FAKULTAS PERTANIAN MEMBUKA TIGA PROGRAM STUDI BARU, TEKNOLOGI PANGAN, GIZI DAN AGRIBISNIS
Fakultas Pertanian Universitas Tidar membuka tiga program studi (prodi) baru untuk jenjang pendidikan sarjana. Tiga prodi baru tersebut adalah Agribisnis, Teknologi Pangan dan Gizi. Penambahan prodi ini menjadikan pilihan prodi di Fakultas Pertanian menjadi bertambah di Tahun Ajaran 2023/2024.
Program studi Gizi dibuka berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 242/E/O/2023 tentang izin Pembukaan Program Studi Gizi Program Sarjana pada tanggal 07 Maret 2023.
Farida, MPH. salah satu dosen Gizi menuturkan bahwa “Belajar tentang gizi itu mengenai kandungan makanan yang kita makan, atau kandungan minuman yang kita minum, yang semua itu ternyata menunjang kesehatan, kecantikan dan kebugaran kita. Selain itu, berapa lama usia kita salah satu faktornya tergantung dari apa yang kita makan.
.
Mata kuliah yang dipelajari dalam program studi gizi antara lain dasar-dasar ilmu kesehatan, anatomi, fisiologi, patofisiologi, etetika, ekonomi pangan dan gizi, serta kewirausahaan. Setelah selesai kuliah, lulusan gizi bisa bekerja sebagai ahli gizi di beberapa instansi kesehatan, perencana kesehatan, asisten peneliti ataupun wirausaha.
Program studi baru yang kedua yaitu teknologi pangan. Menurut Muhammad Iqbal Fanani Gunawan, S.TP., M.Si. salah satu dosen teknologi pangan mengatakan bahwa teknologi pangan berfokus pada tanaman pangan yang akan dibentuk menjadi bahan pangan intermediet berupa bumbu atau tepung. Bisa juga dibentuk menjadi makanan yang biasa dijual di Waralaba. Selain itu, teknologi pangan juga memastikan makanan tersebut aman untuk dikonsumsi dan enak.
Mata kuliah yang diajarkan mengacu pada standar pembelajaran teknologi pangan yang ditetapkan oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia yang didalamnya antara lain belajar tentang kimia dan biokimia pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses pangan, serta kewirausahan.
Lulusan teknologi pangan nantinya bisa mengabdikan diri sebagai ilmuan pangan, ASN, BPOM, LPPOM, dan staf teknologi pangan seperti pada perusahaan makanan sebagai staf quality control atau staf research dan development atau staf produksi atau bahkan mereka bisa menjadi pengusaha.
Selanjutnya Menurut Dr. Ir. Sri Hidayati, M.P, mengenai salah satu prodi baru di FAPERTA yaitu Agribisnis, beliau menjelaskan Agribisnis berasal dari kata Agri yang berarti pertanian dan Bisnis yang berarti sesuatu untuk meraih keuntungan. Jurusan ini mengupas tentang bisnis di bidang pertanian atau segala sesuatu yang menunjang di bidang pertanian dari hulu sampai hilir. Mata kuliah pada prodi ini salahsatu diantaranya belajar tentang bisnis, manajeman pengambilan keputusan, tehnis pertanian. Selain itu, beliau menjelaskan bahwa pertanian disini secara umum baik pertanian, peternakan, perikanan, maupun perkebunan.
Beberapa mata kuliah di prodi Agribisnis akan bersinggungan teknologi pangan dan gizi maupun lainnya. Selain itu, belajar tentang manajemen agribisnis, manajemen sumber daya manusia, manajemen sumber daya alam, ekonomi manajerial, komunikasi, serta teknologi untuk memasarkannya.
Opsi lapangan pekerjaan lulusan agribisnis sangatlah luas, diharapkan lulusan agribisnis bisa menjadi bos bukan pekerja karena mereka sudah dididik menjadi manajer, perencana, pengambil keputusan ataupun mereka bisa bekerja di Swasta ataupun menjadi Pegawai Pemerintah.
Direncanakan mahasiswa yang mengambil jurusan Agribisnis masa studinya tidak lebih dari 4 tahun. Karena kurikulum di prodi Agribisnis disusun untuk mendukung mahasiswa lulus lebih cepat. (RN/Ahm-Humas Faperta)