Pelatihan dan Uji alat Laboratorium Kuliner Prodi Gizi, Memasak dengan Teknologi Canggih

Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gedung Lab Rekayasa Universitas Tidar (UNTIDAR) menjadi saksi dari sebuah kegiatan penting yang akan membawa pengalaman kuliner mahasiswa ke tingkat berikutnya. Prodi Gizi Fakultas Pertanian (FAPERTA) UNTIDAR mengadakan pelatihan khusus untuk seluruh dosen mereka, berkolaborasi dengan PT Nayati, perusahaan terkemuka di bidang peralatan dapur profesional. Pelatihan ini bukan hanya sekadar sesi teknis biasa, tetapi sebuah langkah penting untuk memastikan bahwa mahasiswa Prodi Gizi bisa menikmati fasilitas lab kuliner terbaru dengan standar keamanan dan efisiensi tertinggi.

Para dosen Prodi Gizi berkumpul di lab kuliner yang baru saja selesai dibangun. Lab ini adalah impian yang akhirnya menjadi nyata, tempat di mana para calon ahli gizi akan belajar dan bereksperimen dengan makanan dalam kondisi yang mendekati kenyataan di industri kuliner. Namun, seperti halnya dengan segala teknologi baru, peralatan canggih di lab ini memerlukan pemahaman mendalam agar dapat digunakan dengan optimal dan aman. Di sinilah PT Nayati berperan.

Tim dari PT Nayati, yang sudah berpengalaman dalam menyiapkan berbagai dapur profesional, memulai pelatihan dengan memperkenalkan peralatan utama yang ada di lab kuliner. Mulai dari kompor yang terintegrasi dengan wastafel, oven dengan sistem keamanan dobel, hingga kulkas dan exhouse fan yang dilengkapi teknologi terkini, semuanya diulas secara mendalam.

Mari kita mulai dengan salah satu alat paling penting di dapur, kompor. Namun, ini bukan sembarang kompor. Dirancang untuk keperluan profesional, kompor di lab kuliner UNTIDAR tidak hanya sekadar alat untuk memasak. Kompor ini terintegrasi langsung dengan wastafel, sehingga memudahkan para pengguna dalam mengolah bahan makanan tanpa perlu berpindah tempat. Bayangkan betapa praktisnya, bukan?

Untuk mengoperasikan kompor ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, tombol kompor harus ditekan untuk membuka gas, dan api dinyalakan dengan pematik yang diatur dengan memutar tombol ke kiri untuk mengatur besar kecilnya api. Ada sistem keamanan tambahan yang membuat kompor ini lebih aman digunakan: jika sistem pematik api tidak diaktifkan, api tidak akan menyala besar, sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalkan.

Namun, meskipun canggih, kompor ini tetap membutuhkan perawatan yang cermat. Jangan sampai terkena air, gula, atau minyak karena bisa merusak performanya. Setelah digunakan, burner kompor harus dibersihkan ketika sudah dingin, dan peralatan lainnya bisa dibersihkan dengan kanebo atau lap kering. Jika ingin tampil mengkilap, para dosen disarankan menggunakan parafin cair. Tetapi, hindari cairan asam seperti HCL yang bisa merusak permukaan kompor.

Beranjak dari kompor, tim Nayati kemudian memperkenalkan oven yang digunakan di lab kuliner ini. Dibuat dengan teknologi dobel lock, oven ini menawarkan keamanan ekstra. Ini penting karena keselamatan di dapur adalah prioritas utama, apalagi ketika bekerja dengan suhu tinggi. Namun, dengan sistem keamanan tambahan ini, siapa pun yang menggunakannya bisa merasa lebih tenang.

Oven ini juga dilengkapi dengan tray berukuran 60×40 cm, yang bisa disusun hingga lima tingkat. Ini memungkinkan para dosen dan mahasiswa untuk memanggang berbagai macam bahan dalam jumlah besar sekaligus. Namun, ada hal penting lainnya yang harus diingat: oven ini memerlukan regulator gas khusus tanpa gotri, berbeda dengan regulator yang biasa digunakan di rumah. Oleh karena itu, pemasangan dan penguncian gas harus dilakukan dengan benar agar oven dapat berfungsi dengan optimal dan aman.

Tidak lengkap rasanya membahas dapur tanpa memperhatikan sirkulasi udara. Di lab kuliner UNTIDAR, sirkulasi udara dijaga dengan menggunakan exhouse fan yang dipasang tepat di atas kompor. Tapi, ini bukan exhouse fan biasa—dilengkapi dengan layar sentuh dan sensor gerak, alat ini bisa dinyalakan dan dikontrol hanya dengan satu sentuhan atau bahkan hanya dengan gerakan tangan.

Dengan teknologi ini, lab kuliner menjadi lebih nyaman dan aman, karena asap dan bau dari proses memasak bisa segera dihilangkan. Suasana dapur pun tetap bersih dan nyaman, memungkinkan mahasiswa untuk fokus pada kegiatan praktikum mereka tanpa terganggu oleh lingkungan yang kurang kondusif.

Pelatihan ini juga mengulas dua kulkas side by side yang ada di lab kuliner. Kulkas ini dirancang dengan dua fungsi berbeda: satu sebagai chiller dan satu lagi sebagai freezer. Suhu chiller diatur pada 5°C, sementara freezer mampu mencapai suhu terendah hingga -13°C. Ini sangat ideal untuk menyimpan berbagai bahan makanan dengan aman, baik yang akan digunakan dalam waktu dekat maupun yang perlu disimpan untuk jangka panjang.

Namun, seperti halnya peralatan lainnya, kulkas ini memerlukan perawatan dan pengecekan rutin. Salah satu hal yang diajarkan dalam pelatihan ini adalah cara memeriksa kekuatan tray penyimpanan. Tray yang tidak terpasang dengan baik bisa menimbulkan masalah saat menyimpan bahan atau alat dapur, jadi pengecekan ini sangat penting untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Komponen terakhir yang diperkenalkan dalam pelatihan ini adalah wastafel yang terintegrasi dengan grease trap. Fitur ini dirancang untuk menangkap kotoran, seperti sisa makanan dan minyak, sehingga memudahkan proses pembersihan. Lab kuliner ini juga dilengkapi dengan sistem pembuangan yang langsung terhubung ke tempat sampah, membuat dapur tetap bersih dan higienis.

Namun, ada satu aturan penting yang tidak boleh dilupakan: wastafel ini tidak boleh digunakan untuk mencuci kain pel atau kain lap. Ini adalah langkah preventif untuk menjaga kebersihan alat dan mencegah kerusakan pada peralatan dapur yang ada.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis kepada para dosen Prodi Gizi, tetapi juga menegaskan komitmen UNTIDAR untuk menyediakan fasilitas terbaik bagi mahasiswanya. Dengan peralatan canggih dari PT Nayati, mahasiswa diharapkan bisa belajar dengan lebih efektif dan aman, mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi dunia kerja yang penuh tantangan.

Melalui pelatihan ini, Prodi Gizi FAPERTA UNTIDAR menunjukkan bahwa mereka tidak main-main dalam mempersiapkan fasilitas dan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan teknologi mutakhir dan komitmen terhadap pendidikan yang berkualitas, lab kuliner ini diharapkan menjadi salah satu aset terbaik dalam mendukung pembelajaran dan penelitian di bidang gizi.

Jadi, jika kamu adalah mahasiswa Prodi Gizi UNTIDAR, bersiaplah untuk belajar dengan peralatan yang bukan hanya canggih, tetapi juga dirancang dengan perhatian penuh terhadap keamanan dan efisiensi. Siapa tahu, dengan semua pengetahuan dan fasilitas yang tersedia, Anda bisa menjadi salah satu ahli gizi yang paling inovatif di masa depan!

Penulis : Yusnia Diniari