Laporan Khusus FIND4S DI BELGIA; Kegiatan Hari ke-7

Ghent, Belgia – Rabu, 21 Mei 2025Delegasi Program Studi S1 Teknologi Pangan Universitas Tidar (UNTIDAR) melanjutkan rangkaian kegiatan FIND4S Study Visit hari ketujuh di KU Leuven, Ghent, Belgia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program konsorsium internasional FIND4S (Food and Nutrition Development for Sustainable Society) yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas perguruan tinggi Indonesia dalam sistem pangan berkelanjutan. Proyek FIND4S sendiri didukung oleh pendanaan dari Erasmus+ Uni Eropa, dan melibatkan konsorsium 11 perguruan tinggi, terdiri dari tujuh universitas di Indonesia serta empat mitra dari Eropa. Universitas tersebut adalah Katholieke Universiteit (KU) Leuven, University College Dublin (UCD), University of Applied Sciences Anhalt, Católica Portuguesa (UCP), Universitas DIponegoro (UNDIP), Universitas Tidar (UNTIDAR). Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Universitas Nasional Karang Turi (UNKARTUR) Semarang, Universitas Semarang (USM), Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), dan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kapasitas pendidikan tinggi di bidang sistem pangan berkelanjutan berbasis data, serta memperkuat jejaring kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan industri

Hari ketujuh diawali dengan pemaparan oleh Prof. Tim Reuter dari University of Applied Sciences Anhalt tentang “Farm to Fork Sustainability”, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Ronald Halim, Ph.D. dari UCD tentang “Bisnis Model Canvas”, sesi ketiga dilanjutkan oleh Sharon O’rouke, Ph.D. dari UCD juga tentang “Carbon and Sustain Ability”, dan sesi terakhir adalah pemaparan dari Ana Maria Gomes. Ph.D.dari UCP tentang “Functional Food and Nutrition”.

Di tengah tantangan global terhadap perubahan iklim, kelangkaan sumber daya alam, dan meningkatnya populasi dunia, isu keberlanjutan pangan (food sustainability) menjadi semakin penting. Farm to fork sustainability atau keberlanjutan dari pertanian hingga meja makan adalah pendekatan yang menghubungkan seluruh rantai pasokan pangan, mulai dari proses produksi di lahan pertanian hingga konsumsi akhir oleh konsumen. “Farm to fork sustainability adalah konsep penting dalam mencapai food sustainability yang lebih luas. Dengan mengimplementasikan keberlanjutan di setiap tahap rantai pasokan pangan, kita dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, meningkatkan ketahanan pangan, dan menciptakan sistem pangan yang lebih adil dan ramah lingkungan. Kampus sebagai institusi pendidikan memiliki peran strategis dalam mengedukasi generasi mendatang untuk lebih sadar akan pentingnya keberlanjutan pangan, sekaligus menjadi contoh dalam menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari” ujar Iqbal.

Keberlanjutan pangan atau food sustainability merupakan isu penting yang tidak hanya berkaitan dengan bagaimana kita menghasilkan dan mengonsumsi pangan, tetapi juga bagaimana model bisnis, emisi karbon, dan inovasi dalam bidang nutrisi memainkan peranannya. “Business Model Canvas membantu merancang model bisnis yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam sektor pangan, dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dari mulai produksi hingga konsumsi. Pengurangan emisi karbon menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan, mengingat dampaknya terhadap perubahan iklim dan ekosistem. Pangan fungsional (functional food) mendukung keberlanjutan dengan menyediakan pilihan pangan yang sehat, bergizi, dan dihasilkan melalui metode yang ramah lingkungan” ujar Bayu.

Kegiatan Study Visit Day 7 ini membuat Program Studi S1 Teknologi Pangan UNTIDAR semakin memahami bahwa banyak rantai dan elemen yang harus dipahami dan diupayakan dalam sistem pangan berkelanjutan (food sustainability) di Indonesia.