Coaching Program P2MW dan PPK Ormawa: Menyemangati Ide dan Pengembangan Bisnis Mahasiswa

Pada Jumat, 13 Desember 2024, Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Tidar menyelenggarakan Coaching Program P2MW dan PPK Ormawa yang sangat dinantikan oleh mahasiswa. Di bawah bimbingan pemateri yang kompeten, acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para peserta mengenai bagaimana menjalankan usaha dan proyek berbasis masyarakat dengan sukses.

Ageli Ana dan Fadhila Unsa R. yang mewakili program P2MW, memulai dengan menjelaskan dua tahap usaha yang ada dalam program ini. Tahap pertama adalah tahap awal, yang lebih berfokus pada merancang usaha yang solid, sementara tahap kedua adalah tahap bertumbuh, di mana usaha yang sudah ada akan dikembangkan lebih lanjut.

Setiap kelompok, yang berpartisipasi dalam program ini, hanya diperbolehkan memilih satu tahap dan satu kategori usaha saja. Kategori usaha yang ditawarkan pun beragam, antara lain Makanan dan Minuman, Budidaya, Industri Kreatif, Seni, dan Budaya, Jasa, Perdagangan, dan Pariwisata, Manufaktur dan Teknologi Terapan serta Bisnis Digital.

Menariknya, meskipun banyak kategori, pemilihan yang tepat adalah kunci untuk menciptakan usaha yang dapat berkembang dengan baik. Dalam P2MW, penilaian dibedakan menjadi dua jenis: non-digital dan digital.

Tidak hanya kriteria yang menarik, tetapi pendanaan pun terbagi dua tahap: Tahap Awal dengan maksimal 15 juta rupiah, dan Tahap Bertumbuh dengan maksimal 20 juta rupiah. Hal yang harus diperhatikan, usaha yang diikutkan dalam P2MW harus merupakan usaha pribadi dan bukan sekadar menjadi reseller atau pembelian bagi hasil.

Pada sesi selanjutnya, Filmada Ocky Saputra, M. Eng, berbagi pengetahuan mengenai Coaching PPK Ormawa. Program ini memberikan pelatihan kepada pengurus Ormawa untuk mempersiapkan mereka dalam merancang dan melaksanakan kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama di desa-desa yang membutuhkan perhatian.

PPK Ormawa mencakup 14 topik, namun hal yang perlu dicatat adalah pentingnya pemilihan desa yang dapat dijangkau dengan mudah. Untuk desa yang lebih jauh, dengan jarak lebih dari 100 km dari kampus, pengurus Ormawa diharuskan tinggal di desa tersebut untuk memastikan keberlangsungan program.

Tahap Perencanaan: Pemilihan desa yang tepat dan pengumpulan informasi hasil survey serta FGD dengan tokoh masyarakat. Tim pelaksana juga harus menyusun proposal sesuai sistematika panduan.

Tahap Pelaksanaan: Berkoordinasi dengan Ormawa, membangun relasi antar kelompok desa, serta menjalin kemitraan eksternal yang berguna untuk kelangsungan program.

Tahap Evaluasi: Mengukur pencapaian dan indikator keberhasilan, serta memberikan laporan secara periodik kepada tokoh masyarakat dan Ormawa.

Tahap Pasca Program: Fokus pada keberlanjutan program, dengan merancang kelembagaan dan SDM untuk memastikan kelangsungan usaha yang sudah dibangun.

Salah satu kegiatan penting dalam program ini adalah bedah proposal, di mana para peserta diajak untuk menganalisis dan memperbaiki proposal mereka agar lebih matang dan siap untuk diimplementasikan. Dengan adanya coaching seperti ini, para mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan ide dan bisnis mereka menjadi lebih terstruktur dan memiliki peluang untuk berkembang lebih besar.

Dengan adanya Coaching Program P2MW dan PPK Ormawa, para peserta tidak hanya diajarkan cara memulai dan mengembangkan bisnis, tetapi juga pentingnya pemikiran yang berkelanjutan dalam setiap proyek yang mereka jalankan. Tentu saja, pemilihan usaha yang tepat, pengelolaan yang baik, serta kemitraan yang kokoh akan menjadi kunci untuk kesuksesan. Diharapkan, program seperti ini dapat melahirkan pengusaha muda yang tidak hanya kompeten, tetapi juga punya semangat untuk mengabdi pada masyarakat sekitar.