendalam tentang sifat mudah rusak, masa simpan pendek, dan variasi hasil panen menjadi bekal penting bagi para pelaku usaha tani dalam menyusun strategi pemasaran dan meminimalkan risiko kerugian.

Kuliah Umum ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang antusias dari para mahasiswa. Prof. Endang dengan sabar menjawab berbagai pertanyaan dan memberikan masukan berharga bagi para calon penerus bangsa di sektor pertanian.

Penulis : Yusnia Diniari