PAMERAN MAKET KARYA MAHASISWA DI GEDUNG KULIAH TERPADU KAMPUS SIDOTOPO UNTIDAR

Magelang – Sepuluh maket Ecopark disusun rapi oleh Mahasiswa Akuakultur semester enam di Selasar lantai 4 Gendung Kuliah Terpadu Sidotopo, Magelang, Senin, (12/6/2023).

Pameran maket Ecopark telah dibuka dan pemeran ini terbuka untuk umum. Pengujung diminta untuk bisa memberikan penilaian pada masing-masing maket.

“Jumlah maket yang tersedia totalnya 10 buah, ini adalah karya mahasiswa Akuakultur yang mengambil mata kuliah Ecopark penerapan pembelajaran Project Based learning. Dengan mengusung konsep Desain Ecopark Bandongan Teaching Farm bertema Zerowaste,” ujar Annisa Novita Sari, S.Pi., S.Pi.  Dosen Ecopark sekaligus Ketua Jurusan Teknologi Peternakan & Perikanan Untidar.

Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana mahasiswa dapat memecahkan masalah dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat mahasiswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dosen atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.

Mahasiswa yang membuat maket sangat antusias dalam menjelaskan proyek yang mereka buat. Dari mulai bercerita dari jalan pengunjung masuk, tempat parkir, keunggulan maket buatannya, pengolahan limbah, cara mengatasi jika air sungai kering, pemanfaatan lahan yang seminimal mungkin agar hasil maksimal.

“Ibu, jangan lupa kasih penilaian atas maket saya, diatas 7 ya bu nilainya, biar nilai mata kuliah ecopark kelompok kami bagus,” rayu Silvi.

Khairul menjelaskan kami harus berpikir keras dalam merancang proyek yang harus kami buat agar masalah yang diberikan oleh Dosen bisa terpecahkan.

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor : Ahmadi (Humas Faperta)