Kunjungan Agrowidyawisata Mahasiswa dan Dosen FP UNIB ke Faperta UNTIDAR

Mahasiswa dan Dosen program studi Agrotek Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (FP UNIB) melakukan kunjungan agrowidyawisata ke Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Faperta UNTIDAR). Kunjungan tersebut dilaksanakan di Kledung Reseach Park Untidar pada Kamis, (17/10).

Rombongan sebanyak 36 Peserta terdiri dari 3 Dosen dan 33 Mahasiswa, diterima di ruang pertemuan kledung reseach park dan disambut hangat oleh pimpinan Faperta Untidar yang dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Lilis Hartati, S.Pt., M.P. beserta dengan Ir. Historiawati, M.P., Kepala Laboratorium Lapang UPA Taman Agroteknologi UNTIDAR serta beberapa daosen dan tenaga kependidikan Faperta Untidar.

Acara di mulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sambutan dari Wakil Dekan Bidang 1 Faperta Dr. Lilis Hartati, kemudian Dosen Universitas Bengkulu yang memaparkan maksud dan tujuan kunjungannya tersebut, dan selanjutnya diisi oleh Ir. Historiawati, M.P. yang menjelaskan tentang Laboratorium Lapang di Kledung Reseach Park.

Setelah penjelasan diruangan, peserta kemudian diajak langsung berkeliling mengunjungi fasilitas unggulan yang ada di kledung reseach park seperti rumah anggrek sebagai tempat produksi dan budidaya anggrek yang fokus pada tanaman hias bernilai ekonomi tinggi, kandang peternakan domba terpadu yang menjadi program pengembangan peternakan berkelanjutan dan embung serta kolam ikan sebagi tempat budidaya ikan dan penelitian program studi akuakultur.

Peserta diberi penjelasan langsung di lapangan dan berdiskusi dengan dosen atau tenaga kependidikan selama mengikuti kunjungan tersebut. Mahasiswa mengaku mendapatkan banyak ilmu dan wawasan praktis di lapangan tentang ilmu pertanian. Dengan adanya kunjungan ini, kedua universitas berharap dapat terus memperkuat hubungan akademik dan memajukan inovasi di bidang pertanian.

Workshop Persiapan Akreditasi Program Studi Gizi dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian

Pada tanggal 14-15 Oktober 2024, Fakultas Pertanian Universitas Tidar mengadakan Workshop Persiapan Akreditasi untuk Program Studi Gizi dan Teknologi Pangan di Atria Hotel Magelang dengan tema “Menuju Prodi yang Unggul dan Berkualitas”. Workshop ini bertujuan untuk memastikan kedua program studi tersebut siap menghadapi proses akreditasi yang akan datang.

Acara ini mendatangkan dua narasumber ahli di bidangnya. Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc., dosen dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), akan memberikan bimbingan kepada Program Studi Teknologi Pangan. Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Hery Winarsi, M.S., dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), akan membimbing Program Studi Gizi.

Selama dua hari pelaksanaan, para dosen dibimbing untuk merevisi borang akreditasi yang telah disiapkan sebelumnya. Metode yang digunakan dalam workshop ini mencakup beberapa kegiatan, yaitu Pemaparan Draft Dokumen Akreditasi, Narasumber mempresentasikan draft dokumen akreditasi untuk kedua program studi, memberikan gambaran umum mengenai struktur dan isi dokumen yang dibutuhkan.

Setelah pemaparan, dilakukan diskusi terarah untuk mendapatkan masukan dari para peserta mengenai dokumen yang telah disiapkan. Diskusi ini bertujuan untuk menggali informasi lebih dalam dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki. Dengan masukan yang diperoleh, peserta workshop akan melakukan revisi pada draft dokumen akreditasi mereka. Proses ini penting untuk memastikan semua aspek yang diperlukan telah terpenuhi.

Di akhir workshop, dokumen akreditasi yang telah direvisi akan direview kembali oleh narasumber. Hal ini untuk memastikan bahwa dokumen tersebut telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh lembaga akreditasi.

Workshop penyusunan dokumen akreditasi ini merupakan langkah awal yang penting bagi Program Studi Gizi dan Teknologi Pangan untuk mempersiapkan diri menghadapi proses akreditasi. Dengan mendapatkan masukan dan bimbingan dari para pakar, diharapkan kedua program studi ini dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) untuk Prodi Gizi dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk Prodi Teknologi Pangan.

Dengan adanya kegiatan ini, Fakultas Pertanian Universitas Tidar berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan akademik bagi mahasiswa, sehingga lulusan yang dihasilkan dapat bersaing di dunia kerja dan berkontribusi secara signifikan dalam bidang gizi dan teknologi pangan.

Penulis : Yusnia Diniari

Kunjungan Departemen Agribisnis IPB ke Faperta Untidar dan Penandatanganan Kerja Sama

Pada tanggal 7 Oktober 2024, Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) menerima kunjungan dari Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Rombongan tamu yang berjumlah 24 orang, dipimpin oleh Ketua Departemen Agribisnis IPB dan diikuti oleh koordinator serta tenaga pendidik dari departemen tersebut. Mereka disambut hangat oleh Dekan Fakultas Pertanian Untidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., didampingi oleh Wakil Dekan Bidang 1, Koordinator Program Studi Agribisnis, serta para dosen dan tenaga pendidik di Fakultas Pertanian.

Acara dimulai dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian Untidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., yang memperkenalkan berbagai program studi yang ada di Fakultas Pertanian Untidar, khususnya Program Studi Agribisnis. Dr. Joko menjelaskan mengenai visi dan misi fakultas, serta memperkenalkan jajaran dosen dan koordinator program studi Agribisnis. Tujuan dari sambutan ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang Fakultas Pertanian Untidar dan menyoroti peran penting Prodi Agribisnis dalam pengembangan sektor pertanian dan bisnis di tingkat lokal dan nasional.

Setelah sambutan dari Dekan Untidar, giliran perwakilan dari Departemen Agribisnis IPB memberikan pemaparan. Mereka membahas sejarah Departemen Agribisnis IPB, visi dan misi departemen, serta kompetensi lulusan sarjana yang mereka hasilkan. Pengenalan lebih lanjut mencakup program studi yang ada di Departemen Agribisnis IPB, mulai dari program S1 Agribisnis hingga program S2 dan S3 Sains Agribisnis. Perwakilan IPB juga menyoroti capaian akreditasi yang telah diraih, dengan program S1 dan S2 mendapatkan akreditasi unggul, sedangkan program S3 masih dalam proses akreditasi minimal.

Selain itu, presentasi mereka juga mencakup kurikulum program sarjana Agribisnis, yang telah dirancang untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia agribisnis global. Peta penelitian (research map) dan profil dosen yang ada di Departemen Agribisnis IPB juga dipaparkan, menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan riset dan pengajaran yang berkualitas.

Setelah presentasi dari kedua belah pihak, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para peserta dari kedua universitas saling bertukar pandangan mengenai pengembangan program studi, kurikulum, dan riset di bidang agribisnis. Diskusi ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara Fakultas Pertanian Untidar dan Departemen Agribisnis IPB.

Sebagai bentuk konkret dari kunjungan ini, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Fakultas Pertanian Untidar dan Departemen Agribisnis IPB. Penandatanganan ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara kedua institusi, khususnya dalam hal pengembangan akademik, riset, dan program studi di bidang agribisnis.

Acara kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama dan pertukaran cendera mata antara kedua pihak sebagai simbol persahabatan dan komitmen untuk terus bekerja sama.

Penulis : Yusnia Diniari

Pelaksanaan UTS di Fakultas Pertanian Untidar, Lancar di Hari Pertama

Universitas Tidar, khususnya Fakultas Pertanian, memulai pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS) pada 7 Oktober 2024, dan akan berlangsung hingga 18 Oktober 2024. Di hari pertama, pelaksanaan ujian berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Sebanyak 15 ruang kelas telah disiapkan untuk mendukung kelancaran ujian, dengan setiap ruang mampu menampung 36 mahasiswa. Setiap harinya, ujian terbagi dalam lima sesi, dimulai dari pukul 08.30 hingga 15.40.

Seluruh persiapan teknis UTS telah dilakukan jauh-jauh hari. Dalam rapat persiapan, yang diadakan sebelumnya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Lilis Hartati, mengarahkan agar setiap aspek pelaksanaan ujian, mulai dari kesiapan ruangan, pengawas, hingga ketersediaan soal dan lembar jawab, dipastikan terpenuhi dengan baik. Persiapan ini terbukti berbuah manis di hari pertama, dengan seluruh sesi ujian berjalan sesuai jadwal dan tanpa hambatan teknis.

Jalannya UTS di hari pertama ini juga langsung dipantau oleh Kepala Sub Bagian Umum Fakultas Pertanian, Murti Dhamayanti, S.E., “Kami bersyukur pelaksanaan UTS di hari pertama berlangsung dengan baik. Semua berjalan sesuai dengan rencana, mulai dari mahasiswa yang hadir tepat waktu hingga jalannya pengawasan yang lancar,” ungkap Murti. Persiapan matang dari fakultas dan dukungan penuh dari tim pengajar serta staf akademik membantu memastikan bahwa seluruh proses berjalan optimal.

Salah satu faktor kunci dalam kelancaran pelaksanaan UTS di hari pertama adalah kedisiplinan mahasiswa. Murti menyampaikan apresiasi atas komitmen mahasiswa dalam mematuhi aturan ujian, mulai dari datang tepat waktu hingga mengikuti ujian dengan tertib. Para pengawas ujian juga menjalankan tugasnya dengan profesional, memastikan tidak ada kendala yang mengganggu jalannya ujian.

Dengan kesuksesan di hari pertama ini, Fakultas Pertanian berharap pelaksanaan UTS di hari-hari berikutnya akan tetap berjalan lancar. “Kami optimis bahwa pelaksanaan UTS kali ini akan berjalan dengan baik hingga hari terakhir. Semua pihak telah bekerja keras, dan kami berharap hasil yang didapatkan mahasiswa juga memuaskan,” Murti  menutup wawancaranya.

Keberhasilan di hari pertama ini memberi angin segar bagi seluruh pelaksana ujian, yang berharap agar proses UTS berjalan lancar hingga selesai, tanpa kendala berarti. Fakultas Pertanian juga terus melakukan evaluasi untuk memastikan segala kebutuhan teknis tetap terjaga selama UTS berlangsung.

Penulis : Yusnia Diniari

Fakultas Pertanian Untidar Hadiri Kick-Off Meeting dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama FIND4S Project di The 4th ISFA 2024

Semarang, 02 Oktober 2024 — Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) turut berpartisipasi dalam Kick-Off Meeting dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama FIND4S Project yang digelar bersamaan dengan The 4th International Symposium on Food and Bio Diversity (ISFA) 2024 di Universitas Diponegoro (Undip). Faperta Untidar diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Lilis Hartati dan Koordinator Prodi Teknologi Pangan, Pradipta Bayuaji Pramono, S.Pt., M.Sc..

Kerjasama ini mengusung tema “Enhanching Higher Education Capacity for Sustainable Data-Driven Food System in Indonesia – FIND4S (Find Forces)”, yang berfokus pada peningkatan kapasitas pendidikan tinggi melalui kerjasama internasional. Program ini melibatkan total 11 anggota universitas konsorsium, yang terdiri dari tujuh universitas dari Indonesia dan empat universitas dari Eropa.

Universitas-universitas dari Indonesia yang terlibat dalam FIND4S adalah Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Semarang (USM), Universitas Nasional Karangturi (UNKARTUR), Universitas Tidar (UNTIDAR), Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS). Konsorsium Eropa beranggotakan  Katholieke Universiteit Leuven – Belgia, University College Dublin – Irlandia, Universidade Católica Portuguesa – Portugal, Hochschule Anhalt – Jerman.

Peluncuran Program Kolaborasi Internasional FIND4S oleh Konsorsium Indonesia yang diketuai  Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip, yang merupakan inisiator program, dilaksanaan bersamaan dengan acara ISFA 2024. Melalui FIND4S, diharapkan terbentuk sistem pangan berbasis data yang dapat mendukung pembangunan pangan berkelanjutan di Indonesia.

Program FIND4S dirancang untuk mencapai dua tujuan utama dalam membangun ketahanan pangan Indonesia yaitu pembangunan Sistem Pangan Berbasis Data. Program ini akan mengembangkan kurikulum inovatif yang memperkuat penggunaan data untuk menciptakan solusi berkelanjutan di sektor pangan. FIND4S akan melibatkan penguatan kelembagaan pendidikan tinggi agar mampu menghasilkan lulusan yang siap berkontribusi dalam sistem pangan berkelanjutan di Indonesia.

Dengan kerjasama internasional ini, Fakultas Pertanian Untidar berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan riset dalam bidang pangan dan pertanian, serta memperluas wawasan mahasiswa dan dosen dalam menghadapi tantangan global dibidang ketahanan pangan.

Keterlibatan Fakultas Pertanian Untidar dalam Program FIND4S ini mencerminkan komitmen universitas untuk berkontribusi dalam pembangunan sistem pangan yang berkelanjutan. Melalui kolaborasi yang kuat antara universitas dalam dan luar negeri, Untidar bersama anggota konsorsium lainnya berharap dapat menciptakan inovasi dan solusi konkret untuk meningkatkan ketahanan pangan dan daya saing sektor pertanian Indonesia ditingkat global.

Penulis : Yusnia Diniari

Workshop Karir dan Kewirausahaan Prodi Gizi Untidar: Membangun Masa Depan dari Sekarang

Magelang, 1 Oktober 2024 – Program Studi Gizi Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) sukses menyelenggarakan Workshop Karir dan Kewirausahaan di Gedung Kuliah Umum (GKU) Untidar. Kegiatan ini dihadiri oleh 190 mahasiswa yang antusias untuk mendengarkan wawasan karir dan tips menjalankan usaha di bidang gizi dari dua pembicara ternama, yaitu Ineka Andi Tabita, S.Gz, M.P.H, RD., pemilik Livo Diet Center, dan Septian Hari Pratama, S.Gz, Quality Manager PT. Golden Harvest Cocoa Indonesia.

Ineka Andi Tabita memulai sesinya dengan cerita inspiratif mengenai perjalanan karirnya. Sebagai pemilik Livo Diet Center, sebuah klinik konsultasi diet yang sedang berkembang, ia menjelaskan bagaimana memulai karir di bidang gizi sejak menjadi mahasiswa S1. “Menentukan langkah sejak awal itu penting,” ujar Ineka. Ia menekankan pentingnya magang dan pengalaman kerja lapangan yang bisa membentuk profesionalisme sejak dini.

Selama kuliah, Ineka aktif dalam berbagai kegiatan dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar di luar kelas. “Waktu itu saya pikir, gimana caranya bisa lebih dari sekadar lulus kuliah. Saya ingin berkembang, belajar lebih banyak, dan membangun jaringan,” katanya. Ia pun berbagi tips tentang bagaimana memanfaatkan jejaring alumni, mengikuti organisasi profesi, dan terus memperbarui ilmu gizi melalui seminar dan pelatihan.

Ineka juga membahas bagaimana lulusan gizi bisa membuka peluang karir di berbagai sektor, mulai dari klinik kesehatan, rumah sakit, hingga menjadi konsultan diet. “Jangan hanya terpaku pada satu jalur, eksplorasi sebanyak mungkin peluang, dan yang paling penting adalah menjaga kredibilitas profesional sebagai ahli gizi,” tegasnya.

Sesi kedua diisi oleh Septian Hari Pratama, seorang Quality Manager di PT. Golden Harvest Cocoa Indonesia, sebuah perusahaan besar di bidang industri pangan. Septian mengajak para peserta workshop untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya sistem keamanan pangan dalam dunia industri.

Menurut Septian, keamanan pangan bukan hanya soal mematuhi regulasi, tapi juga memastikan konsumen menerima produk yang berkualitas dan aman. “Di industri, kami tidak main-main soal keamanan pangan. Setiap tahapan produksi diawasi dengan ketat, dan sebagai ahli gizi, kalian bisa terlibat langsung dalam pengawasan tersebut,” jelasnya. Septian membahas beberapa sistem keamanan pangan yang harus dipahami oleh calon lulusan gizi, seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan GMP (Good Manufacturing Practices).

Lebih dari itu, Septian juga membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang berwirausaha di bidang pangan. Dengan latar belakang ahli gizi, mahasiswa sebenarnya memiliki kemampuan unik untuk menciptakan produk pangan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kalian bisa menjadi pengusaha, bukan hanya bekerja di perusahaan. Mengembangkan produk berbasis gizi itu sangat menjanjikan, apalagi sekarang tren makanan sehat semakin diminati,” tambahnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dapat langsung bertanya kepada para pembicara mengenai hal-hal praktis seputar karir dan wirausaha. Banyak dari mereka yang meminta tips lebih lanjut mengenai langkah konkret yang harus diambil untuk memulai karir atau usaha setelah lulus.

Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan para mahasiswa Prodi Gizi semakin siap menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan dan peluang. Sebagai generasi muda, mereka didorong untuk terus menggali potensi, belajar, dan berinovasi. Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi Gizi, berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan karir mereka melalui kegiatan serupa di masa mendatang.

Penulis : Yusnia Diniari

Dosen Faperta Mengikuti Workshop Penyegaran AMI Tahun 2024 oleh LPPMP UNTIDAR

Magelang, 26-27 September 2024 – Sebanyak 12 dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar mengikuti Workshop Penyegaran Auditor Audit Mutu Internal (AMI) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Tidar. Kegiatan ini berlangsung di Grand Artos Hotel & Convention, Magelang, dan dihadiri oleh perwakilan dari tujuh program studi di Faperta.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan pembekalan dan penyegaran bagi calon auditor internal Faperta, agar lebih siap dalam melaksanakan tugas audit mutu internal sesuai standar yang berlaku. Dengan mengikuti pelatihan ini, dosen-dosen yang terpilih diharapkan mampu melakukan audit yang lebih efektif, konsisten, dan sesuai dengan prinsip-prinsip penjaminan mutu.

Audit Mutu Internal (AMI) merupakan proses yang dilakukan secara sistematis dan independen untuk memastikan bahwa pelaksanaan kegiatan akademik dan non-akademik di universitas telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Selain itu, AMI juga berperan penting dalam menjaga konsistensi dan kualitas pelaksanaan program studi, sehingga lulusan yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja dan masyarakat.

Workshop penyegaran ini tidak hanya berfokus pada teori audit, tetapi juga memberikan pemahaman tentang teknik pelaksanaan audit yang praktis. Peserta dilatih untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dalam sistem manajemen mutu di lingkungan kampus, serta memberikan solusi yang konstruktif untuk meningkatkan mutu di fakultas masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini mencakup berbagai sesi pelatihan, mulai dari pemahaman konsep dasar audit mutu, penyusunan instrumen audit, hingga simulasi pelaksanaan audit. Pemateri yang dihadirkan adalah para ahli di bidang penjaminan mutu yang telah berpengalaman dalam melaksanakan audit mutu internal di berbagai institusi pendidikan tinggi.

Sebagai calon auditor AMI, 12 dosen Faperta yang mengikuti workshop ini diharapkan dapat menjadi garda depan dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Pertanian. Mereka akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap program studi di fakultas tersebut telah melaksanakan kegiatan akademik sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh universitas.

Dengan audit mutu yang baik, Faperta dapat terus melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan pada sistem pembelajaran, fasilitas, dan layanan akademik yang diberikan kepada mahasiswa. Hal ini akan berdampak positif pada mutu lulusan, yang pada akhirnya mampu berkontribusi lebih baik bagi masyarakat dan dunia kerja.

Kuliah Lapang Mahasiswa Agribisnis, Kunjungan Ke Koperasi Sederhana dan PT Perkebunan Tambi Wonosobo

Upaya memperdalam ilmu Koperasi dan Pengantar Ilmu Pertanian, Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tidar menyelanggarakan kuliah lapang di Koperasi Sederhana dan PT Perkebunan Tambi Unit Tanjungsari. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25 September 2024 memberikan kesempatan berharga untuk mahasiswa mepelajari secara langsung dengan praktisi yang telah menjalankan dinamika praktik koperasi dan kelembagaan serta Produksi Tanaman Teh sampai ke Pengolahan produk Teh Hijau.

Kegiatan kuliah lapang diawali  dengan penerimaan kuliah lapang oleh PT Perkebunan Tambi dan pemaparan gambar umum dari Perkebunan, Pabrik, dan Koperasi yang ada di PT Perkebunan Tambi. Sesi Selanjutnya mahasiswa dibagi menjadi tiga kloter untuk kloter pertama melakukan kunjungan ke koperasi sederhana untuk mengetahui profil koperasi Pengenalan koperasi sederhana oleh petugas koperasi mulai dari jenis koperasi, proses pendirian, visi misi, tujuan sampai dengan setandar operasional koperasi.  kloter ke dua melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan teh untuk melihat proses terkait penerimaan bahan baku, analisis pucuk, pelayuan, pendinginan, penggulungan, pengeringan, homogenitas, pengepakan, gudang, penyiapan dan Quality control,  kloter ke tiga melakukan kunjungan ke kebun teh untuk melihat proses Pengamatan pembibitan, persiapan lahan, pindah tanam, pembentukan, bidang petik, penyiangan, pemupukan, proteksi tanaman, pemetikan pucuk.

Selain menyerap ilmu produksi tanaman teh, mahasiswa juga mendapatkan pengetahuan tentang aspek kelembagaan dan pemasaran produk olahan teh. Mahasiswa belajar tentang pemasaran teh, pembukuan koperasi dan manajemen produksi.

Kuliah lapang ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap kesejahteraan para anggota koperasi dan pembudidaya teh, dan mahasiswa memahami tantangan dan peluang produksi tanaman teh untuk pembangunan pertanian Indonesia.

Tim Penyusun Kurikulum dan Tim Gugus Mutu Faperta Mengikuti Workshop Penyusunan Kurikulum Berbasis OBE

Magelang, 24 September 2024 – Tim Penyusun Kurikulum dan Tim Gugus Mutu Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar (Untidar) berpartisipasi dalam Workshop Penyusunan Kurikulum Program Studi Berbasis OBE (Outcome Based Education). Kegiatan ini diadakan oleh Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMPP) Untidar di Hotel Atria, Magelang, dengan tujuan untuk memperbarui kurikulum yang lebih sesuai dengan kebutuhan mahasiswa serta dunia kerja saat ini.

Workshop ini dihadiri oleh Tim Penyusun Kurikulum, Tim Gugus Mutu Faperta, Ketua Jurusan, Koordinator Program Studi (Prodi), serta perwakilan dosen dari setiap prodi di Faperta. Fokus utama workshop ini adalah penerapan metode OBE dalam penyusunan kurikulum yang lebih efektif, interaktif, dan selaras dengan capaian pembelajaran yang diharapkan (Learning Outcomes) bagi para mahasiswa.

Outcome-Based Education atau OBE adalah pendekatan dalam pembelajaran yang memfokuskan pada hasil akhir yang ingin dicapai oleh mahasiswa setelah menyelesaikan studi mereka. Pendekatan ini mengubah paradigma pengajaran dari sekadar memenuhi target akademik menjadi memastikan bahwa setiap mahasiswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan profesional.

Selama workshop, peserta dilatih untuk menyusun Learning Outcomes (LO) dan Course Learning Outcomes (CLO) yang menjadi dasar pembelajaran di setiap mata kuliah. Metode pembelajaran yang digunakan haruslah terfokus pada keterampilan dan kemampuan nyata yang diperlukan mahasiswa setelah lulus, tidak hanya sebatas pemahaman teoretis.

Dengan menerapkan pendekatan OBE, kurikulum diharapkan mampu mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis. Mahasiswa tidak hanya dituntut menguasai pengetahuan dasar di prodi, tetapi juga mampu berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memiliki keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di lapangan.

OBE memungkinkan dosen untuk tidak hanya mengukur hasil akhir mahasiswa, tetapi juga memperhatikan proses yang dilalui mahasiswa dalam mencapai capaian pembelajaran. Hal ini membantu pengajar untuk lebih fokus pada pengembangan kompetensi mahasiswa di berbagai aspek, mulai dari pengetahuan, keterampilan, hingga sikap profesional.

Workshop ini juga menjadi forum diskusi antara para dosen, koordinator prodi, dan pimpinan fakultas untuk membahas bagaimana kurikulum yang ada dapat diintegrasikan dengan pendekatan OBE. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok diskusi untuk merancang kurikulum yang sesuai dengan standar OBE dan menyusun metode evaluasi yang tepat guna.

Diskusi meliputi berbagai aspek kurikulum, mulai dari pengembangan mata kuliah hingga metode penilaian. Setiap program studi di Faperta, termasuk Agroteknologi, Agribisnis, Peternakan, Akuakultur, Teknologi Pangan, Farmasi dan Gizi, melakukan pembahasan mendalam mengenai bagaimana OBE dapat diimplementasikan dalam pengajaran sehari-hari.

Hasil dari workshop ini akan segera diimplementasikan di fakultas. Setiap prodi akan melakukan updating kurikulum yang sudah ada, menyesuaikan dengan metode OBE yang telah dipelajari. Dosen-dosen yang hadir di workshop ini diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam proses pembaruan kurikulum, dengan menekankan pada pencapaian Learning Outcomes yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Dengan berakhirnya workshop ini, diharapkan kurikulum yang baru dapat segera diterapkan di semester mendatang. Faperta berkomitmen untuk terus melakukan peningkatan kualitas pengajaran, terutama dalam hal pemenuhan capaian pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Penulis : Yusnia Diniari

Dosen Faperta Mengikuti Pelatihan Analis Sensori Pangan dan Sertifikasi Skema Food Sensory Analyst di IPB Training Bogor

Dari tanggal 17 hingga 20 September 2024, lima dosen dari Fakultas Pertanian Universitas Tidar (UNTIDAR) mengikuti pelatihan Analis Sensori Pangan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Para peserta ini berasal dari program studi Gizi dan Teknologi Pangan, yaitu Farida, S.Gz., M.P.H., Muhammad Iqbal Fanani Gunawan, S.T.P., M.Si., Rahayu Wulan, S.Si., M.Si., Soraya Kusuma Putri, S.T.P., M.Sc., dan Martha Arum Nugraheni, S.T.P., M.Gz.

Selama empat hari, para dosen ini mendapatkan pelatihan intensif dari para ahli dan dosen senior Prodi Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University. Materi yang disampaikan mencakup definisi dan urgensi uji sensori serta perannya dalam pengendalian mutu pangan, penentuan ambang batas, dan pengenalan lima rasa, warna, dan tekstur dasar. Selain teori, mereka juga melakukan praktik langsung, seperti seleksi panelis terlatih dengan Ishihara test, uji rasa dasar, uji aroma dasar, dan uji intensity rating.

Pada hari kedua, mereka mempelajari metode dan pembuatan form analisis untuk Affective test, yang meliputi uji rating (acceptance test) dan uji ranking (preference test). Materi ini membantu dalam menentukan apakah suatu produk pangan disukai atau tidak. Selain itu, mereka juga belajar tentang Descriptive test dengan praktik Quantitative Descriptive Analysis (QDA), yang berfungsi untuk mengkuantifikasi deskripsi atribut sensori khusus pada suatu produk pangan. Salah satu dosen berkomentar, “Ternyata, mendeskripsikan rasa itu lebih sulit daripada mendeskripsikan perasaan!”

Hari ketiga, mereka mempelajari metode dan pembuatan form analisis untuk Difference test, yang berguna untuk membedakan produk pangan secara keseluruhan. Praktik yang dilakukan termasuk uji duo trio dan uji segitiga, yang penting saat mengembangkan produk baru yang tidak ingin berbeda signifikan dengan produk awal. Mereka juga mempelajari uji kompetensi persiapan sampel produk analisis sensori dengan mengedepankan Good Manufacturing Practices (GMP). Setelah itu, mereka belajar tentang pengolahan data uji sensori. Hari ketiga ditutup dengan penutupan pelatihan, posttest dengan Quizziz, dan pemberian penghargaan.

Hari keempat diakhiri dengan serangkaian uji kompetensi sertifikasi skema food sensory analyst oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Jaminan Mutu dan Keamanan Pangan. Uji kompetensi dimulai dengan ujian tertulis berupa soal esai sebanyak tujuh soal. Selanjutnya, mereka bertindak sebagai panel leader yang melakukan serangkaian prosedur dalam penyajian sampel, dilanjutkan dengan analisis statistik hasil uji sensori. Uji terakhir adalah wawancara dengan asesor, yang berisi tentang materi yang didapatkan selama tiga hari, serta bagaimana membaca hasil analisis statistik dalam uji sensori.

Pelatihan ini tidak hanya menambah pengetahuan dan keterampilan para dosen, tetapi juga memberikan pengalaman yang menyenangkan dan penuh tawa. Dengan bekal ini, mereka siap untuk menerapkan ilmu yang didapatkan dalam pengajaran dan penelitian di kampus. Seperti yang dikatakan salah satu dosen, “Pelatihan ini seperti makanan lezat, semakin dinikmati, semakin terasa manfaatnya!”

Penulis : Yusnia Diniari