Mengoptimalkan Potensi Perikanan di Pesisir Laut Utara HIMAPIKANI WILAYAH III melakukan Ekspedisi Pesisir

Tegal, Kota dan Kabupaten Tegal merupakan daerah yang di kenal akan industri maritimnya dan keberhasilan dari industri tersebut membutuhkan tenaga, aksi dan trobosan-trobosan baru seperti modernisasi sistem produksi hulu dan hilir, penguatan pelaku industri perikanan, berbasis komoditas, sistem manajemen serta berkelanjutan. Terkait hal itu, dibutuhkan sinergitas dari pemerintah, swasta maupun masyarakat, termasuk dunia pendidikan.
Kegiatan Ekspedisi Pesisir terselanggarakan untuk pertama kalinya oleh HIMAPIKANI WILAYAH III yang berlangsung dengan lancar dari 2 – 5 Agustus 2019, dengan dihadiri 70 Mahasiswa Perikanan Jawa Tengah & D.I.Y. Termasuk Lembaga Kemahasiswaan Perikanan (LKP) Program Studi Akuakultur Universitas Tidar. Kegiatan Ekspedisi Pesisir diawali sambutan oleh Koordinator Himapikani Wilayah III (Falih Nasrullah) dan Dekan FPIK UPS (Dr. Ir. Sutaman M.Si).
Konsep Acara Ekspedisi Pesisir Himapikani Wilayah III yaitu Mahasiswa akan melakukan riset/ terjun lapangan dan terbagi menjadi 3 tempat usaha perikanan, yaitu tembak udang, rumah pengolahan, serta pelabuhan. Guna mengeksploitasi seluk beluk usaha perikanan. Dari mulai tata cara melakukan usaha perikanan tersebut hingga permasalah yang ada di sektor usaha perikanan
tersebut Serta dapat memberikan gagasan dan strategi dalam penyelesaian permasalahan di sektor budidaya, penangkapan, dan pengolahan dalam bidang perikanan dengan tujuan mewujudkan Perikanan yang berkelanjutan di era industri 4.0.
Revolusi industri generasi ke empat atau kita kenal dengan revolusi industri 4.0 berciri kreativitas, leadership, dan enterpreneurship. Mendobrak “mendset” cara bekerha revolusi industri sebelumnya. Industri perikanan Indonesia yang secara data telah menunjukan angka perkembangan yang positif walaupun belum mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, padahal dengan potensi sumberdaya perikanan yang melimpah seharusnya sektor perikanan mampu menjadi sektor andalan. Dengan berciri efesiensj dalam komunikasi dan transportasi serta mengarahkan masyarakat untuk memecahkan masalah dengan sistem”one stop shopping” atau “one stop solution” diperlukan atmosfir dunia usaha yang lepas dari lilitan dan hambatan birokrasi dan itu tidak hanya soal cara bekerja tapi juga mengalitas pegawai dan tenaga kerjanya. (Himakua, 2019)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *