Coaching Penyusunan Proposal PKM 2025: Siapkan Ide Kreatif, Raih Pendanaan!

Fakultas Pertanian Universitas Tidar (Faperta) mengadakan Coaching Penyusunan Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pendanaan 2025 di Ruang Kelas Gedung Laboratorium Rekayasa Untidar Kampus Sidotopo, Jumat (6/12).

Acara ini dihadiri oleh 105 mahasiswa dari berbagai program studi di Faperta. Dengan menghadirkan Dr. Sukinah, M.Pd. sebagai pemateri, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas proposal mahasiswa agar dapat bersaing dalam mendapatkan pendanaan.

Dalam penyusunan proposal PKM, penting untuk melibatkan anggota lintas angkatan. Selain itu, bidang keilmuan dari setiap anggota harus relevan dengan judul yang diangkat. Hal ini menjadi penunjang utama dalam membangun substansi proposal yang kuat.

Dr. Sukinah juga menekankan bahwa penguasaan isi proposal menjadi salah satu indikator penilaian penting dari reviewer. Sebuah proposal yang terlihat matang tidak hanya ditentukan oleh ide inovatif tetapi juga oleh kemampuan tim untuk mempresentasikan substansi dengan baik.

Berdasarkan pengalaman, banyak peserta yang gagal lolos pendanaan PKM karena tidak memahami panduan (guide book) atau membuat kesalahan kecil, seperti penamaan file yang tidak sesuai. Hal-hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi sangat berpengaruh dalam proses seleksi.

Tahapan untuk menciptakan proposal PKM yang unggul dimulai dari eksplorasi ide. Pemateri menyarankan mahasiswa untuk fokus pada:

1. Permasalahan aktual yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Inovasi yang menawarkan solusi baru.

3. Kolaborasi lintas bidang untuk memperkuat ide.

4. Kreativitas dalam menggagas hal-hal unik.

5. Kebaharuan ide yang belum pernah diimplementasikan.

Selain itu, teknik seperti mind mapping, diskusi kelompok, serta pendampingan intensif oleh dosen menjadi langkah strategis untuk memperkaya ide dan memperjelas arah proposal.

PKM Pendanaan terdiri dari delapan bidang antara lain; PKM Riset Eksakta (PKM-RE), PKM Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM-PM), PKM Penerapan Iptek (PKM-PI), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Karya Inovatif (PKM-KI) dan PKM Video Gagasan Konstruktif (PKM-VGK).

Sementara itu, PKM Insentif mencakup PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM-GFT).

Program ini direncanakan akan berlangsung selama 3-4 bulan. Dalam periode tersebut, mahasiswa akan didorong untuk mengembangkan ide, melaksanakan proyek, hingga menyusun laporan hasil kerja. Peran dosen pendamping sangat krusial dalam memastikan tiap tahap berjalan sesuai dengan panduan.

Acara coaching ini menjadi pengingat bagi mahasiswa agar tidak hanya sekadar menyiapkan proposal, tetapi juga memastikan setiap detailnya sesuai dengan panduan resmi. Dengan begitu, peluang untuk mendapatkan pendanaan bisa lebih besar. Dr. Sukinah berharap mahasiswa Faperta dapat mengoptimalkan kesempatan ini.

Melalui coaching ini, mahasiswa Universitas Tidar diharapkan mampu menghasilkan proposal PKM yang berkualitas, tidak hanya untuk pendanaan tetapi juga sebagai langkah awal menuju kontribusi nyata bagi masyarakat.