KULIAH UMUM : APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI BIDANG PERIKANAN

Magelang – Program Studi Akuakultur Fakultas Pertanian Universitas Tidar, menyelenggarakan Kuliah Umum dengan Tema Utama Aplikasi GIS di Bidang Perikanansecara hybrid learning.    Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Selasa Tanggal 13 Juni 2023 yang bertempat di Kampus Terpadu Universitas Tidar menghadirkan pemateri yaitu Zulhman Apandy Harahap, S.Kel., M.Si. Dosen Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan Universitas Sumatera Utara secara daring serta para dosen prodi Akuakultur dan adik2 mahasiswa baik secara daring maupun luring.

Kegiatan kuliah umum di mulai dengan presentasi dari Bapak Zulhman. Beliau mulai menjelaskan mengenai pengertian GIS (Geographic Information System atau Sistem Informasi Geografi), secara sederhana GIS (Linden, 1987) adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi) analisis dan penayangan data secara spesial terkait dengan muka bumi. Terdapat 3 unsur pokok GIS yaitu sistem yang merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan (inter-relasi) dalam mencapai tujuan tertentu, Informasi yang berarti suatu sistem manusia-mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan, dan geografis (spasial) yang berhubungan dengan letak di permukaan bumi.

“Memungkinkan kenampakan geografi di permukaan bumi digambarkan secara digital sehingga dapat ditampilkan secara abstrak dalam bentuk peta dan dapat digunakan untuk berbagai pemecahan permasalahan selain itu GIS juga menyediakan kenampakan bumi secara digital untuk digunakan dalam pengelolaan dan ilmu pengetahuan,” tegas Zulhman tentang tujuan GIS.

Penulis : Rachmi Nurhardini ,Editor : Ahmadi (Humas Faperta)

UNTIDAR LOLOSKAN 2005 MAHASISWA BARU MELALUI JALUR SNBT

Universitas Tidar (UNTIDAR) tahun ini menerima 2005 mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes, yang terdiri dari 1892 mahasiswa program sarjana, dan 113 mahasiswa program diploma. Total pendaftar berjumlah 10.524 orang. Hasil seleksi ini telah diumumkan melalui Portal Seleksi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru pada Selasa (20/6).
“Program studi sosial humaniora yang paling banyak diminati adalah S1 Ilmu Komunikasi, S1 Manajemen, dan S1 Akuntansi. Ketiga prodi ini juga merupakan prodi paling kompetitif, dilihat dari perbandingan jumlah pendaftar dan peserta lolos seleksi. Di bidang saintek yang paling banyak diminati dan paling kompetitif adalah prodi S1 Gizi, S1 Teknik Sipil dan S1 Agroteknologi,” jelas Prof. Dr. Suyitno, M.Sc., Wakil Rektor Bidang Akademik UNTIDAR.

Saat ditemui ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada para calon mahasiswa yang berhasil lolos seleksi SNBT UNTIDAR tahun 2023. “Saya ucapkan Selamat kepada calon mahasiswa UNTIDAR yang diterima lewat jalur SNBT. Kalian adalah calon-calon mahasiswa terbaik yang akan mengikuti pendidikan di UNTIDAR setelah melalui persaingan yang ketat. UNTIDAR siap membantu menyiapkan masa depan para mahasiswa ke profesi yang sesuai minatnya,” tegas Prof. Yitno.

Seleksi Nasional Berdasarkan Tes adalah satu dari 3 jalur penerimaan mahasiswa baru program sarjana dan diploma pada perguruan tinggi negeri. Berbeda dengan tahun lalu, tahun ini tidak ada tes mata pelajaran dan berfokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan masalah. Peserta UTBK SNBT harus berjibaku memecahkan soal soal penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia dan literasi Bahasa Inggris. Peserta UTBK SNBT juga harus mampu memecahkan soal-soal tes Potensi Skolastik untuk mengukur kemampuan kognitifnya.

Setelah dinyatakan lulus seleksi jalur SNBT, calon mahasiswa harus segera melakukan registrasi melalui smart.untidar.ac.id. Dimulai tanggal 21 s.d. 30 Juni 2023. Selanjutnya calon mahasiswa wajib melakukan pembayaran Uang Kuliah Tunggal pada tanggal 6-12 Juli 2023. Apabila calon mahasiswa tidak mengikuti kedua tahapan tersebut hingga batas waktu yang ditentukan, ia dianggap melepaskan haknya sebagai calon mahasiswa UNTIDAR Tahun Akademik 2023/2024.

Sebelum SNBT, 725 calon mahasiswa UNTIDAR telah diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Saat ini UNTIDAR masih membuka penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Mandiri, yang terdiri dari Seleksi Mandiri Jalur Prestasi (SMJP), Seleksi Mandiri Jalur Kerjasama (SMJK) dan Seleksi Mandiri Ujian Tulis (SMUT). Pendaftaran SMJP dibuka tanggal 6-30 Juni 2023, SMJK dibuka tanggal 13-30 Juni 2023, dan SMUT dibuka tanggal 6-30 Juni 2023. Info selengkapnya tentang Seleksi Mandiri UNTIDAR bisa diakses melalui laman um.untidar.ac.id.

Humas UNTIDAR

PAMERAN MAKET KARYA MAHASISWA DI GEDUNG KULIAH TERPADU KAMPUS SIDOTOPO UNTIDAR

Magelang – Sepuluh maket Ecopark disusun rapi oleh Mahasiswa Akuakultur semester enam di Selasar lantai 4 Gendung Kuliah Terpadu Sidotopo, Magelang, Senin, (12/6/2023).

Pameran maket Ecopark telah dibuka dan pemeran ini terbuka untuk umum. Pengujung diminta untuk bisa memberikan penilaian pada masing-masing maket.

“Jumlah maket yang tersedia totalnya 10 buah, ini adalah karya mahasiswa Akuakultur yang mengambil mata kuliah Ecopark penerapan pembelajaran Project Based learning. Dengan mengusung konsep Desain Ecopark Bandongan Teaching Farm bertema Zerowaste,” ujar Annisa Novita Sari, S.Pi., S.Pi.  Dosen Ecopark sekaligus Ketua Jurusan Teknologi Peternakan & Perikanan Untidar.

Project Based Learning adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kemampuan melalui kegiatan problem solving dan investigasi. Model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) ini tidak hanya fokus pada hasil akhirnya, namun lebih menekankan pada proses bagaimana mahasiswa dapat memecahkan masalah dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah produk. Pendekatan ini membuat mahasiswa mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dengan berpartisipasi aktif dalam pengerjakan proyeknya. Hal ini tentu saja lebih menantang daripada hanya duduk diam mendengarkan penjelasan dosen atau membaca buku kemudian mengerjakan kuis atau tes.

Mahasiswa yang membuat maket sangat antusias dalam menjelaskan proyek yang mereka buat. Dari mulai bercerita dari jalan pengunjung masuk, tempat parkir, keunggulan maket buatannya, pengolahan limbah, cara mengatasi jika air sungai kering, pemanfaatan lahan yang seminimal mungkin agar hasil maksimal.

“Ibu, jangan lupa kasih penilaian atas maket saya, diatas 7 ya bu nilainya, biar nilai mata kuliah ecopark kelompok kami bagus,” rayu Silvi.

Khairul menjelaskan kami harus berpikir keras dalam merancang proyek yang harus kami buat agar masalah yang diberikan oleh Dosen bisa terpecahkan.

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor : Ahmadi (Humas Faperta)

MASIH MAJU MUNDUR PILIH FAKULTAS PERTANIAN ? BERTANI JUGA BISA KEREN LHO, AYO KULIAH DI FAPERTA UNTIDAR

Magelang – Salah satu jurusan terpenting yang dapat kalian pilih yaitu Fakultas Pertanian. Pertanian merupakan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian memenuhi kebutuhan dasar manusia, khususnya makanan. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati ini mulai dari penanaman, budidaya, pemupukan, pemanenan, pengolahan, dan distribusi buah, sayuran, ternak hingga cara yang paling efektif untuk memelihara, membiakkan, dan memasarkan hasil pertanian. Selain itu mahasiswa pertanian juga belajar tentang pengolahan hasil sampingan ternak seperti produk susu, produk daging, produk telur, dan bahkan kulit, serta hasil sampingan tanaman seperti tepung.

 

Fakultas Pertanian menawarkan berbagai macam program studi yaitu Agroteknologi, Peternakan, Perikanan, Teknologi Pangan, Agribisnis bahkan Gizi. Jadi kalian bisa tentukan sesuai passion kalian. Gimana, masih maju mundur pilih Fakultas Pertanian Untidar? Ini dia beberapa alasan memilih Fakultas Pertanian Universitas Tidar.

  1. Urgensi yang sangat penting

Mengingat negara kita adalah negara Agraris. Sumber daya Alam di Indonesia sangatlah mendukung untuk bertani. Bahkan kedepan, semakin bertambahnya populasi di dunia berarti semakin bertambah pula kebutuhan manusia khususnya pangan. Negara tidak bisa maju ketika rakyatnya tidak tercukupi oleh pangan. Orang kaya ataupun orang miskin semua pasti membutuhkan makanan untuk dapat bertahan hidup.

  1. Prospeknya sangatlah luas

Cakupan pertanian sangatlah luas, bukan hanya belajar tanaman, tetapi ada juga belajar hewan (ternak, ikan), produk, gizi maupun sistem lingkungan. Jurusan Pertanian dapat memasuki berbagai karir baik di sektor bank, bisnis, pemerintah, nirlaba atau wiraswasta dengan mendirikan usaha sendiri.  Bagi calon mahasiswa yang tertarik dengan bercocok tanam bisa mengambil agroteknologi, mahasiswa yang tertarik dengan hewan ternak bisa mengambil peternakan, mahasiswa yang tertarik dengan ikan baik air tawar ataupun air laut bisa mengambil perikanan, mahasiswa yang tertarik dengan pengolahan sampingan hasil pertanian bisa mengambil teknologi pangan, atau tertarik dengan bisnis pertanian bisa mengambil agribisnis bahkan yang tertarik dengan kandungan dari hasil pertanian yang nantinya akan masuk kedalam tubuh kita bisa mengambil gizi.

  1. Fasilitas laboratorium lengkap

Laboratorium pertanian di Universitas Tidar cukup lengkap untuk menunjang belajarmu. Kita punya laboratorium dengan teknologi yang canggih, kebun luas di bandongan Kab. Magelang maupun di Kledung Kab Temanggung. Jadi jangan menganggap pertanian hanya menggunakan alat-alat tradisional seperti cangkul dan alat tradisonal lainnya. Pertanian tidak selalu harus berpanas-panasan. Kalian bisa belajar kultur jaringan, hampir 80% petani ini, bekerja di laboratorium full AC dan laboratorium yang sangat nyaman.

Jadi yang perlu kalian tanamankan sekarang adalah pertanian bukan hanya cangkul dan bertani bisa berdasi, karena kita petani keren.

Nah, gimana, tertarik kan ambil jurusan Pertanian?

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor : Ahmadi (Humas Faperta)

KESERUAN PRAKTIKUM LAPANG BIOLOGI LAUT MAHASISWA PRODI AKUAKULTUR

Yogyakarta – Mahasiswa akuakultur Untidar melaksanakan praktikum lapangan mata kuliah Biologi Laut di dua tempat yaitu Kawasan Hutan Mangrove Wana Tirta, Yogyakarta, dan Hutan Mangrove Demang Gedi, Kabupaten Purworejo. Pemilihan lokasi praktikum ini didasarkan pada keberadaan hutan mangrove yang berdampingan dengan kegiatan budidaya perikanan disekitar pantai selatan (5/06).

Sebanyak 93 mahasiswa didampingi oleh 5 orang Dosen Prodi Akuakultur, yaitu Waluyo, S.Pi., M.Si., Annisa Novita Sari, S.Pi., M.Si., Dr. Sri Hidayati, M. Iqbal, Rahayu Wulan. Serta dipandu oleh 4 orang asisten praktikum.

“Pembukaan lahan tambak perikanan memberikan tekanan tersendiri bagi keberadaan mangrove yang ada di Kawasan pesisir,” ujar Pengelola Hutan Mangrove Demang Gedi.

Waluyo menjelaskan “Oleh karena itu, perlu adanya penelitian tentang kerapatan dan keanekaragaman mangrove serta biota yang ada di Kawasan pesisir.”

Praktikum lapang merupakan salah satu bentuk emplementasi secara teoretis dan juga wujud kegiatan belajar mengajar yang mempunyai tujuan untuk menambah kompetensi mahasiswa secara langsung. Serta memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang kondisi alam yang sebenarnya.

Mahasiswa tidak hanya mendapatkan materi dibangku kuliah saja, tapi mereka bisa mendapatkan ilmu praktik yang sebenarnya di lapangan.

Dalam praktikum ini, mahasiswa terbagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan kegiatan pengukuran kerapatan, identifikasi jenis, serta identifikasi bentos dan nekton di Kawasan Mangrove dan Kawasan Pantai. Kegiatan pengambilan sampel dilakukan sebanyak dua kali. Lokasi pertama di kawasan Mangrove dan lokasi kedua pengambilan sampel difokuskan pada daerah muara sungai.

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor : Ahmadi (Humas Faperta)

KUNJUNGAN LAPANG ; SINATRIA FARM, PROJECT BASED LEARNING “KANDANG SISTEM TERKOLEKSI” TANPA BAU

Yogyakarta – Mahasiswa Peternakan bersama Dosen mata kuliah Teknologi Penanganan Limbah dan Pranata Laboratorium Fakultas Pertanian mengadakan kuliah lapang. Kegiatan ini diselenggarakan Sabtu (27/5) di Saung/Aula Sinatria Farm Jogja, Pakem, Sleman, Yogyakarta. Kunjungan ini diterima oleh Kepala Humas dan Promosi Agung Prayitno yang merupakan perwakilan dari pihak Sinatria Farm.

Sinatria Farm Jogja adalah peternakan breeding berbagai jenis domba unggul yang ada di Indonesia salah satunya domba garut. Sinatria Farm dirintis sejak 2015 dan berdiri sebagai badan hukum pada tanggal 9 Mei 2017. Visi dari Sinatria Farm yaitu berpartisipasi aktif mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Misi yang dimiliki antara lain menjadi farm modern, inspiratif, inovatif dengan budi daya ternak unggul yang diterima pasar secara luas serta menjadi tempat belajar menyenangkan bagi masyarakat luas.

Sinatria Farm tidak hanya breeding berbagai jenis domba unggul tetapi juga tersedia beberapa produk ikutan seperti pupuk padat, pupuk cair, pakan ternak kering, complete feed, stek dan bibit berbagai jenis tanaman pakan ternak.

Kotor dan bau menjadi tantangan utama untuk dicarikan solusi. Urine dan feces sebagai sumber bau yang perlu dikondisikan. Pengelola Sinatria Farm membuat suatu bentuk terobosan untuk mengumpulkan urine. Dengan berbagai uji coba bentuk dan bahan, akhirnya tercipta instalasi yang mudah untuk mengumpulkan urine dan feces. “Inilah awal munculnya istilah Kandang Sistem Terkoleksi,” ujar Agung.

Kandang sistem terkoleksi adalah  kandang yang dilengkapi instalasi untuk mengumpulkan urine dan feces secara otomatis sehingga kandang dan lingkungan sekitar kandang bebas dari bau. Dengan adanya kandang terkoleksi di Sinatria maka untuk limbah padat dan juga cair akan terpisah dan dikumpulkan setiap hari setiap pagi hari. Feses atau yang dikenal dengan istilah kohe akan disimpan dalam karung dan disimpan dalam gudang limbah sebagai pupuk di perkebunan rumput Umami milik Sinatria farm atau dijual kepada pihak ketiga untuk diolah.

Limbah cair berupa urine akan ditampung dalam bak besar untuk diendapkan sebelum penggunaan atau pengolahan menjadi Pupuk Organik cair (POC) dengan penambahan daun pepaya sebagai perangsang dan pestisida alami, tetes tebu/molase dan juga bakteri pengurai EM4.

Pakan ternak dibuat dari rumput Umami yang dihasilkan dari perkebunan sendiri. Jadwal pemberian pakan hijauan segar yang sudah dicacah sehari 4 kali sedangkan untuk selingannya yaitu serbuk gergaji kayu diberikan sekali dalam sehari. Rumput umami selain digunakan untuk pakan ternak di Sinatria Farm, juga dijual. Hasil penjualan dapat digunakan untuk pembelian kosentrat.

Pengolahan limbah padat lainnya yaitu bulu hasil mencukur domba. Menurut penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa magang, limbah bulu tersebut dapat diolah menjadi pupuk dan juga media menanam hidroponik sebagai pengganti rockwool. Dengan syarat bulu domba tersebut harus dilakukan perendaman dan pencucian beberapa kali untuk memudahkan penguraian.

Penulis : Rachmi Nurhardini,  Editor    : Ahmadi (Humas Faperta)

KUNJUNGAN PRAKTIKUM LAPANG : BUDIDAYA SAYUR ORGANIK PETANI MILENIAL DI SAYUR ORGANIK MERBABU

Kopeng  – Mahasiswa Agroteknologi melakukan praktikum lapang Teknologi Perlindungan Tanaman di Sayur Organik Merbabu Kopeng Kabupaten Semarang pada Sabtu (20/5). Kunjungan tersebut diterima langsung oleh ketua P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya) Citra Muda yang merupakan Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian RI yaitu Sofyan Adi Cahyono, S.P.  Mahasiswa Agroteknologi yang mengikuti praktikum tersebut sebanyak  150 mahasiswa dan didampingi oleh Asisten, PLP dan Dosen Penanggung Jawab.

Dalam sambutannya Dosen penanggungjawab praktikum, Muzayyanah Rahmiyah, S.P., M.Si. menyampaikan bahwa maksud dari praktikum lapang ini adalah untuk membuka wawasan mahasiswa tentang pertanian secara langsung, karena selama ini mahasiswa lebih banyak berinteraksi di dalam kelas dengan berbagai teori-teori tanpa banyak praktik. Untuk itu, diharapkan kegiatan pembelajaran kali ini dapat bermanfaat karena mereka akan berinteraksi dengan petani dan praktisi pertanian secara langsung.

P4S mengelola 10 hektar lahan yang ditanami oleh sayuran organik yang telah tersertifikasi. Penanaman sayuran di Sayur Organik Merbabu dilakukan secara organik mulai dari pengolahan lahan, pemupukan, hingga pengendalian hama penyakit yang seluruhnya menggunakan bahan-bahan organik tanpa bahan kimia.

Latar belakang penanaman dilakukan secara organik karena permasalahan yang komplek diantaranya lahan yang rusak, semakin resistennya hama dan penyakit, kurang sehatnya hasil panennya untuk kesehatan, mahalnya pupuk dan pestisida kimia.

Menurut Sofyan, “Ada 9 alur budidaya secara organik yaitu pembuatan pupuk dan pestisida, pembibitan, pengolahan lahan, pemupukan, penanaman, perawatan, pengendalian hama penyakit, pemanenan dan pengelolaan pasca panen”. Pengelolaan lahan untuk pertanian organik tidak boleh dicampur dengan pertanian kimia namun dapat bersebelahan tetapi wajib ada baffer zone atau area tanaman yang lebih tinggi sehingga efek bahan kimia tidak langsung mengenai pertanian organik yang dikelola.

Dalam praktikum lapang ini, mahasiswa agroteknologi selain belajar budidaya sayuran organik dikenalkan juga tentang pengendalian hama penyakit pertanian organik secara umum diantaranya penyiapan lahan serta pengelolaannya.

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor  : Ahmadi (Humas Faperta)

Serah Terima Jabatan Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar Periode 2023 — 2027

Magelang – Rabu (31/5/23) bertempat di Kampus Terpadu Sidotopo Universitas Tidar diselenggarakan acara Serah Terima Jabatan Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar Periode 2023—2027. Serah terima jabatan yang diselenggarakan secara luring di ruang rapat tersebut dihadiri oleh segenap pejabat di lingkungan Fakultas Pertanian.

Acara serah terima jabatan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor : 1337/UN57/HK.03.01/2023 tentang Pengangkatan wakil dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Tidar Periode 2023-2027 dan nomor : 1338/UN57/HK.03.01/2023 tentang Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Pertanian Universitas Tidar Periode 2023-2027. Selanjutnya dilakukan penandatanganan naskah serah terima jabatan dari Pejabat Lama kepada Pejabat Baru. Penandatanganan pertama dilakukan oleh Ir. Murti Astiningrum, M.P.  Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Tidar selaku Pejabat Lama dan Dr. Lilis Hartati,S.P., M.P. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian Universitas Tidar Periode 2023-2027. Penandatanganan naskah selanjutnya dilakukan oleh Dr. Ir. Sri Hidayati, M.P. Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Pertanian Universitas Tidar selaku pejabat lama dan Dr. Tri Suwarni, S.Si, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Pertanian Universitas Tidar Periode 2023—2027. Penandatanganan naskah disaksikan langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P..

Selanjutnya sambutan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Tidar, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. Dalam sambutannya Dr. Joko menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi dan perjuangan Wakil Dekan periode sebelumnya untuk Fakultas Pertanian, yang menurut beliau  selesai menjabat dengan baik. Bapak Joko juga masih membutuhkan bimbingannya untuk mengembangkan fakultas pertanian lebih baik lagi. Beliau juga memohon maaf jika selama bekerja sama terdapat kesalahan. Tidak lupa beliau mengucapkan selamat kepada Wakil Dekan yang sudah resmi diberikan Surat Keputusan. “Selamat kepada Wakil Dekan yang baru, semoga selalu sehat dan berpesan bahwa tantangan terberat sebagai wakil dekan saat ini adalah adanya program studi baru di Fakultas Pertanian.” Program studi yang baru membutuhkan kurikulum, dosen maupun sarana dan prasarana, serta perlunya penataan organisasi di Fakultas Pertanian sehingga membutuhkan kerjasama dan komunikasi yang baik. “Kita ini adalah satu keluarga sehingga berusaha bersama-sama memecahkan masalah untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kemajuan fakultas nanti,” ujar Bapak Joko.

Acara ditutup oleh pembawa acara dilanjutkan dengan foto bersama para pejabat lama dan baru di Fakultas Pertanian.

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor : Ahmadi (Humas Faperta)

Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc., “PERTANIAN MASA DEPAN, KECIL TAPI CERDAS” SISTEM INOVASI PERTANIAN, KUNCI KEMAJUAN EKONOMI BANGSA

Magelang  – (25/5) Fakultas Pertanian Universitas Tidar mengadakan kuliah umum dengan tema Sistem Inovasi Pertanian, Kunci Kemajuan Ekonomi Bangsa.  Kuliah umum yang dilakukan di Kampus Terpadu Sidotopo ini menghadirkan narasumber Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, M.Sc. yang merupakan ketua umum perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI).

Kegiatan yg dihadiri 12 Dosen Agroteknologi dan 79 mahasiswa Agroteknologi semester 4 ini dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P. Bapak Joko berharap dalam sambutannya dengan kegiatan ini bisa meningkatkan nilai akreditasi prodi pertanian yang tadi baik menjadi baik sekali yang sudah baik sekali bisa berubah menjadi unggul. Saat ini Fakultas memiliki 3 prodi yaitu peternakan, perikanan dan agrteknologi. Tahun ajaran baru nanti ada penambahan 3 prodi baru yaitu Gizi, Teknologi Pangan dan Agribisnis.

 

Narasumber kuliah umum adalah seorang dosen Fakultas Pertanian Universitas Lampung yang sangat mumpuni dalam bidang yang sesuai dengan tema yang dibahas. Tujuan dari kegiatan Kuliah Umum adalah agar para sivitas akademika memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam integrasi ilmu antara ilmu pengetahuan dengan teknologi terkini. Kuliah Umum yang telah berlangsung diharapkan juga dapat menjadi lahan ide bagi mahasiswa-mahasiswa yang sedang mempersiapkan skripsi atau penelitian lain, sehingga semakin memotivasi mereka untuk belajar. Kegiatan inti yang disusun berbasis tatap muka dan diskusi dua arah antara narasumber dan peserta dengan tujuan agar terjalin komunikasi yang lebih mendalam.

Pemaparan materi diawali dengan pembahasan pertumbuhan pertanian rendah sehingga tidak bisa menjadi pendobrak ekonomi. Ekonomi Indonesia 2022 tumbuh 5.31%, cukup baik dibanding negara di kawasan. Sektor pertanian 2022 tumbuh 2,25% pernah menjadi bantalan resesi ekonomi selama pandemic Covid-19, tapi bukan andalan pengentasan kemiskinan dan pembangunan manusia.

Teori Malthus menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur sedangkan pertumbuhan ketersediaan pangan mengikuti deret hitung. Hal ini menimbulkan risiko disrupsi ekonomi pangan global. Dari mulai permasalahan perubahan iklim, dinamika geopolitik-geostrategi global, kebijakan biofuel dan perang dagang, disrupsi pasca-pandemi belum normal, pola preferensi konsumen pangan, inflasi tinggi dan respon negara maju berakibat buruk. Oleh karena itu pertumbuhan pertanian butuh inovasi. Menurut Burhanul, Inovasi adalah temuan yang diadopsi yang berkaitan dengan kebijakan, insentif dan konteks masa depan. Kelemahan petani kita masih sulit untuk berinovasi karena berhubungan dengan selera masyarakat.  Konsep pertanian masa depan yaitu kecil tapi cerdas. Petani bekerja dengan menggunakan IT. Petani bisa mengontrol pertaniannya dari jarak jauh menggunakan jaringan wifi yang dirancang sedemikian rupa hanya melalui ujung jari.

Setelah pemaparan materi oleh narasumber berakhir, sesi selanjutnya adalah diskusi antara narasumber dengan peserta. Seluruh peserta dapat menanyakan tentang apapun yang terkait dengan materi dan pertanyaan-pertanyaan tersebut dijawab secara mendetail oleh narasumber. Pada kesempatan tersebut, terlihat bahwa para peserta dosen dan mahasiswa sangat antusias untuk melakukan diskusi dengan narasumber. Hal tersebut menunjukkan bahwa materi yang diberikan oleh narasumber cukup memotivasi para peserta. Tidak lupa narasumber membagi-bagikan buku karangannya bagi penanya maupun bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaannya.

Penulis : Rachmi Nurhardini, Editor : Ahmadi (Humas Faperta)

PRODI AGRIBISNIS GELAR LOKAKARYA UNDANG STAKEHOLDER TINJAUAN KURIKULUM

Magelang – Selasa (23/5) Fakultas Pertanian telah melakukan lokakarya secara hibryd membahas tinjauan struktur kurikulum prodi baru Agribisnis yang akan berjalan semester depan. Lokakarya ini dihadiri oleh 6 dosen Agribisnis dan beberapa dosen dari prodi lain. Turut hadir dalam kegiatan ini sebagai nara sumber dari Duta Petani Milenial Young Ambassador di Yess Programme CEO CIPTA VISI GROUP Rayndra Syahdan Mahmudin, S.ST., M.MA. dan Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Magelang Ade Sri Kuncoro Kusumaningtyas, S.P., M.MA.

 Dr. Ir. Joko Sutrisno, M.P., Dekan Fakultas Pertanian, menyampaikan terima kasih kepada tim penyusun. “Silahkan bapak dan ibu yang hadir dapat memberi masukan, sehingga rancangan kurikulum ini akan semakin baik. Kurikulum merupakan salah satu persyaratan penting untuk pembukaan Prodi Agribisnis. Harapannya, kurikulum dirancang agar mahasiswa lulus tepat waktu, sehingga mahasiswa bisa lulus saat semester 7 atau 8.” ungkap Joko Sutrisno.

Rancangan kurikulum prodi baru ini dipaparkan oleh salah satu dosen Agribisnis, Wike Oktasari, S.P, M.Sc., “Prodi Agribisnis sudah mendapatkan izin pembukaan pada bulan Februari 2023. Diharapkan mahasiswa prodi Agribisnis bisa menyelesaikan kuliah tepat waktu pada semester 7 atau 8.  Semester 1-5 mahasiswa belajar mata kuliah wajib, semester 6-7 mahasiswa mengambil mata kuliah pilihan atau MBKM. Ada 9 jenis MBKM yang nantinya akan ditawarkan dalam prodi Agribisnis.”

Sementara Rayndra Duta Petani Milenial memberikan masukan agar kurikulum agribisnis lebih banyak praktik dan mengamati kondisi real yang ada dalam masyarakat. Mahasiswa perlu dibekali mengenal potensi wilayah berupa kearifan lokal, berlatih berkomunikasi dengan pihak yang terkait, lebih banyak menganalisis, dan memecahkan masalah. Kegiatan praktik dalam mata kuliah koperasi dan kelembagaan perlu ditambahkan karena pengalaman dan ilmu harus berjalan sejajar. Adanya mata kuliah tentang bisnis plan juga penting pada zaman sekarang, hal ini bisa melalui canva, youtube, tiktok, maupun media sosial lainnya untuk menaikkan branding.”

Menurut Ade, “Mengelola SDM Manajemen harusnya diberikan diawal-awal semester”. Bisa dilihat dari isu-isu strategis yang terjadi di masyarakat dengan banyaknya petani bubar dengan alasan manajemen SDM, latahnya petani dalam menanam komoditas seperti harga mahal mereka berbondong-bondong menanam. Selain itu lahan pertanian yang semakin berkurang khususnya di Magelang yang banyak berubah menjadi tempat pariwisata, mengingat Magelang adalah wilayah agribisnis, subsidi pupuk yang berkurang, serta banyaknya usaha kuliner dan kafe tetapi kurangnya pemasok untuk bahan bakunya.

Penulis : Rachmi Nurhardini,  Editor    : Ahmadi – (Humas Faperta)