Launching dan Kuliah Umum Program Studi Gizi dengan Tema “Pemahaman Agrokompleks Lokal: Solusi Terintegrasi untuk Ketahanan Pangan dan Gizi yang Berkelanjutan”

Program Studi Gizi Universitas Tidar (UNTIDAR) melaksanakan launching sebagai salah satu Program Studi baru di UNTIDAR. Acara ini dihadirkan dalam bentuk Kuliah Umum yang berjudul “Pemahaman Agrokompleks Lokal: Solusi Terintegrasi untuk Ketahanan Pangan dan Gizi yang Berkelanjutan.” Narasumber utama dalam acara tersebut adalah Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Aziz,Sp.PD,K-GH,FINASIM, Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Si, yang merupakan Wakil Rektor IPB bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan periode 2018-2023 dan juga Guru Besar dalam Bidang Gizi Masyarakat IPB. Selain itu, Farida, S.Gz, M.P.H yang menjabat sebagai Koordinator Program Studi Gizi UNTIDAR, juga turut berperan sebagai pembicara dalam acara tersebut.

Kuliah umum berlangsung pada hari Rabu, 18 Oktober 2023 di Gedung Kuliah Umum (GKU) dr. H.R. Suparsono Universitas Tidar. Acara diawali dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Lilis Hartati, S.Pt., M.P. dan dibuka oleh  Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerja Sama Universitas Tidar, Drs. Giri Atmoko, M.Si., serta dimoderatori oleh Mira Dian Naufalina, S.Gz., M.Gizi. Acara kuliah umum ini dihadiri oleh sekitar 94 mahasiswa baru Program Studi Gizi, 84 mahasiswa baru Program Studi Teknologi Pangan, serta para dosen dan tamu undangan.

Materi awal dalam Kuliah Umum disampaikan oleh Walikota Magelang, dr. H. Muchamad Nur Aziz,Sp.PD,K-GH,FINASIM. Dalam presentasinya, beliau memberikan tanggapan yang positif terhadap pendirian Program Studi Gizi di Fakultas Pertanian, Universitas Tidar. Mengenali kompleksitas masalah gizi yang dihadapi, pemerintah Kota Magelang sadar akan kebutuhan kerja sama yang diperlukan dan menyadari bahwa usaha-usaha yang mandiri tidak akan cukup dalam menangani permasalahan ini dengan efektif. Oleh sebab itu, mereka berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan melibatkan masyarakat lokal di Kota Magelang. Selain itu, Pemkot Magelang mengakui bahwa dengan menerima masukan dan rekomendasi yang disampaikan oleh akademisi dari Program Studi Gizi Universitas Tidar, dapat memberikan kontribusi yang sangat berharga dalam upaya mengatasi masalah gizi. Dr. Aziz telah mengambil langkah awal dengan mengusulkan pertemuan segera antara Dinas Kesehatan Kota Magelang dan Program Studi Gizi UNTIDAR, sebagai tindakan permulaan dalam upaya bersama untuk mengatasi permasalahan gizi yang ada di Kota Magelang.

Prof. Dr. Ir. Drajat Martianto. M.Si., Guru Besar Bidang Gizi Masyarakat IPB, juga memberikan kuliah umum secara online dengan tema “Pemahaman Agrokompleks Lokal: Solusi Terintegrasi Untuk Ketahanan Pangan dan Gizi yang Berkelanjutan.” Konsep agrokompleks lokal, yang merujuk pada pemanfaatan sumber daya pertanian di daerah setempat, dijelaskan sebagai upaya meningkatkan ketersediaan pangan, kesehatan, dan gizi masyarakat, serta pendapatan petani. Penerapan agrokompleks lokal juga mendorong kerjasama antara petani dan industri pangan serta melibatkan partisipasi masyarakat. Dalam skala lebih kecil, masyarakat dapat menerapkan agrokompleks dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran dan bumbu dapur yang sering digunakan. Sisa dedaunan atau makanan yang tidak terpakai dapat dijadikan kompos. Pendekatan ini berpotensi untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan mengurangi biaya konsumsi sebesar Rp. 2.000,- hingga Rp. 4.000,- per hari, yang setara dengan penghematan bulanan sebesar Rp. 60.000,- hingga Rp. 120.000,-.

Farida, S.Gz., M.P.H. sebagai Koordinator Prodi Gizi UNTIDAR, juga memberikan informasi kepada peserta kuliah umum, yang sebagian besar adalah mahasiswa baru Program Studi Gizi, bahwa mereka tidak perlu merasa cemas mengenai peluang pekerjaan setelah menyelesaikan studi. Di Indonesia masih terdapat kekurangan tenaga ahli gizi yang signifikan, dan harapannya adalah bahwa setelah lulus, mahasiswa tidak hanya dapat mengejar karir di bidang gizi, melainkan juga memiliki potensi untuk menjadi pengusaha di sektor gizi.

Penulis : Netta Meridianti Putri, Editor : Mukhodimin.