Workshop Karir dan Kewirausahaan Prodi Gizi Untidar: Membangun Masa Depan dari Sekarang

Magelang, 1 Oktober 2024 – Program Studi Gizi Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Untidar) sukses menyelenggarakan Workshop Karir dan Kewirausahaan di Gedung Kuliah Umum (GKU) Untidar. Kegiatan ini dihadiri oleh 190 mahasiswa yang antusias untuk mendengarkan wawasan karir dan tips menjalankan usaha di bidang gizi dari dua pembicara ternama, yaitu Ineka Andi Tabita, S.Gz, M.P.H, RD., pemilik Livo Diet Center, dan Septian Hari Pratama, S.Gz, Quality Manager PT. Golden Harvest Cocoa Indonesia.

Ineka Andi Tabita memulai sesinya dengan cerita inspiratif mengenai perjalanan karirnya. Sebagai pemilik Livo Diet Center, sebuah klinik konsultasi diet yang sedang berkembang, ia menjelaskan bagaimana memulai karir di bidang gizi sejak menjadi mahasiswa S1. “Menentukan langkah sejak awal itu penting,” ujar Ineka. Ia menekankan pentingnya magang dan pengalaman kerja lapangan yang bisa membentuk profesionalisme sejak dini.

Selama kuliah, Ineka aktif dalam berbagai kegiatan dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk belajar di luar kelas. “Waktu itu saya pikir, gimana caranya bisa lebih dari sekadar lulus kuliah. Saya ingin berkembang, belajar lebih banyak, dan membangun jaringan,” katanya. Ia pun berbagi tips tentang bagaimana memanfaatkan jejaring alumni, mengikuti organisasi profesi, dan terus memperbarui ilmu gizi melalui seminar dan pelatihan.

Ineka juga membahas bagaimana lulusan gizi bisa membuka peluang karir di berbagai sektor, mulai dari klinik kesehatan, rumah sakit, hingga menjadi konsultan diet. “Jangan hanya terpaku pada satu jalur, eksplorasi sebanyak mungkin peluang, dan yang paling penting adalah menjaga kredibilitas profesional sebagai ahli gizi,” tegasnya.

Sesi kedua diisi oleh Septian Hari Pratama, seorang Quality Manager di PT. Golden Harvest Cocoa Indonesia, sebuah perusahaan besar di bidang industri pangan. Septian mengajak para peserta workshop untuk memahami lebih dalam tentang pentingnya sistem keamanan pangan dalam dunia industri.

Menurut Septian, keamanan pangan bukan hanya soal mematuhi regulasi, tapi juga memastikan konsumen menerima produk yang berkualitas dan aman. “Di industri, kami tidak main-main soal keamanan pangan. Setiap tahapan produksi diawasi dengan ketat, dan sebagai ahli gizi, kalian bisa terlibat langsung dalam pengawasan tersebut,” jelasnya. Septian membahas beberapa sistem keamanan pangan yang harus dipahami oleh calon lulusan gizi, seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) dan GMP (Good Manufacturing Practices).

Lebih dari itu, Septian juga membuka wawasan mahasiswa mengenai peluang berwirausaha di bidang pangan. Dengan latar belakang ahli gizi, mahasiswa sebenarnya memiliki kemampuan unik untuk menciptakan produk pangan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Kalian bisa menjadi pengusaha, bukan hanya bekerja di perusahaan. Mengembangkan produk berbasis gizi itu sangat menjanjikan, apalagi sekarang tren makanan sehat semakin diminati,” tambahnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa dapat langsung bertanya kepada para pembicara mengenai hal-hal praktis seputar karir dan wirausaha. Banyak dari mereka yang meminta tips lebih lanjut mengenai langkah konkret yang harus diambil untuk memulai karir atau usaha setelah lulus.

Dengan diadakannya workshop ini, diharapkan para mahasiswa Prodi Gizi semakin siap menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan dan peluang. Sebagai generasi muda, mereka didorong untuk terus menggali potensi, belajar, dan berinovasi. Fakultas Pertanian, khususnya Program Studi Gizi, berkomitmen untuk terus mendukung mahasiswa dalam mengembangkan karir mereka melalui kegiatan serupa di masa mendatang.

Penulis : Yusnia Diniari