PRODI AGRIBISNIS GELAR LOKAKARYA UNDANG STAKEHOLDER TINJAUAN KURIKULUM

Magelang – Selasa (23/5) Fakultas Pertanian telah melakukan lokakarya secara hibryd membahas tinjauan struktur kurikulum prodi baru Agribisnis yang akan berjalan semester depan. Lokakarya ini dihadiri oleh 6 dosen Agribisnis dan beberapa dosen dari prodi lain. Turut hadir dalam kegiatan ini sebagai nara sumber dari Duta Petani Milenial Young Ambassador di Yess Programme CEO CIPTA VISI GROUP Rayndra Syahdan Mahmudin, S.ST., M.MA. dan Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas, S.P., M.MA.

 Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., Dekan Fakultas Pertanian, menyampaikan terima kasih kepada tim penyusun. “Silahkan bapak dan ibu yang hadir dapat memberi masukan, sehingga rancangan kurikulum ini akan semakin baik. Kurikulum merupakan salah satu persyaratan penting untuk pembukaan Prodi Agribisnis. Harapannya, kurikulum dirancang agar mahasiswa lulus tepat waktu, sehingga mahasiswa bisa lulus saat semester 7 atau 8.” ungkap Joko Sutrisno.

Rancangan kurikulum prodi baru ini dipaparkan oleh salah satu dosen Agribisnis, Wike Oktasari, S.P, M.Sc., “Prodi Agribisnis sudah mendapatkan izin pembukaan pada bulan Februari 2023. Diharapkan mahasiswa prodi Agribisnis bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu pada semester 7 atau 8.  Semester 1-5 mahasiswa belajar mata kuliah wajib, semester 6-7 mahasiswa mengambil mata kuliah pilihan atau MBKM. Ada 9 jenis MBKM yang nantinya akan ditawarkan dalam prodi Agribisnis.”

Sementara Rayndra Duta Petani Milenial memberikan masukan agar kurikulum agribisnis lebih banyak praktik dan mengamati kondisi real yang ada dalam masyarakat. Mahasiswa perlu dibekali mengenal potensi wilayah berupa kearifan lokal, berlatih berkomunikasi dengan pihak yang terkait, lebih banyak menganalisis, dan memecahkan masalah. Kegiatan praktik dalam mata kuliah koperasi dan kelembagaan perlu ditambahkan karena pengalaman dan ilmu harus berjalan sejajar. Adanya mata kuliah tentang bisnis plan juga penting pada zaman sekarang, hal ini bisa melalui canva, youtube, tiktok, maupun media sosial lainnya untuk menaikkan branding.”

Menurut Ade, “Mengelola SDM Manajemen harusnya diberikan diawal-awal semester”. Bisa dilihat dari isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat dengan banyaknya petani bubar dengan alasan manajemen SDM, latahnya petani dalam menanam komoditas seperti harga mahal mereka berbondong-bondong menanam. Selain itu lahan pertanian yang semakin berkurang khususnya di Magelang yang banyak berubah menjadi tempat pariwisata, mengingat Magelang adalah wilayah agribisnis, subsidi pupuk yang berkurang, serta banyaknya usaha kuliner dan kafe tetapi kurangnya pemasok untuk bahan bakunya.

Penulis : Rachmi Nurhardini,  Editor    : Ahmadi – (Humas Faperta)

 

PRAKTIKUM LAPANG AKUAKULTUR : MENGENAL DESALINASI DI MARIENE SCIENCE TECHNO PARK (MSTP) TELUK AWUR

Jepara – Sabtu (20/5), Mahasiswa prodi Akuakultur Jurusan Teknologi Peternakan dan Perikanan Universitas Tidar melakukan kunjungan lapang praktikum di Mariene Science Techno Park (MSTP) Teluk Awur UNDIP Kampus Jepara, Jawa Tengah. Kegiatan ini diikuti oleh 95 peserta dan didampingi dosen Manajemen Air Payau dan Laut, yaitu Waluyo, S. Si., M.Si. Supervisor Sumber Daya Biro Umum dan keuangan, Ridhuwan, S.Si., M.M., menyambut langsung kedatangan seluruh mahasiswa di MSTP dan mengucapkan terima kasih telah menjadikan MSTP sebagai tujuan kunjungan praktikum.

MSTP Undip terletak di area pantai Jepara dengan luas sekitar 52 hektar. MSTP Undip telah dimanfaatkan sebagai area pembudidayaan udang, gedung kuliah, hutan mangrove serta embung yang digunakan untuk pemanenan air laut untuk dijadikan air payau, sehingga dapat digunakan untuk budidaya Udang. Embung tersebut berfungsi untuk desalinasi atau tempat penurunan salinitas sebelum digunakan untuk budidaya udang. Unit Desalinasi Air Payau ini dibangun untuk mengkonversi air payau menjadi air minum, serta untuk dialirkan dibeberapa spot di track mangrove. Unit ini terdiri dari beberapa bagian yaitu tangki penampungan air payau, sand filter, carbon filter, microfiltration, reverse osmosis, dan UV sterilizer. Unit desalinasi air payau ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait bagaimana upaya yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan air tanah dan menggunakan air permukaan dalam hal ini air payau sebagai sumber air untuk kehidupan sehari-hari.

Menurut Waluyo, praktikum lapang kali ini akan mempelajari tentang beberapa hal penting diantaranya manajemen tambak, pengambilan sampel kualitas air, pengolahan limbah, jenis-jenis komoditas udang, dan sistem budidaya hingga aspek ekonomi budidaya udang. Kegiatan ini diharapkan membuat mahasiswa lebih dekat dan memahami tehnik budidaya air payau serta paham pemasarannya. Hal ini tentunya sangat mendukung visi Untidar “Unggul Dalam Kewirausahaan”.

Dalam praktikum lapang ini mahasiswa akuakultur diajari teknik budidaya air payau khususnya udang. Sustainable Shrimp Farming adalah site tambak udang Vanamei yang berada di kawasan Marine Science Techno Park Teluk Awur. Tambak udang ini merupakan hasil hilirisasi penelitian-penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen Undip. Tambak intensif di MSTP dilaksanakan melalui penerapan sistem budidaya dengan kepadatan tinggi dan pemenuhan daya dukung lingkungannya, termasuk penggunaan air yang teresirkulasi. Hal ini selaras dengan tujuan SDGs 2 yaitu tanpa kelaparan serta SDGs 3 terkait kesehatan yang baik dan kesejahteraan, SDGs 6 yaitu air bersih dan sanitasi, SDGs 7 penyediaan energi bersih dan terjangkau, SDGs 8 pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, SDGs 9 insfrastruktur dan inovasi serta SDGs 14 kehidupan di bawah laut.

Kolam yang ada di MSTP ini terdiri dari 2 macam bentuk yaitu kolam bundar dan kotak, serta kolam kolam terpal untuk produksi. Semuanya memiliki fungsi untuk pengembangan dan produksi udang yang berkualitas. Teknologi penanganan limbah di MSTP UNDIP sudah berkembang dengan menggunakan bioindikator, yaitu penggunaan ikan nila dan bandeng. Selain itu, untuk mendukung pengembangan budidaya, MSTP Undip menjalin kerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI serta beberapa lembaga riset serta badan usaha. Kerjasama tersebut diantaranya untuk menciptakan kolam milenial sehingga akan meningkatkan produksi serta menumbuhkan jiwa wirausaha. Terkait budidaya air payau, mahasiswa Akuakultur Untidar berkesempatan untuk mempelajari instalasi limbah, pembenihan udang, pembesaran udang hingga manejemen kualitas air.

Penulis : Erlina/Rachmi Nurhardini,  Editor    : Ahmadi – (Humas Faperta)

 

 

 

 

 

KULIAH PRAKTISI : PENTINGNYA DOKUMEN LINGKUNGAN KETIKA MELAKUKAN USAHA UNTUK MELINDUNGI EKOSISTEM

Magelang – Jumat (12/5) Fakultas Pertanian kembali menyelenggarakan kuliah praktisi, dengan menghadirkan narasumber Budi Waluyo, S.Kom dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Kuliah Terpadu Kampus Sidotopo Untidar. Dalam kuliah praktisi ini terdapat pemaparan dan tanya jawab yang menarik sehingga dapat menambah wawasan yang membuka pikiran mahasiswa mengenai gambaran karir pekerjaan serta perizinan usaha setelah lulus kuliah nanti.

Dalam pemaparannya Budi Waluyo memberikan materi berkaitan dengan dokumen lingkungan. Beliau menjelaskan setiap pendirian bangunan/usaha harus memiliki perizinan mengenai dokumen lingkungan. Hal ini karena pendirian bangunan akan mempengaruhi ekosistem disekitarnya. Dokumen lingkungan yang terkait dengan regulasi ataupun perizinan lingkungan hidup dibagi menjadi 3 yaitu AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), UKL UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup), SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup).  Perbedaan AMDAL, UKL-UPL dan SPPL dapat ditelaah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan adalah kajian mengenai dampak penting pada Lingkungan Hidup dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untuk digunakan sebagai prasyarat. AMDAL digunakan untuk rencana usaha yang memiliki dampak penting pada lingkungan hidup. Selain itu, rencana usaha yang berlokasi di dalam hutan lindung atau berbatasan dengan hutan berpotensi mengubah bentuk lahan dan bentang alam, mengeksploitasi sumber daya alam, menimbulkan pencemaran atau kerusakan alam, dan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam. Mekanisme penyusunan AMDAL lebih kompleks dibandingkan mekanisme penyusunan pada UKL-UPL dan SPPL. Hal tersebut tidak lain dan tidak bukan berdasar dampak lingkungan yang akan timbul oleh rencana usaha nantinya. Rencana usaha yang wajib AMDAL karena kegiatan usahanya memiliki resiko dan pengaruh yang besar untuk perubahan struktur alam dan lingkungan. Olehnya maka mekanisme penyusunan AMDAL melibatkan tim ahli dan komisi penilai AMDAL.

Selain itu, UKL UPL merupakan singkatan dari  Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup yaitu rangkaian proses pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Hidup yang dituangkan dalam bentuk standar untuk digunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusan serta termuat dalam perizinan berusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah. Usaha skala menengah yang rencana usahanya tidak memiliki dampak secara langsung pada lingkungan dapat mengajukan izin lingkungan berupa UKL-UPL. Adapun kriteria usaha yang wajib mengurus UKL-UPL diatur langsung oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mekanisme penyusunan UKL-UPL berbeda-beda. Ada daerah yang mewajibkan pelaku usaha untuk memberikan presentasi atau ekspose pada UKL-UPL miliknya sebelum dikeluarkannya surat rekomendasi. SPPL (Surat Pernyataan Kesanggupan pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup) adalah  pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha. Pengurusan SPPL dilakukan bagi rencana usaha yang tidak memiliki dampak penting terhadap lingkungan dan tidak termasuk dalam kriteria wajib UKL-UPL. Adapun rencana usaha yang berdampak tidak penting dilihat dari skala usahanya yang kecil hingga menengah. Mekanisme penyusunan SPPL jauh lebih mudah karena hanya dengan mengisi form dan mendaftarkannya ke instansi lingkungan hidup yang ada.

Dengan adanya kegiatan kuliah praktisi ini, mahasiswa dapat lebih mengenal berbagai perizinan pendirian usaha baik dibidang pertanian maupun bidang lainnya. Hal tersebut tentunya sangat berguna dan bermaanfaat bagi mahasiswa sehingga dapat menjadi bekal saat mereka lulus dan terjun kemasyarakat.

Penulis : Rachmi Nurhardini,  Editor    : Ahmadi – (Humas Faperta)

SILVI FATIKA WULANDARI JUARA 1 PILMAPRES UNTIDAR 2023, SEORANG MAHASISWI S1 AGROTEKNOLOGI PERAIH BANYAK PENGHARGAAN DAN TELAH PUNYA HKI

Magelang – Universitas Tidar menggelar pemilihan mahasiswa berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas. Pilmapres ini diadakan guna mempersiapkan kandidat-kandidat terbaik yang nantinya akan dipilih dan diseleksi untuk mewakili Universitas Tidar pada tahapan Pilmapres yang lebih tinggi. Peserta mengikuti seleksi di Ruang Multimedia Kampus Tuguran Universitas Tidar. Seleksi Pilmapres ini, terdiri dari mahasiswa – mahasiswa yang mewakili fakultas masing masing di lingkungan Universitas Tidar. Dan yang menjadi pemenang juara 1 kategori sarjana Pilpampres UNTIDAR 2023 adalah Silvi Fatika Wulandari, dengan judul “ASC (Agricultur Smart Caping) Gagasan Inovatif Caping Pendeteksi Residu Pestisida sebagai Upaya Mengontrol Penggunaan Pestisida di Kabupaten Magelang”.

Silvi Fatika Wulandari, mahasiswa program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar. Lahir di Banjarnegara 31 Agustus 2002, tetapi bertempat tinggal di Desa Karangtengah, Kecamatan Sampang, Kabupaten Cilacap. Sejak duduk di bangku SMA, senang membuat penelitian bersama teman-teman yang tergabung dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). 

Saat awal masuk di Universitas Tidar, terjadi pandemi covid-19 yang memaksa mahasiswa untuk melakukan perkuliahan secara online. Di sela-sela waktu perkuliahan online, dengan dibantu Cilacap Research Community melakukan berbagai penelitian, diantaranya “Salep Penjinak Tumor dan Kanker Payudara” yang berhasil mendapatkan Medali Emas dan “Telur Asin Bebas Alergi” yang berhasil mendapatkan Medali Perak dalam AKIA Global Invention Leaders Awards (AGILE) tingkat Nasional tahun 2021. Keberhasilan memborong Medali Emas dan Perak mengantarkannya mendapatkan penghargaan sebagai “The Best Presentation” dan “Grand Winner” AGILE tahun 2021. “Salep Penjinak Tumor dan Kanker Payudara” sedang progress untuk publikasi ilmiah dalam “Jurnal Inovasi Daerah” (JID) Volume 2 Nomor 1 yang akan publish bulan depan. 

Silvi juga mendirikan Usaha Dagang (UD) Daun Bambu untuk mengkomersilkan produk “Salep Penjinak Tumor dan Kanker Payudara” dan produk “Telur Asin Bebas Alergi”. Sebelum dikembangkan menjadi Salep penjinak kanker dan tumor payudara, salep ini dikomersilkan sebagai Salep penyembuh luka dan gatal yang mendapatkan penghargaan 112 Inovasi Indonesia paling prospektif sepanjang tahun tahun 2020 dari Bussines Innovation Center. Kemudian dikembangkan menjadi salep anticabies yang mendapatkan penghargaan 114 Inovasi Indonesia paling prospektif sepanjang tahun 2022. UD Daun Bambu sudah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan IUMK (Ijin Usaha Menengah dan Kecil) dari Kementerian Investasi/BKPM tahun 2019.

 

Rumah tempat tinggalnya yang tidak jauh dari Sungai Serayu menjadi silvi mengetahui berbagai sampah yang terdapat dialiran sungai.  Silvi merasa prihatin terhadap perilaku masyarakat yang lebih suka membuang diapers ke sungai daripada menguburnya atau membakarnya. Keprihatinan ini mendorongnya untuk menulis artikel “Memupus Mitos Warga Pesisir Sungai Serayu”, kemudian dikirimkan untuk mengikuti lomba Esai “EUPHOPORIA” tahun 2022 yang diselenggarakan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (PSL). Esai ini diapresiasi oleh Dewan Juri dengan diberikan penghargaan sebagai Juara 2 untuk kategori Mahasiswa tingkat Nasional.

Revolusi Industri 4.0 mendorong manusia untuk mengembangkan berbagai perangkat teknologi berbasis sensor Arduino. Silvi bersama Cilacap Research Community mengembangkan “Jas Pendeteksi Kehalalan Minuman” dengan menggunakan sensor MQ-3. Artikel ini  berhasil lolos menjadi paper yang dipresentasikan dalam 3rd IOU conference on Research and Integrated Science yang dilakukan secara online pada 3rd March 2023 yang diselenggarakan oleh International Open University (IOU) Gambia bekerjasama dengan Open University Malaysia (OUM) and Alhamd Islamic University Pakistan.

Silvi bersama teman-teman Cilacap Reseach Community menulis buku Keajaiban Daun Bambu yang diterbitkan oleh Jejak Pustaka tahun 2022. Selain itu, Silvi bersama Cilacap Research Community menulis Jurnal Ilmiah berjudul “EFEKTIVITAS INFUSA Acalypha siamensis SEBAGAI BIOHERBISIDA TERHADAP Ageratum conyzoides” yang akan publish dalam jurnal “Agronu: Jurnal Agroteknologi” volume 2 nomor 2 tahun 2023. Silvi juga menulis buku dengan judul “Pertanian Langit Biru” yang didaftarkan hak Cipta oleh Universitas Tidar dan berhasil mendapatkan HKI dari Direktora Jenderal Kekayaan Intelektual.

Prinsip hidup Silvi adalah “Never be some else, because each of us has our own potential !” Dengan potensi, bakat, dan minat yang dimiliki, setiap orang bisa sukses meraih masa depan. tanpa harus menjadi orang lain. 

Penulis : Silvi/Rachmi Nurhardini,  Editor    : Ahmadi – (Humas Faperta)

TENGKLENG SOLO, MENU FAVORIT HALAL BI HALAL FAKULTAS PERTANIAN 2023

MAGELANG – Selasa (9/5) Fakultas Pertanian menggelar Halal Bi Halal di Selasar lantai 1 Gedung Kampus Terpadu Sidotopo UNTIDAR. Acara halal bi halan ini bersamaan dengan pelaksanaan UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) hari kedua. Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. mengucapkan terima kasih atas kedatangan seluruh pegawai baik  tenaga pendidik, tenaga kependidikan, tenaga keamanan, pramubakti, maupun pramu kantor. Beliau menyucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin, semoga ibadah kita diterima Allah dan kita menjadi suci kembali dan dipertemukan lagi dengan Ramadhan yang akan datang dalam keadaan yang lebih baik lagi. Selain itu, beliau juga membawakan oleh-oleh tengkleng khas solo sebagai menu utama makanan di acara Halal bi Halal kali ini.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. berharap semua pegawai yang ditugaskan di Fakultas Pertanian bisa melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya masing-masing guna mendukung Fakultas Pertanian lebih baik lagi. Oleh karena itu butuh kerukunan antar pegawai, jangan ada konflik, bekerjalah untuk ibadah supaya menjadi amal baik kita. Mengingat ada beberapa prodi baru di Fakultas Pertanian sehingga membutuhkan persiapan kurikulum dan mendapatkan akreditasi yang baik.

Halal bi halal tersebut turut menghadirkan Ustad sekaligus Dosen S1 Agroteknologi, beliau adalah Ir. Hadi Rianto, M.Sc. Dalam ceramahnya, beliau menerangkan bahwasanya kita harus menjadi orang yang pandai bersyukur. Setelah melewati satu bulan berpuasa seharusnya rasa syukur kita harus bertambah. Banyak hal bisa dilakukan ketika kita bersyukur yaitu berdzikir, mengendalikan diri, serta menjadi pribadi yang lebih baik. Kemudian, acara halal bi halal ditutup dengan ramah tamah dengan menikmati jamuan yang telah disiapkan oleh panitia, termasuk menu special tengkleng khas solo yang dipesan langsung dari Kota Solo.

Penulis : Rachmi Nurhardini

Editor : Ahmadi

PENGENALAN LAHAN GAMBUT, POTENSI SUMBERDAYA BIDANG PERTANIAN LEWAT PROGRAM PRAKTISI MENGAJAR

Magelang – Senin, (8/5) Program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar berkolaborasi praktisi lewat pertukaran ilmu dan keahlian secara mendalam di Gedung dr. H. R. Suparsono, Magelang Utara. Program Praktisi Mengajar digelar dengan 3 tujuan utama. Pertama, menutup kesenjangan kompetensi lulusan baru dengan kebutuhan dunia kerja. Kedua, mendorong kolaborasi perguruan tinggi dan industri. Ketiga, mempersiapkan SDM unggul bagi Indonesia.

Kolaborasi kali ini, mengundang praktisi dari Dosen UPN Veteran Yogyakarta Prof. Ir. Ali Munawar, Ph.D. melalui mata kuliah Teknologi Pengelolaan Tanah dan Air. Ali Munawar menerangkan mengenai karakteristik lahan gambut. Lahan Gambut sendiri merupakan tanah jenuh air yang terbentuk dari endapan penumpukan sisa-sisa jaringan tumbuhan masa lampau yang melapuk dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Lahan gambut bersifat anaerob sehingga proses humifikasi lebih lambat. Beberapa karakteristik tanah gambut dilihat dari sifat fisik mekanik yaitu semakin tebal maka akan semakin tidak subur, serta semakin mentah semakin tidak subur pula. Tanah gambut memiliki kadar air relative tinggi yaitu 10-13 kali bobot keringnya, mudah kering, dan bearing capacity (kemampuan untuk menahan akar tanaman) rendah. Tanah gambut juga memiliki Ph masam antara 3,5 – 4,5. Ketersediaan unsur hara makro dan mikro rendah, kadar asam-asam organik tinggi dan keanekaragaman hayati tanahnya rendah. Hal ini yang mengakibatkan lahan gambut mempunyai sifat dan konsekuensi : mudah amblas (subsiden), mudah kering, mudah terbakar, mudah menipis atau hilang, tingkat yirulensi, atau serangan HPT tinggi, dan tanaman keras/tahunan mudah tumbang. Oleh karena itu lahan gambut merupakan ekosistem yang khas dan rentan terhadap gangguan.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa sangat antusias dalam memberikan pertanyaan2 menarik kepada narasumber. Salah satu pertanyaan yang diajukan mahasiswa yaitu apakah ada perlakuan khusus pada saat mengolah lahan gambut, Apakah  kendala dalam proses pengelolaan lahan gambut, dan upaya kuratif yang dapat dilakukan apabila terjadi kebakaran lahan gambut.

Hal ini langsung ditanggapi oleh Prof Ali bahwa proses pengolahan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tipe geologi tanahnya. Beliau kemudian menjelaskan tentang klasifikasi lahan gambut berdasarkan proses pembentukan, ketebalan serta klasifikasi lainnya. Selain itu, kebakaran hutan di lahan gambut sulit dihindari sehingga dilakukan penanggulangan dengan pemadaman secara bertahap. Komponen utama pengelolaan gambut untuk pertanian meliputi drainase dan pengaturan air, persiapan lahan, ameliorasi, pemupukan, dan pengendalian OPT. Dengan pengelolaan yang tepat, lahan gambut dapat menjadi sumberdaya yang sangat besar untuk bidang pertanian, tanaman pangan, hortikultura hingga tanaman perkebunan.

Penulis : Rachmi Nurhardini

Editor : Ahmadi

MAHASISWA PRODI PETERNAKAN PRAKTIKUM LAPANG STATUS FAALI DOMBA DI KLEDUNG RESEARCH PARK

Kledung Research Park – Minggu (7/5) Mahasiswa Peternakan angkatan 2022 Universitas Tidar kembali mengikuti kegiatan praktikum untuk mendalami ilmu peternakan. Kali ini, sebanyak 141 mahasiswa mengikuti Praktikum Status Faali Ternak yang berlangsung selama dua hari di Kledung Research Park, Universitas Tidar.

Dalam kegiatan praktikum lapang ini, mahasiswa mempelajari cara mengukur status faali domba, seperti respirasi, denyut nadi, jantung, serta temperatur rektal. Selain itu, mahasiswa juga belajar cara menghandle dan menenangkan domba. Hal ini penting untuk mengetahui kesehatan dan kesejahteraan hewan ternak seperti domba dan hewan ruminansia lainnya, serta untuk mengaplikasikan ilmu ternak pada kehidupan nyata.

Kegiatan praktikum lapang ini sangat penting bagi  mahasiswa peternakan, karena memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari teori di kelas. Selain itu, lokasi praktikum yang berada di Kledung Research Park memberikan suasana alam yang asri dan menenangkan, sehingga para mahasiswa merasa senang dan antusias mengikuti kegiatan praktikum ini. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan dimasa mendatang untuk membuka wawasan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat bagi para mahasiswa peternakan di Universitas Tidar.

Kledung Research Park sendiri merupakan tempat praktikum dan riset yang dimiliki Universitas Tidar. Kledung Research Park terletak di area dataran menengah yang diapit oleh 2 gunung yaitu Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Selain untuk pemelihaaan domba  area Kledung Research Park saat ini digunakan untuk pembesaran anggrek dan riset riset lainnya. (Mhs/DN/Ahm – Humas Faperta)

BAJU ADAT DARI BERBAGAI WILAYAH INDONESIA WARNAI UPACARA HARI PENDIDIKAN NASIONAL (HARDIKNAS) 2023 UNIVERSITAS TIDAR

Magelang – Selasa (2/5), Fakultas Pertanian Universitas Tidar Magelang berperan serta dalam Kegiatan Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023, di Halaman Gedung dr. H. R. Suparsono, Jl. Kapt. Suparman No. 39 Potrobangsan, Magelang Utara. Rektor Universitas Tidar, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si., sebagai Pembina dalam upacara ini, beliau berpakaian rapi mengunakan baju beskap adat Jawa. Dalam pelaksanaan Upacara Hari Pendidikan Nasional ini peserta yang terdiri dari seluruh pegawai Universitas Tidar, diwajibkan menggunakan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia. Pemakaian Baju Adat menambah hikmat dan nuansa yang berbeda pada upacara kali ini.

Dalam peringatan Hardiknas 2023, Prof. Dr. Sugiarto, M.Si. membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dengan tema “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Teks pidato Hardiknas 2023 Mendikbudristek tersebut menyoroti sejumlah isu pendidikan di tanah air, terutama perjalanan 3 tahun pelaksanaan program Merdeka Belajar. Beliau mengharapkan Hari Pendidikan Nasional tahun ini merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang dihadapi, setiap jengkal langkah berani yang telah diambil. Dengan merefleksikan hal-hal yang telah dilakukan tiga tahun terakhir, kita dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan merdeka belajar. Oleh karena itu, tetap semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 yang dilaksanakan di Universitas Tidar, disertai dengan penyerahan penghargaan untuk Dosen Berprestasi dengan kriteria nilai indek tertinggi dan pengajaran terbaik. Pada penghargaan ini, Dua Dosen Fakultas Pertanian memperoleh Penghargaan sebagai Dosen Berprestasi. Dua Dosen tersebut yaitu Dr. Tri Suwarni, S.Si., M.Si. dan Nur Hidayah, S.Pt., M.Sc. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor dan Wakil Rektor 1 Untidar.

Selain Penghargaan Dosen Berprestasi, Dalam serangkaian acara peringatan Hardiknas Universitas Tidar tersebut turut dilombakan berbagai lomba, diantaranya lomba kostum terunik. Dalam lomba tersebut, Yosuana Dewi Cenderawasih, S.Sos. Tenaga Kependidikan Fakultas Pertanian berhasil mendapatkan juara 1 lomba kostum terunik kategori perempuan.  Selanjutnya, dalam akhir sambutannya Rektor  berpesan tujuan sebagai dosen adalah mengikuti pedoman Ki Hajar Dewantoro, Ing Ngarso sung Tuladha, Ing Madya mangun karsa, Tut Wuri handayani. 

Penulis : Rachmi Nurhardini

Editor : Ahmadi

TENAGA KEPENDIDIKAN FAPERTA IKUTI ACARA ASSESSMEN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN

Magelang –  (Selasa/11/4) Dua tenaga kependidikan Fakultas Pertanian mengikuti kegiatan Assessmen kompetensi yang diadakan oleh universitas. Kegiatan Assessmen ini bertujuan untuk menilai kompetensi pegawai terkait kemampuan manajerial, kemampuan teknis dan kemampuan sosiakultural.

“Kegiatan ini adalah pemetaan kompetensi jabatan profesi tenaga kependidikan. Adanya amanat dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2023 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) UNTIDAR yang ditetapkan 4 Januari 2023..”  Kata Among Wiwoho, M.M, ka Biro Perencanaan, Keuangan dan Umum.

Selain itu, dalam sambutannya Rektor Untidar Prof. Ir. Sugiarto, M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan ini nantinya bukan hanya untuk Tenaga Kependidikan tetapi juga untuk Tenaga Pendidik atau Dosen. Hal ini dilakukan agar yang bekerja di Untidar lebih mengutamakan kualitas.

Rektor mengibaratkan peran kita seperti sepeda. Sepeda membutuhkan ruji, stang, sadel, dan lainnya yang berfungsi pada posisi masing-masing. Sebagai lembaga yang terdiri dari berbagai bagian, semua pihak tentu harus bersinergi dan bekerja sama sesuai peran.

Rektor berharap dengan kualitas yang baik dan saling bersinergi kita bisa berkarya semaksimal mungkin. Peningkatan kualitas ini untuk mewujudkan mimpi kita bertransformasi dengan akselerasi dalam meningkatkan PTN UNTIDAR sehingga mahasiswa lulusan kita bisa memenuhi permintaan masyarakat.

Fazlun Reza Ketua Tim Assessmen yang ditugaskan oleh BKN pusat menjelaskan bahwa kegiatan pemetaan potensi ini hasilnya akan digunakan sebagai dasar pemilihan eselon 3 dan 4. Assessmen ini membutuhkan persiapan fisik agar hasilnya optimal. Banyak komponen yang harus diramu sehingga kami membutuhkan waktu untuk memprosesnya.(RN/Ahm-Humas Faperta)

FAKULTAS PERTANIAN MEMBUKA TIGA PROGRAM STUDI BARU, TEKNOLOGI PANGAN, GIZI DAN AGRIBISNIS

Fakultas Pertanian Universitas Tidar membuka tiga program studi (prodi) baru untuk jenjang pendidikan sarjana. Tiga prodi baru tersebut adalah Agribisnis, Teknologi Pangan dan Gizi. Penambahan prodi ini menjadikan pilihan prodi di Fakultas Pertanian menjadi bertambah di Tahun Ajaran 2023/2024.

Program studi Gizi dibuka berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 242/E/O/2023 tentang izin Pembukaan Program Studi Gizi Program Sarjana pada tanggal 07 Maret 2023.

Farida, MPH. salah satu dosen Gizi menuturkan bahwa “Belajar tentang gizi itu mengenai kandungan makanan yang kita makan, atau kandungan minuman yang kita minum, yang semua itu ternyata menunjang kesehatan, kecantikan dan kebugaran kita. Selain itu, berapa lama usia kita salah satu faktornya tergantung dari apa yang kita makan.

.

Mata kuliah yang dipelajari dalam program studi gizi antara lain dasar-dasar ilmu kesehatan, anatomi, fisiologi, patofisiologi, etetika, ekonomi pangan dan gizi, serta kewirausahaan. Setelah selesai kuliah, lulusan gizi bisa bekerja sebagai ahli gizi di beberapa instansi kesehatan, perencana kesehatan, asisten peneliti ataupun wirausaha.

Program studi baru yang kedua yaitu teknologi pangan. Menurut Muhammad Iqbal Fanani Gunawan, S.TP., M.Si. salah satu dosen teknologi pangan mengatakan bahwa teknologi pangan  berfokus pada tanaman pangan yang akan dibentuk menjadi bahan pangan intermediet berupa bumbu atau tepung. Bisa juga dibentuk menjadi makanan yang biasa dijual di Waralaba. Selain itu, teknologi pangan juga memastikan  makanan tersebut aman untuk dikonsumsi dan enak.

Mata kuliah yang diajarkan mengacu pada standar pembelajaran teknologi pangan yang ditetapkan oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia yang didalamnya antara lain belajar tentang kimia dan biokimia pangan, mikrobiologi pangan, rekayasa proses pangan, serta kewirausahan.

Lulusan teknologi pangan nantinya bisa mengabdikan diri sebagai ilmuan pangan, ASN, BPOM, LPPOM, dan staf teknologi pangan seperti pada perusahaan makanan sebagai staf quality control atau staf research dan development atau staf produksi atau bahkan mereka bisa menjadi pengusaha.

Selanjutnya Menurut Dr. Ir. Sri Hidayati, M.P, mengenai salah satu prodi baru di FAPERTA yaitu Agribisnis, beliau menjelaskan Agribisnis berasal dari kata Agri yang berarti pertanian dan Bisnis yang berarti sesuatu untuk meraih keuntungan. Jurusan ini mengupas tentang bisnis di bidang pertanian atau segala sesuatu yang menunjang di bidang pertanian dari hulu sampai hilir. Mata kuliah pada prodi ini salahsatu diantaranya belajar tentang bisnis, manajeman pengambilan keputusan, tehnis pertanian. Selain itu, beliau menjelaskan bahwa pertanian disini secara umum baik pertanian, peternakan, perikanan, maupun perkebunan.

Beberapa mata kuliah di prodi Agribisnis akan bersinggungan teknologi pangan dan gizi maupun lainnya.  Selain itu, belajar tentang manajemen agribisnis, manajemen sumber daya manusia, manajemen sumber daya alam, ekonomi manajerial, komunikasi, serta teknologi untuk memasarkannya.

Opsi lapangan pekerjaan lulusan agribisnis sangatlah luas, diharapkan lulusan agribisnis bisa menjadi bos bukan pekerja karena mereka sudah dididik menjadi manajer, perencana, pengambil keputusan ataupun mereka bisa bekerja di Swasta ataupun menjadi Pegawai Pemerintah.

Direncanakan mahasiswa yang mengambil jurusan Agribisnis masa studinya tidak lebih dari 4 tahun. Karena kurikulum di prodi Agribisnis disusun untuk mendukung mahasiswa lulus lebih cepat. (RN/Ahm-Humas Faperta)